/ Urban / Suamiku Jadul / 챕터 181 - 챕터 190

Suamiku Jadul의 모든 챕터: 챕터 181 - 챕터 190

528 챕터

Misteri Batu Merah

a 2Part 16Bang Parlin benar-benar membuat tempat ini jadi spesial. Aku jadi teringat tempat wisata tangga seribu yang ada di kabupaten Tapanuli Tengah. Mirip seperti itu, bedanya jika yang tangga seribu, di puncak bukit ada kuburan wali, yang ini justru ada batu."Sampai sekarang, batu ini masih misterius, Mak," kata Ucok seraya menunjuk batu besar tersebut."Misteri bagaimana, Cok?""Bagaimana bisa batu besar begini di atas bukit? Siapa yang angkat kemari," kata Ucok."Semua misteri kalau dipikir-pikir, Cok, macam danau Toba siapa yang gali itu, tapi itulah fenomena alam, Cok," kataku coba menjelaskan."Ayah cerita, batu ini dulu milik raksasa, raksasa itu lagi bertempur dengan manusia memperebutkan seorang pangeran," "Sebentar, Pangeran?""Iya, Mak, raksasanya perempuan, dibalik bukit itu tempat raksasa, di balik sana lagi tempat manusia, raksasa itu mengamuk, dia mengangkat batu besar, tapi sebelum dia sempat melemparkan batu itu, sudah dipanah orang pakai panah beracun, jadi
last update최신 업데이트 : 2022-10-24
더 보기

Suami Vs Istri

ParliNia 2Part 17Tahapan pemilihan kepala desa terus berjalan. Masyarakat desa justru jadi terbelah, ada yang dukung Bang Parlin, ada yang dukung aku. Dengan majunya kami berdua, tiga orang yang sudah mendaftar pun mengundurkan diri. Tinggal kami berdua yang akan maju. Sementara itu hubungan rumah tangga kami makin panas dingin, Bang Parlin sepertinya sudah menyerah, dia kini tak pernah menyentuhku lagi. Ada juga sedikit rasa bersalah, akan tetapi aku memang harus memberikan pelajaran untuk Bang Parlin.Pagi itu Ria datang ke rumah, begitu datang justru langsung marah-marah."Ada apa dengan kalian, Kak, makin ke sini kalian makin seperti anak-anak, masa suami istri sama-sama calon kepala desa," kata adik kandungku tersebut."Entah, aku juga tidak tahu, Ria, aku mau cerai," jawabku."Cerai?'"Iya," "Kenapa, alasannya?""Sulit untuk dijelaskan, Ria, pokoknya aku mau cerai, aku sakit hati selama ini," kataku lagi."Ya, ampun, Kak, segitu baiknya, Bang Parlin, kakak mau cerai," kata
last update최신 업데이트 : 2022-10-25
더 보기

Sehari Tanpa Bang Parlin

ParliNia Part 18Bang Parlin ternyata serius, dia menyusun beberapa barang ke mobil. Padahal jarak rumah dan kebun hanya sekitar dua puluh lima kilometer. Akan tetapi ini seperti perpisahan yang menyedihkan.Tiga orang guru mengaji sudah datang, Bang Parlin memberikan wejangan panjang lebar."Kuserahkan pada kalian urusan sekolah ini, kalian yang bertanggungjawab penuh. Kau ketuanya, kau wakil, dan kau sekretaris merangkap bendahara. Terserah kalian mau buat seperti apa sekolah ini. Satu yang pasti, jangan pernah mengutip uang dari orang tua murid," kata Bang Parlin. Belakangan ini memang sekolah mengaji itu sudah diurus oleh tiga anak angkat Bang Parlin, dia hanya ikut mengajar sesekali. Kini resmi dia serahkan ke anak angkatnya."Ucok, kau kini kepala rumah tangga, kau laki-laki paling besar, ingat ya, jangan sembarangan pakai ilmu itu," kata Bang Parlin pada Ucok."Siap, Ayah, perintah siap dilaksanakan," kata Ucok bergaya bak tentara saja."Kau, Butet, udah dewasa kau, jangan ce
last update최신 업데이트 : 2022-10-26
더 보기

Sakit Karena Tak Dapat Jatah

ParliNia 2Part 18Bang Parlin masih sempat bilang tidak mau ke rumah sakit, akan tetapi aku sudah geram dan kesal. Kuangkat paksa ke dalam mobil bak terbuka, terus salah satu karyawan yang jadi sopir, kami berangkat. Ucok dan Butet juga ikut, kami berempat di belakang mobil pick up tersebut. Pahaku jadi bantal Bang Parlin. Ucok memegangi kaki ayahnya. Butet memijit-mijit perut ayahnya."Senjata makan tuan, Dek, ternyata begini rasanya orang yang kubuat sakit selama ini, aku sudah banyak berbuat dosa, Ya, Allah, ampuni aku ya Allah," Bang Parlin masih berguman.Mobil terus melaju melewati jalan tanah perkebunan sawit. Terus kudekap Bang Parlin. Tak terasa air mataku menetes dan jatuh tepat ke pipi Bang Parlin."Terima kasih, Dek, terima kasih untuk menangis untukku," kata Bang Parlin.Aku justru makin menangis, tak bisa kulap air mataku karena harus berpegangan di sisi truk tersebut. "Adek bilang aku tak pernah menangis untuk adek, kan, sering, Dek sering, tapi aku harus tegar, tang
last update최신 업데이트 : 2022-10-27
더 보기

Tertawa Dalam Tangisan

ParliNia 2Part 19Malam itu seperti malam pelampiasan hasrat yang tertunda beberapa bulan. Aku juga harus jujur, aku sudah rindu. Akan tetapi ada yang membuat gairahku tiba-tiba sirna. Kebiasaan Bang Parlin memejamkan mata jika sedang berhubungan. "Kenapa sih harus pejamkan mata, Bang," tanyaku sedikit kesal."Kebiasaan, Dek, sulit untuk dirubah," jawab Bang Parlin tanpa membuka matanya."Kebiasaan bayangkan Rara ya?" kataku lagi."Astagfirullah, jangan suozon mulu, Dek," kata Bang Parlin."Kalau begitu, katakan alasannya, Bang, kenapa harus mata terpejam, ataukah aku terlalu jelek untuk dilihat?" tanyaku lagi."Kau aneh, Dek, sudah enam belas tahun terpejam, baru hari ini ditanyakan, tapi baiklah, aku terangkan juga" kata Bang Parlin."Ok, Bang, ditunggu," "Manusia itu punya panca Indra, Dek, lima panca indra ini ikut menikmati saat berhubungan. Jadi aku paling suka indra peraba, yaitu kulit, untuk mendapat sensasi lebih dari indra peraba ini, aku mematikan Indra yang lain, yait
last update최신 업데이트 : 2022-10-28
더 보기

Ayah Yang Sakiti, Butet Yang Sembuhkan

ParliNia 2Part 20Aku memang sudah salah paham, akan tetapi aku tetap merasa sakit hati. Rasanya Bang Parlin cepat bilang leleh jika untukku, sedangkan untuk Rara, dia mau menunggu sampai belasan tahun. Dia tidak lelah menunggu, sampai umurnya tiga puluh enam tahun baru menikah, itupun karena Rara yang duluan menikah. Dia tidak lelah, padahal menunggu adalah pekerjaan yang paling melelahkan. Dia juga seperti ingin mengulang masa lalunya, memilih menyendiri di kebun, dari pada coba untuk membujukku lagi. Usahanya selama ini hanya ide anak-anak yang tidak mau punya orang tua yang berpisah. Entahlah, aku makin merasa sakit hati, ketika dia Bang Parlin bilang "lelah" seakan-akan aku beban yang sangat berat. Padahal dia tidak lelah memperjuangkan Rara, dia tidak lelah mewujudkan cita-cita Ayah Rara. Bahkan dia keluar dari prinsip hidupnya demi gelar keluarga teladan itu. Impian ayah Rara yang tak kesampaian.Apakah Bang Parlin akan bernasib seperti ayah' Rara? Yang luar biasa baik tapi
last update최신 업데이트 : 2022-10-30
더 보기

Istri Minggat Aku Sekarat

ParliNia 2Part 21Bang Parlin terduduk lesu, dua tangannya memegangi kepala. Dia seperti memijit kepalanya. Sementara Butet masih berkacak pinggang di depan Bang Parlin."Ya, Allah, ada anak mau memecat ayahnya, apakah aku gagal sebagai orang tua?" kata Bang Parlin, dia masih terduduk, dua tangannya masih memegang kepala."Ya, Ayah gagal, ayah memang berhasil jadi orang baik, sampai ke Bandung sana pun ayah pergi untuk urus orang, bohong sama mamak, ajari aku berbohong, tapi gak tau mau anak sendiri," kata Butet lagi.Butet ternyata masih ingat kebohongan ayahnya yang satu itu, benar juga kata orang wanita itu pengingat sejarah paling jago. Padahal saat itu Bang Parlin mau jenguk Rara yang sakit, dia berbohong padaku, dia bilang dia mau menghadiri undangan. Butet akhirnya pergi dengan mulut masih monyong, lucu juga melihat anakku ini memarahi ayahnya, Bang Parlin seperti tak bisa bicara banyak di depan anak gadisnya tersebut. Satu kalimat dari Bang Parlin, Butet ngoceh panjang leba
last update최신 업데이트 : 2022-10-31
더 보기

Butet Yang Galak

ParliNia 2Part 22PoV ParlinSetelah enam belas tahun berumah tangga, setelah ribuan kali melakukan hubungan, baru ini Nia menanyakan kenapa mata terpejam ketika berhubungan. Padahal bermacam cara orang untuk bisa menikmati hubungan badan. Konon ada yang harus menyiksa biar bisa puas, ada yang minta aneh-aneh pada istri, aku hanya memejamkan mata? Itupun dicurigai yang bukan-bukan. Masa katanya aku membayangkan Rara? Duh, Rara itu terlalu suci untuk dibayangkan saat beginian. Aku tak berani menyentuhnya, bahkan tak berani membayangkannya.Aku jelaskan apa adanya, aku sangat menikmati sentuhan kulit, menurut ilmu yang saya pelajari di pesantren, jika ingin menajamkan pendengaran, tutup mata, itu yang kulakukan, akan tetapi Nia sepertinya kurang percaya. Mungkin dia menyangka aku membayangkan Rara. Duh, pikiran yang sempit. Padahal dalam hidup ini, aku hanya mengenal dua wanita, Rara dan Nia, Rara tak bisa kumiliki. Nia lah segalanya kini, adapun Rara hanya dalam kenangan. Kuakui mema
last update최신 업데이트 : 2022-11-01
더 보기

Parlin Vs Hernyet

Part 23Rumah besar milik kami itu sudah dikontrak Hermansyah selama sepuluh tahun, tadinya dia minta beli, akan tetapi tak kujual. Dari sekian lama di desa ini, dari sekian banyak orang, hanya si Hermansyah ini yang bisa membuat aku cemburu. Hanya dia yang bisa menyaingi aku di sini, ternyata dia pula yang membawa lari istriku.Ketika tiba di rumah Hermansyah, pria itu tidak ada di rumah, yang ada hanya putrinya Amanda. Gadis itu sepertinya ketakutan."Om, maaf, Om," katanya sebelum aku sempat bertanya."Mana ayahmu?" tanyaku langsung saja."Tolong, Om, jangan bilang ayahku," jawab Amanda."Lo, kenapa?" Melihat gadis cantik ini ketakutan, aku jadi makin curiga."Ayah gak perlu tahu, Om," kata Amanda lagi."Kok gak perlu tahu pula, ini urusan kami dengan ayahmu, justru kamu yang gak perlu tahu," kataku kemudian."Tolong, Om, ayahku nanti marah," kata gadis cantik itu.Aneh, kok takut kalilah anak ini ayahnya marah? Padahal aku di sini yang marah. "Telepon dulu ayahmu, bilang aku di
last update최신 업데이트 : 2022-11-02
더 보기

Sadar Diri Tak Tak Tahu Diri

Part 24 Ucok memegangiku, padahal sudah ingin kupraktekkan ilmu yang pernah kupelajari di pesantren. Belum pernah kugunakan semenjak dulu. "Katakan sekarang di mana istriku," kataku lagi. "Maaf, Bang Parlin, janjiku tak bisa kulanggar, bukannya kita harus memegang janji, demi apapun janji itu itu harus dipegang teguh, itukan ajaran Bang Parlin," kata Hermansyah lagi. Perkataannya itu serasa kembali kepadaku, demi janjiku pada Rara, sudah banyak yang sakit hati, janji rambut, janji kucing, sapi dan segala macam. Karena janjiku itu juga Nia istriku sering sakit' hati, ah, padahal, itu hanya janji pada diri sendiri, mencintai Rara hanya janjiku pada diri sendiri, bukan pada orang lain. Sekarang aku baru menyadari, ada janji yang bisa membuat orang susah. Aku buktinya. Hermansyah ini bukti lain karena janjinya pada Nia, dia bahkan rela kupukul. Sebentar, dari mana pria Arab ini tahu soal aku yang teguh pegang janji, padahal dia orang baru di desa ini, dia juga baru kukenal? Jangan-jan
last update최신 업데이트 : 2022-11-03
더 보기
이전
1
...
1718192021
...
53
DMCA.com Protection Status