Share

Teman Lama

Pria itu masih menatapku curiga. Ayolah, tubuhku benar-benar butuh pertolongan. Dan lagi, terbayang nasib mas Angga yang butuh segera pertolongan.

"Tolong saya, aku mohon..." pintaku memelas.

"Oke. Tapi, sebelumnya aku harus memastikan sesuatu."

Pasrah saja saat pria itu memfotoku. Mungkin untuk berjaga jika aku berani menipunya.

"Ayo."

Aku menaiki boncengan. Motor kembali melaju. Selanjutnya, aku pasrah, tubuhku benar-benar lemas.

Aku tidak faham jalan ini. Yang aku tahu, sepanjang jalan hanyalah pepohonan yang terlihat. Gelap dan menakutkan. Hanya sorot lampu inilah satu-satunya sumber cahaya. Jika di situasi normal, mungkin aku sudah memilih balik kanan saja. Tapi, ini situasi mendesak. Kurebahkan kepalaku di pundaknya dengan mata terpejam, lemas. Berharap dia tidak berfikiran buruk padaku.

Namun, tiba-tiba motor berhenti. Sontak aku membuka mata. Menatap sekitar yang masih hutan gelap.

"Ke-kenapa berhenti? Kita belum sampai kan?"<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
stupid women udah di selamatkan tapi gak bisa lari , sia sia orang yang menyelamatkan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status