Nyi Adora sedapat mungkin menyalurkan hawa saktinya ke tubuh Sembrana, namun dengan kesaktiannya yang tak begitu tinggi, usaha Nyi Adora sia-sia saja.Malah tubuh Radin makin panas seperti orang terkena demam dan menggigil, Nyi Adora yang khawatir lalu melepas jubahnya dan menyelimuti tubuh pendekar remaja ini.Nyi Adora sampai tertidur di samping tubuh Radin, karena mengira Radin demam, apalagi ada darah mengering di bibir remaja ini yang sudah dibersihkannya, Ny Adora memeluk tubuh Radin, tujuannya agar tubuh Sembrana yang mengigil ini bisa berkurang.Nyi Adora tentu saja tak tahu, tubuh Sembrana yang menggigil ini akibat tenaga dahsyat dalam tubuhnya sedang bergerak melindungi tubuhnya, akibat pukulan Ki Bado dan anak buahnya.Pas tengah malam Sembrana sadar dan kaget tubuhnya dipeluk dan di selimuti Nyi Adora, sesaat Sembrana terdiam dan mengingat apa yang terjadi.Setelah paham kalau dia diselamatkan Nyi Adora, yang entah bagaimana caranya, Sembrana pelan-pelan menyingkirkan len
Rangsangan itu makin kuat saja, akhirnya keduanya benar-benar tak mampu bertahan, Sembrana dan Nyi Adora tak tahu, mereka baru saja menelan daun ajaib yang hanya tumbuh di gua-gua tertentu dan daunnya pun tak banyak.Daun ajaib ini juga hanya berdaun setahun sekali, menemukan daun bak jodoh-jodohan, tak terhitung para pendekar golongan putih juga golongan hitam mencari-cari daun ajaib ini sejak jaman dulu.Tapi lebih banyak lagi yang kecewa, karena daun ini sangat langka dan tumbuhnya tak banyak, juga tempat pastinya tak ada yang tahu, sehingga mencarinya secara acak saja.Dan nasib baik itu hanya di terima Malaki, Sembara, Remibara dan kini Sembrana, bahkan ibu mertua Remibara, yakni Nyia Dawina yang dulu pernah menemukan daun ini bersama Sembara, sampai kini tak pernah menemukan daun ini lagi.Uniknya lagi, saat mendatangi tempat di mana dulu mereka menemukan daun ini di bekas tempat tinggal mendiang gurunya Nyai Rombeng, Nyai Dawina pun ikut kecewa, karena daun ajaib ini sudah tak
“Hmm…rupanya di sini kamu bersembunyi selama 6 bulanan ini Nyi Adora!”Bak ada petir di siang bolong, wanita jelita ini langsung menghentikan mmbersihkan ikan di sungai kecil yang airnya sangat dingin ini.Di depannya kini sudah berdiri 5 orang, yakni Nyai Rumpi dan 3 Bidadari Warna Warni dan Ki Jarot.Saat melihat perut Nyi Adora terlihat besar, wanita setengah tua ini langsung mendengus marah.“Tak ku duga, kamu ternyata sudah dibuntingi pemuda itu, benar-benar keterlaluan!”Sambung Nyai Rumpi lagi, 3 bidadari warna warni langsung tertawa kecil melihat wanita denok ini sedang hamil.“Rupanya dia keenakan sekali bersama pemuda tampan itu Nyai, tuh lihat hasilnya, perutnya bunting, he-he-he!” sela si baju merah, alias Kona.Nyi Adora merah padam wajahnya, tak dia sangka hari ini setelah lebih 6 bulanan, gurunya Nyai Rumpi dan 3 Bidadari Warna Warni serta Ki Jarot berhasil menemukan persembunyiannya bersama Sembrana.Apesnya, saat ini Sembrana sedang turun ke kampung terdekat, untuk be
Tiga tahun kemudian…!Pemuda tampan ini tersenyum, wanita yang baru saja dia gauli dan dibikinya merem melek terlihat masih malas-malasan di kasur dan hanya mengenakan selimut.Dia mengenakan bajunya dan jubahnya, badannya yang berbau harum serta pakaiannya yang perlente membuat wanita ini mabuk kepayang pada sang pemuda tampan ini.“Sayang…kapan lagi kamu ke sini memuaskan aku..?”“Hmm…aku tak janji, tapi kamu sangat manis…tapi jangan mencari aku yaa…selamat tinggal!”Kemudian si pria tampan ini menuju jendela, lalu menghilang dalam kegelapan malam dengan sangat cepat, meninggalkan wanita denok ini seorang diri dengan mulut terganga.Tak menyangka kalau dirinya hanya jadi cinta beberapa malam si pria tampan ini, bahkan dia hanya kenal pria itu dengan nama Sembrana, tanpa tahu asal usulnya dari mana.Wanita ini adalah seorang selir pejabat kerajaan yang merupakan korban asmara yang kesekian kalinya dari pemuda misterius tampan dan sangat sakti ini.Selir berbadan gemoy dan centil ini
Sembrana kini enak-enakan tidur di sebuah penginapan mewah, bercinta dengan Nyi Cuki dan dayangnya telah menguras energinya, sehingga dia memanfaatkan waktu tidur sepuasnya.Nyi Cuki dan dayangnya adalah korban kesekian yang dia perdaya dengan pesonanya, entah sudah berapa ratus wanita, bahkan gadis yang jadi korban asmaranya selama hampir 2 tahunan ini.Kenapa Sembrana jadi begini..?”Setelah kematian tragis Nyi Adora 3 tahunan yang lalu, dan Sembrana tak tahu siapa pelakunya, Sembrana berubah total.Hatinya yang lagi sayang-sayangnya sangat syok dan kecewa berat!Di usianya yang masih remaja, dan di masa puber penuh dengan angan-angan indah, apalagi setelah 2 bulan bersama, Sembrana kaget saat Nyi Adora muntah-muntah dan dua bulanan kemudian perutnya membesar, tanda hamil.Mereka bahkan berencana akan tinggal di sini sampai kelak Nyi Adora melahirkan, lalu akan berpetualang bertiga dengan anak mereka kelak.Setiap hari mereka selalu bermesraan, tiada hari tanpa bercinta,sehingga Nyi
Kamar yang sebelumnya hampir membuat ketiganya di perkosa oleh perampok, kini justru mereka yang aseek ‘memperkosa’ remaja tampan ini. Sebelumnya agar tak menimbulkan bau, Sembrana mengubur seluruh jasad perampok itu, dan kemudian kembali ke pondok untuk bercinta siang malam dengan 3 wanita cantik ini. Setelah bosan, Sembrana akhirnya mengantar ke 3 nya pulang, dengan harta jarahan para perampok yang tak sedikit ini. Setelah sampai di ujung desa, remaja sakti ini pun menghilang bak hantu dan meninggalkan ke 3 wanita ini, yang melongong kaget, karena ‘kekasih’ mereka selama seminggu menghilang bak hantu. Namun mereka terhibur, karena kini akan menjadi wanita-wanita kaya di desa mereka, sebab harta yang tak sedikit yang mereka ambil di sarang para perampok bakal membuat mereka hidup enak kelak. Namun suami-suami mereka tak tahu, diam-diam ketiga wanita ini sering teringat sang Pendekar Flamboyan yang tak bakal mereka temui lagi selamanya. Sembara juga mengambil sekantong koin em
Kakek Kofa lebih dulu membentak keras dan menyerang Sembrana, lengannya yang sudah terisi tenaga dalam penuh dan mengandung racun yang sangat mematikan.Si kakek ini agaknya ingin menghabisi secepatanya pemuda ini. Jurus Kakek Kofa menuju ke leher Sembrana.Gerakannya cepat dan kuat sekali, dan menyusul gerakannya ini, dia pun telah menerjang dengan jurus yang mirip tusukan ke arah leher dan perut Sembrana.Jurus ini sangat hebat, karena sambaran jurusnya yang menuju leher dan perut pemuda luar biasa dan sangat panas serta berbau amis. Tanda pukulan ini mengandung racun yang sangat jahat dan licik.Tapi Sembrana tak takut, karena dia sendiri sudah kebal racun, akibat gigitan ular kobra dan kalajengking dulu, dan kini bisa dengan mudah Sembrana gunakan tenaga dahsyat yang mengeram dalam tubuhnya.Sembrana tidak menjadi gentar atau gugup. Dengan tenang-tenang saja dia menggerakkan tangannya menangkis jurus yang menyambar leher dan perutnya secara beruntun.Putri Dafin yang tak kenal den
Setelah 3 hari berpisah dengan Pangeran Remibara dan juga istrinya Putri Dafina, dan pemuda ini belum juga menemukan jejak penculik si bocah Malaki, Sembrana beristirahat di sebuah kampung kecil yang lumayan rame.Matanya mulai awas memandang kelompok yang menculik si bocah tampan, yang tanpa dia sadari justru adik kandungnya sendiri, beda ibu.Saat duduk di sebuah warung yang lumayan rame, Sembrana melihat ada 3 pria yang juga baru datang dan berpakaian hitam-hitam.Lagak mereka bak penguasa saja di daerah ini, ketiganya sangat di hormati semua orang yang sedang makan dan minum di tempat ini.Bahkan para pelayan dan si pemilik warung sampai terbungkuk-bungkuk melayani ke 3 pria ini.Karena pakaiannya yang mirip dengan 5 orang yang berhadapan dengan Putri Dafina lah yang membuat Sembrana kini jadi tertarik dan memperhatikan dengan seksama.Sembrana sengaja tak mau bikin masalah di tempat ini, karena ia bermaksud akan membuntutik kelak kemana