Share

302 - Jangan Sentuh Dia

"Belok ke kiri, kenapa kau ke kanan."

"Tadi kau mengatakan ke kanan, kenapa ucapanmu berubah ubah."

"Aku bilang kiri," ucap Cantika dengan suara kecilnya. "Mungkin karena helm jadi pendengaranmu kurang efektif."

"Pendengaranku baik," ucap Gala memarkirkan motornya di gang yang salah masuk.

Kini dia mengikuti arah Cantika lewat tunjukan tangannya untuk berbelok.

Sampai akhirnya Cantika mengatakan, "Nah, sampai," ucapnya membuat Gala berhenti di depan sebuah pagar.

Rumah yang ditempati Cantika berbeda jauh dengan rumah yang ditempati Gala. Bukan tentang luasnya, tapi gayanya. Rumah Kakek dan Nenek Cantika sangat luas, halamannya penuh dengan rumput hijau dan pohon rindang. Persis halaman depan istana presiden, hanya saja bagian rumahnya bergaya zaman jawa kuno.

"Wah, kau tinggal di sini?"

"Iya."

"Apa angkot mengantarkanmu sampai depan sini?"

"Tidak, sampai gang depan sana."

"Tapi jalan ini besar."

"Ini bukan jalan umum."

"Ouh, pantas saja."

"Terima kasih," ucap Cantika memberikan helmny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status