Share

Bab 88

Tak berapa lama, dia juga menerima notifikasi ke nomor ponselnya. Beberapa pose dirinya yang tengah telanjang, terpampang jelas di sana.

[Kalau kamu mau foto ini tidak disebar, aku minta kamu kirimkan uang ke rekening ini sekarang juga. kalau tidak, aku pastikan foto-foto ini akan tersebar di media sosial.]

Rita lalu berteriak seperti orang gila dan menjadi tontonan orang yang lalu-lalang.

**

Hendro duduk menghadap meja makan yang sudah terhidang banyak makanan. Tentu saja Ningsih dan Za yang menyiapkannya.

Albany masih asik dengan siaran langsung Moto GP di televisi.

“Mas, makan dulu,” ajak Za dari ruang makan. Albany terlihat cuek dan tetap fokus pada layar kaca.

“Maas,” ulang Za sedikit kesal.

“Nanti saja, aku belum lapar,” jawab Albany malas.

Hendro dan Ningsih saling tatap. Mereka mengerti jika Albany belum bisa menerima kehadiran seorang ayah di hidupnya.

Za mengembus napas kasar. Dia tahu sekali, jika pulang dari kebun, Albany kerap kali kelaparan.

“Mas, biar kita makan bareng-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ana💞
itu namanya siksaan yg ternikmat..Za... hahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status