“Apa? Kamu hamil sama adiknya Albany?”“Iya. Aku membuatnya bertanggung jawab atas dosa yang tak pernah dia lakukan. Tapi aku tidak punya pilihan lain,” ucap Za parau.Ayu mendengarkan cerita Za dengan wajah melongo.“Tapi dia mau nikahin kamu, ya? hebat dia. Mau nikahin orang hamil sama orang lain. Ya … walaupun itu anak dari adiknya sendiri, tapi mana ada orang yang mau bekas orang lain. ” Ayu menggeleng-gelengkan kepalanya.Za tersenyum masam. “Dia mau nikahin aku, karena dia tidak mau anak itu berakhir seperti dirinya. Hidup tanpa seorang ayah,” ucap Za lirih dan menunduk menatap salad di piringnya.“Apa? Cerita apalagi ini? Tanpa seorang ayah? Bukannya Pak Hendro itu ayahnya?” pekik Ayu.Za menghela napas panjang. “Dia bernasib sama dengan bayi yang kukandung, Yu. Bedanya, aku akhirnya punya suami, sedangkan ibunya Albany tidak.”“Wait, wait … wait,” potong Ayu. “Jadi … ibunya pacar kamu dengan ibunya Albany itu beda? What the … kayak cerita telenovela aja, ini, Za,” ujar Ayu ter
Read more