Share

Satu Keinginan

"Duduk dekat Ummi, Sayang."

Ada kelegaan dalam hati Cahaya mendengar panggilan Mukta yang tidak berubah. Dia berharap, itu adalah pertanda baik.

Menoleh pada Raja meminta izin--yang langsung mengangguk setuju--Cahaya berjalan mendekati Mukta ragu.

"Jangan takut. Ummi bukan ingin membahas tentang kalian berpelukan tadi," kata Mukta tanpa perduli pada sepasang kekasih yang kini sudah bersemu wajahnya. "Duduk, A. Jangan deket-deket Aya tapi." Mukta membuat Raja menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ih, Ummi kenapa jadi galak gini, sih? Nggak asyik," protes Raja lalu memilih duduk di dekat Mukta, dari pada menerima lagi kata sindiran ibunya.

"Coba jelaskan, apa maksudnya kalian akan berpisah sebentar lagi?" tanya Mukta kemudian, dengan menatap bergantian Raja dan Cahaya yang duduk mengapitnya.

Raja menatap Mukta penuh tanya, dia heran bagaimana ibunya itu tahu tentang isi percakapannya tadi dengan Cahaya.

Yang jadi pertanyaan, sudah berapa lama Mukta ada di sana?

"Ummi ... dengar?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status