Share

Bab 89

Albany menaruh handuknya di jemuran, lalu pergi ke area kolam renang. Hatinya masih sedikit kacau.

“Mas … ish, malah nggak denger.” Za menyusul suaminya yang duduk santai di kursi pinggir kolam.

“MAsih marah?” tanya Za dengan wajah menyesal.

Albany bergeming, hanya menatap kilau air kolam.

“Maaas! Iih, bikin kesel aja. Jawab dong,” ujar Za dan memepet tubuh sang suami dan menyenggol-nyenggol tubuhnya.

“Apaan?” Albany malah menyenderkan kepalanya di sandaran dan membuat tubuhnya terlentang.

“Maaf, aku kan lupa.” Za berucap dengan wajah memelas dan tangan yang ditangkupkan di dada.

“Bukan masalah lupa.” Albany masih ketus.

“Terus apa, dong?” Za menelengkan wajahnya dan menatap sang suami yang masih terlihat marah.

“Masalahnya, kamu itu nggak pernah percaya sama aku. Kamu inget, kan, waktu kamu nuduh aku mencuri kalung berlian kamu? kalau ada sedikit saja rasa percaya dalam hati kamu tentang aku, nggak mungkin kamu menuduh aku melakukannya.” Albany benar-benar serius kali ini.

“Ih, kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status