“Silakan masuk. Maaf, rumah saya hanya begini adanya,” ucap Pak Sopir.Za dan Albany masuk sembari mengucap salam.“Syafitri, tolong buatkan air buat tamu,” ujar Pak SOpir. Gadis yang sedang menyetrika itu lantas menoleh dan mematikan setrikanya.“Tidak usah repot-repot, Pak. Kami hanya sebentar,” ujar Albany agar tak merepotkan.“Tidak apa-apa. Hanya air saja,” timpal Pak Sopir.“Maaf, tidak bawa apa-apa.” Za menyimpan barang bawaannya di atas meja. Anak kecil yang sedang bermain mobil-mobilan itu langsung bangkit dan menyerbu aneka buah yang ditata cantik di keranjang.“Mau, Pak. Ade mau, ya, Pak,” ujar anak itu girang. Za tersenyum dan menyuruh anak itu mengambil apa pun yang diinginkannya.Dengan wajah semringah, anak itu mengambil sebuah apel dan menggigitnya dengan rakus. Pak Sopir terlihat malu dengan kepolosan anaknya.“Maaf, ya, Bu, Pak. Anak saya tidak span,” ucapnya malu-malu.“Tidak apa-apa, Pak. Ini memang buat di sini, kok. Kalau saja saya tau ada anak kecil, saya pasti
Read more