"Bukan itu maksudnya, Sayang. Aku percaya sama kamu, cinta kamu. Aku izinkan kamu pergi, aku hanya menitipkan hatiku, jaga sampai kamu kembali lagi ke sampingku."Tangan keduanya saling meremas, mengungkapkan cinta yang tak terbatas, mengantarkan rindu pada satu muara. Harapan bersama. "Aku juga menitipkan hatiku padamu, Sayang. Tolong jaga, walau aku tahu kamu pasti akan melakukannya dengan sangat baik, seperti selama ini. Titip hati dan cintaku."Raja mengendurkan pelukannya, memutar badan Cahaya hingga mereka berhadapan. "Aku tunggu kamu pulang, Aya. Cahaya. Aku akan tunggu kamu pulang. Kembali padaku, dan menjadi milikku seutuhnya."Cahaya menatap sendu Raja, dia melihat keraguan dalam mata besar sang pujaan. Walau bibir mengatakan sebaliknya, Cahaya tahu Raja masih tetap meragukan perasaannya. "Nikahi aku, Sayang. Jadikan aku milikmu sebelum pergi, agar kamu percaya sepenuhnya, kalau aku hanya mencintaimu sekarang dan selamanya. Hanya kamu." bergetar suara Cahaya mengatakan kei
Read more