Share

Cuci Otak

Sepulangnya keluarga Ustaz Imran, aku menyimak semua foto yang diberikan oleh Rey. Belum ada video di sana, mungkin ia masih sulit mengambil gambar. Jika hanya foto, sepertinya masih diperbolehkan. Masalahnya, ia adalah orang baru dalam kelompok tersebut.

Aku masih sulit percaya, jika Bapak yang notabenenya orang fanatik dalam agama, bisa terjerumus dalam hal seperti itu. Aku pun masih bingung dan beberapa kali bertanya pada dirinya sendiri, "Kok, Bisa?"

Banyak hal yang aku pikirkan, tetapi sebisa mungkin tenagaku disisakan untuk menjaga Via di rumah sakit. Dengan cepat aku memesan mobil online setelah mandi, ingin segera sampai dan membicarakan hal ini pada ibu-terutama tentang ruqiah yang akan dilakukan oleh Ali.

Banyak chat berdatangan dari grup, menanyakan kabarku.

[Put, lo baik-baik aja kan?]

[Jangan lupa makan, Put]

[Stay strong ya]

Mereka memang sahabat terbaikku. Mungkin karena aku memasang wajah sedih di status di WA. Aku langsung mamasukan posel kembali ke dalam tas sele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status