Sejenak kutatap raut sendunya itu, lalu mengangguk. Tak menunggu lama, tangan kekar itu memeluk tubuhku. Aku diam tanpa reaksi. Hanya yang aku tahu, jantungku tidak lagi berdetak untuknya."Maafkan aku. Aku janji, aku akan hidup baik-baik tanpamu. Dan aku juga janji, setelah ingatanku kembali, akan aku turuti permintaanmu. Meskipun itu menyakitkan ku, karena sebenarnya, aku belum ikhlas dengan perpisahan ini."Kutepuk punggungnya, mas Angga melepas pelukan. Dapat kulihat embun di matanya itu.Hari ini, mas Angga pergi dari rumah. Tak ada permusuhan, tak ada barang pecah ataupun piring terbang. Nyatanya, kami berpisah secara baik-baik. Dan saat bang Aldi pulang, dia bertanya mengenai kepergian mas Angga. Dia pun manggut-manggut demi mendengar penjelasanku.***Semenjak Haidar mengalokasikan dananya ke perusahaan, kini perusahaan mulai stabil. Impactnya memang besar. Ditambah bang Aldi membantu mencarikan investor. Dan kudengar, Zul sudah mendapatkan
Read more