All Chapters of (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh: Chapter 211 - Chapter 220

243 Chapters

207 - Remaja

Sebelum kepulangan ke negara masing masing, mereka kembali sarapan bersama di meja makan besar. Ini adalah suasana yang sangat disukai oleh Oma, dimana dia bisa melihat cucu cucunya tumbuh dengan penuh kebahagiaan. Mereka tersenyum, tertawa dan saling melemparkan candaan. Hanya ini yang Oma inginkan sejak dulu.Prabu tengah mengusap sudut bibir bayi gembrotnya dan juga memotongkan daging untuk sang Paman tiri yang pernah dibencinya. Senyuman dan tawa Nina membuat mata Prabu berbinar. Ya, dia berada dalam pelukan perempuan yang tepat. Tegas, berwibawa dan juga sedikit dipenuhi emosi. Itu menyeimbangi Prabu yang sering berulah.Meskipun Prabu adalah pria monoton yang selalu membuat Oma khawatir. Dia tidak menulis jalan hidupnya sendiri, dia selalu dikendalikan oleh sang kakek dimana dirinya harus dipaksa dijodohkan hingga berujung beristri dua. Namun Oma senang, kini sosok Rara yang seharusnya menjadi pembantu dari calon istrinya dulu rukun bersama Nina mendampingi Prabu. Rara adalah or
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

208 - Sudah Punya Pacar

Mentari turun dari motor setelah menepuk punggung Gala dengan malas, dia benar benar kesal karena saudaranya itu menaikan kecepatan kemudian tiba tiba mengerem begitu saja.PLAK!"Apa yang kau lakukan, itu sakit," ucap Gala dengan matanya yang melotot."Kau membuat seragamku kusut dan rambutku berantakan.""Bersyukurlah kau sudah aku ajak, Tari.""Kau yang membuatku terlambat."Saat mereka sedang asyik berdebat, terdengar suara panggilan, "Mentari!" teriak salah satu teman Mentari yang juga baru turun dari mobil."Rin, tunggu aku!""Jangan berlari seperti itu!" teriak Gala memberi peringatan. "Dasar bocah," gumamnya melihat Mentari yang saling berpelukan dengan sahabatnya itu."Aku juga merindukanmu, saudaramu membawa motor?""Iya, dia membuat SIM saat liburan kemarin.""Gilaaaaa, dia semakin tampan saja. bagaimana kau bisa bertahan hidup melihatnya setiap hari," ucap Arin yang memberikan kekaguman pada Gala yang berjalan menuju kelasnya. “Aku heran, dari sekian banyak perempuan di se
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

209 - Merindukanmu

"Tapi aku akan mengetahui dengan sendirinya.""Kau akan tersesat.""Aku tinggal bertanya."Sampai Gala berhenti berjalan di salah satu koridor. "Ini ruangan apa?""Ini untuk anak anak kelas sepuluh."Gala tertawa. "Bagaimana kau tau? Bagaimana jika ini Lab?""Tertulis di sana itu kelas sepuluh, Gala," ucap Cantika menunjuk penanda yang ada di atas pintu."Aishhhh," gumam Gala merasa kesal.Membuat Cantika yang memang menyukai Gala itu berkata, "Atau kau mungkin merindukanku, ini hanya alasan bukan?""Rindu apanya? Aku hanya ingin membantu sesama teman lama. Ayo," ucapnya kembali menggenggam tangan Cantika dan membawanya ke tempat lain.Yakni belakang sekolah."Kenapa kau membawaku ke sini?""Ini adalah jalan jika kau ingin bolos.""Aku tidak akan melakukannya," tegas Cantika."Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi."Cantika hanya mengikuti langkah Gala saat pria itu menariknya."Naik ke pohon ini, lalu injak bentengnya, kemudian kau bisa melompat ke luar benteng.""Dimana aku akan
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

300 - Membuatku Penasaran

Keduanya kini makan di lapangan belakang, dimana di sana tempat olahraga luar lapangan dilakukan. Karena sekarang sedang sepi, Cantika dan Mentari bisa duduk dibawah pohon rindang yang menyejukan."Pantas saja sekolah ini malah," gumam Cantika."Kau mengatakan sesuatu?""Hah? Tidak ada.""Jadi, apa kau akan menetap?""Aku harap begitu, aku rindu Indonesia.""Rindu Indonesia? Kemana saja kau selama ini?" tanya Mentari sambil ikut memakan nasi goreng yang dibawa Cantika. Satu sendok digunakan mereka berdua secara bergantian, mengingat keduanya sangat akrab dan tidak risih sama sekali."Di Amerika.""Kau disana? Selama ini?"Cantika mengangguk. "Mamaku sakit, jadi harus diobati di sana.""Apa sekarang sudah sembuh?"Cantika menggeleng pelan. "Dia ingin pulang dan mencoba metode dari sini. Kami sekarang tinggal di rumah Kakek dan Nenek.""Kakek dan Nenek dari Mamamu?"Cantika mengangguk. "Mamaku sudah lama tidak menemui mereka, jadi dia berharap kebahagiaan bisa membuat penyakitnya lari."
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

301 - Pengagum

Karena Gala ingin memamerkan otot dan ketampanannya pada semua penjuru sekolah, dia tidak berganti pakaian dan hendak berkeliaran di koridor."Ar, lu mau kemana?" tanya Samuel yang juga menjadi sahabat dalam bidang olahraga."Ambil di kelas.""Lu sengaja ninggalin baju lu disana lagi?""Hai, Sam. Lu mana paham, gue cuma mencoba memberi mereka vitamin dengan melihat ketampanan seorang Gala.""Oke oke, segera kembali. Kita harus masuk kelas."Gala keluar dengan memakai pakaian basketnya, dia berjalan dengan penuh percaya diri yang mana membuat para wanita yang melihatnya itu menggila.Tidak tahan dengan ketampanan Gala, salah satu murid baru mencegat Gala di tengah perjalanan dengan cara merentangkan tangannya. "Kak Gala!""Oh astaga, apa dia bercita cita menjadi polisi dan menilang orang tampan?" gumam Gala."Kak Gala," ucap gadis itu berjongkok sambil mengeluarkan bunga. "Ini adalah hari pertamaku menjadi pacarku?"Dan orang orang disekitarnya yang melihat itu panic."Apa yang kau lak
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

302 - Jangan Sentuh Dia

"Belok ke kiri, kenapa kau ke kanan.""Tadi kau mengatakan ke kanan, kenapa ucapanmu berubah ubah.""Aku bilang kiri," ucap Cantika dengan suara kecilnya. "Mungkin karena helm jadi pendengaranmu kurang efektif.""Pendengaranku baik," ucap Gala memarkirkan motornya di gang yang salah masuk.Kini dia mengikuti arah Cantika lewat tunjukan tangannya untuk berbelok.Sampai akhirnya Cantika mengatakan, "Nah, sampai," ucapnya membuat Gala berhenti di depan sebuah pagar.Rumah yang ditempati Cantika berbeda jauh dengan rumah yang ditempati Gala. Bukan tentang luasnya, tapi gayanya. Rumah Kakek dan Nenek Cantika sangat luas, halamannya penuh dengan rumput hijau dan pohon rindang. Persis halaman depan istana presiden, hanya saja bagian rumahnya bergaya zaman jawa kuno."Wah, kau tinggal di sini?""Iya.""Apa angkot mengantarkanmu sampai depan sini?""Tidak, sampai gang depan sana.""Tapi jalan ini besar.""Ini bukan jalan umum.""Ouh, pantas saja.""Terima kasih," ucap Cantika memberikan helmny
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

303 - Apa Yang Kau Lakukan Disini?

Sepulang sekolah, Mentari memiliki jadwal les biola di rumah gurunya."Arinnnnnnn......." Mentari merajuk sambil memelukArin dari samping."Apa? Kenapa?""Aku tidak bisa ke mall hari ini.""Apa? Kenapa?" tanya Arin sambil memajukan bibirnya kesal. "Kau bilang bisa.""Mommyku menghubungiku dan baru memberitahuku kalau aku mulai les hari ini.""Lagi? Kapan kau akan mengupload semua tutorial make-up mu ke youtube?""Aku akan memberitahumu lagi nanti. Tapi....," ucapan Mentari menggantung sambil memasukan barang barangnya ke dalam tas, pelajaran sudah berakhir dan ini waktunya pulang ke rumah. "Aku ingin memintamu membelikanku lipstick, ada diskon di sana.""Tidak bisakah kau ikut aku ke sana?""Ayolaaah, aku titip ya.""Aku akan beli peralatan pesta, bukan ke griya kecantikan.""Peralatan pesta?" tanya Mentari bingung."Iya, bukankah Gala akan bertanding? Kita akan mempersiapkannya dengan sangat baik.""Astaga, pertandingan basket ternyata," gumam Mentari malas. "Kenapa kau menjadi Admi
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

304 - Hampir Bangkrut

"Ganti dulu bajunya, Tika. Nanti bantu Nenek masak.""Iya, Nek." Cantika masuk ke dalam lebih dulu."Nak Gala ganti bajunya ya, ada punya Kakek belum dipake kok. Kasihan itu basah."Karena Gala diajarkan oleh Oma tentang tatakrama, dia mengangguk. "Iya, Nek.""Ayo masuk dulu," ucap Nenek membawa masuk dari pintu belakang.Gala menunggu di sana, sementara Nenek membawakan pakaian ganti untuknya."Ini pakaian gantinya, pakai kamar mandi yang itu saja.""Baik, Nek."Gala membawa kaos itu ke dalam kamar mandi, dia membentangkannya saat sudah sampai di dalam kamar mandi. Gala menelan ludahnya kasar, itu kaos yang bertuliskan petugas museum. Memang masih baru, tapi jelas jelas ini terlihat seperti penjaga museum.Untuk menghormati, Gala memilih untuk memakainya. Dan bukan hanya tulisannya yang aneh, tapi bajunya yang juga kebesaran. Kaos itu berukuran XXL yang mana membuat Gala terlihat aneh. "Wah, aku mirip remaja yang baru saja memakai baju curian. Bukankah aku terlihat seperti orang oran
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

305 - Penasaran

"Pesanan anda, Tuan Putri," ucap Arin memberikan lipstik yang diinginkan oleh Mentari.Seketika Mentari yang sedang melamun itu bertepuk tangan. "Aaaaa.... Thankyou, nanti aku transfer."“Santai, nanti makan di luar yuk.""Tidak bisa, aku mulai sibuk dengan berbagai les.""Oh, Tari....," ucap Arin merengek, dia duduk di samping temannya itu. “Kenapa kau sangat sibuk?""Ini tahun terakhir kita, kita harus bersiap untuk masuk ke universitas.""Dimana kau akan melanjutkannya?"“Aku akan keluar dari Negara ini, kurasa Gala juga akan melakukannya. Mengingat dia yang akan memegang kendali perusahaan.""Wah....., dia akan sangat keren."Mentari berdecak, dia menggeleng gelengkan kepalanya. "Karena tampangnya saja dia terlihat keren, entah jika nanti."Saat menoleh, ternyata Arin tidak mendengarkannya. Mentari menatap ke arah tatapan Arin keluar jendela kelas, ternyata di sana Gala dan gerombolannya sedang lewat."Astaga.""Samuel mengirimiku pesan akhir akhir ini.""Hati hati, dia itu playbo
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

306 - Izin Menggebet

Saat sedang bercengkrama dengan orang orang di bengkel, tiba tiba seseorang menghubunginya, dan itu adalah nomor baru.Bukan pertama kalinya Gala mendapatkan telpon terus menerus seperti ini. karena dia mengira itu adalah penggemarnya yang fanatic, Gala memilih untuk menolaknya."Siapa, Bang?" tanya pegawai di sana yang sedang membetulkan motor Gala supaya lebih keren."Orang tidak dikenal.""Banyak cewek yang demen sama Abang di sekolah?""Wajah menjelaskan semuanya, 'kan?""Cewek pasar kemarin, yang manis itu. Punya Abang?""Temen masa kecil.""Saya gebet gak papa, Bang?""Jangan main main," ucap Gala memperingati.Sampai Gala kembali mendapat panggilan dari nomor itu, Gala tetap menolaknya. Dan karena terus menerus menelpon, akhirnya Gala tidak tahan dan mengangkatnya."Hallo?""Gala, ini Mommy. Kenapa kau terus menolak?" terdengar suara marah dari sana."Mommy?" Gala sedikit terkejut. "Maaf, nomor Mommy baru. Aku tidak mengenalinya," ucap Gala memberi alibi."Gala dimana?""Di ben
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status