"Loh, kenapa? Katanya cinta, masa nikahin kamu nggak mau?" Alya semakin penasaran. "Dia bilang, ingin semua proses menuju ke tahap terindah hubungan kami terjadi sesuai rencana, tidak tiba-tiba. Pernikahan impian. Padahal aku mau kok nikah aja dulu, resepsi nyusul kemudian.""Ya iya, apalagi kamu mau pergi ke negara yang pernah membuat cinta kalian terjegal. Apa dia nggak takut sejarah terulang?""Kok kamu bilang gitu sih, Al? Kayak yang menyangsikan kesungguhan cinta aku sama Raja." Cahaya merasa tersinggung dengan kata-kata Alya, dia menatap Alya dengan kesal. "Bukan meragukan cinta kamu, tapi kesetiaan kamu. Dan cinta si oppa. Kalau kalian bertemu di sana, kamu belum terikat pernikahan, aku ragu. Jujur aja aku mah," ucap Alya tak peduli dengan perubahan wajah Cahaya yang kini kembali sedih. "Jahat, ih!" "Aku jujur, Ya. Aku tahu kamu, gimana gilanya kamu sama dia. Nggak tegas. Kalau mau nangis, nangis aja deh. Sekalian kamu pikirkan lagi tuh, mending berangkat tapi sudah nikah."
Read more