Rangsangan itu makin kuat saja, akhirnya keduanya benar-benar tak mampu bertahan, Sembrana dan Nyi Adora tak tahu, mereka baru saja menelan daun ajaib yang hanya tumbuh di gua-gua tertentu dan daunnya pun tak banyak.Daun ajaib ini juga hanya berdaun setahun sekali, menemukan daun bak jodoh-jodohan, tak terhitung para pendekar golongan putih juga golongan hitam mencari-cari daun ajaib ini sejak jaman dulu.Tapi lebih banyak lagi yang kecewa, karena daun ini sangat langka dan tumbuhnya tak banyak, juga tempat pastinya tak ada yang tahu, sehingga mencarinya secara acak saja.Dan nasib baik itu hanya di terima Malaki, Sembara, Remibara dan kini Sembrana, bahkan ibu mertua Remibara, yakni Nyia Dawina yang dulu pernah menemukan daun ini bersama Sembara, sampai kini tak pernah menemukan daun ini lagi.Uniknya lagi, saat mendatangi tempat di mana dulu mereka menemukan daun ini di bekas tempat tinggal mendiang gurunya Nyai Rombeng, Nyai Dawina pun ikut kecewa, karena daun ajaib ini sudah tak
Baca selengkapnya