Della dan Zul datang tak berapa lama. Meski ada kecanggungan, tapi tak mengurangi keseruan acara masak memasak. Apalagi ada Niswah yang pandai mencairkan suasana. Ada sesuatu beda yang kutangkap, terutama dari arah pandang Zul yang kini berbeda. Bibirku mengulum senyum tipis. Aku rasa, dia berubah haluan. Dasar pria, cepat juga merubah hati.Pukul tujuh tiga puluh, teman-teman Niswah datang. Acara di mulai dengan tiup lilin dan potong kue. Barulah bakar-bakar dan makan. Sengaja acara diadakan di luar ruangan. Bukan karena rumah mereka yang sempit, melainkan supaya lebih leluasa. "Makanlah," ucapku meletakkan daging sapi ke piring pria itu. "Makasih," sahutnya."Sama-sama." Bukannya beranjak, aku sengaja duduk di sebelahnya, tentu dengan memberi jarak. Menatapnya lamat-lamat sembari mengumpulkan keberanian."Soal... Soal tadi siang, aku minta maaf," ucapku."Untuk?""Ya karena sudah bicara yang tidak- tidak. Sory. Aku kebawa emosi. Juga, p
Read more