Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of Pendekar Romantis: Chapter 511 - Chapter 520

537 Chapters

Bab 531: Bertemu Nenek Maut

Ketiga orang berbaju hitam itu lalu pergi dari sana, mereka kalah telak karena ketakutan golok dalam pandangan mereka tiba-tiba saja berubah jadi ular.“Ngapain di tinggal golok buat nyembelih babi, nihh ku kembalikan!”Si gadis cilik ini berdiri dan kembali semua orang melongo, saat dia dengan antengnya menggunakan kakinya yang pakai sepatu baru, menendang ketiga golok itu dan golok-golok itu terbang sangat cepat lalu tepat mengenai kepala ke 3 orang yang sedang berlari tersebut.Hebatnya, golok hanya gagangnya yang kena, bukan mata goloknya, sehingga kepala mereka benjol sebesar telor. Ini sebuah pertunjukan tenaga dalam yang luar biasa dan hanya orang yang berkepandaian tinggi saja mampu melakukannya.Tertawaan warga bergema melihat ke 3 orang preman ini lari tunggang langgang sambil memusuti kepala mereka yang benjol dan masih sempat mengambil golok lalu kabur.Benar-benar kekalahan telak yang sangat memalukan di tangan seorang gadis kecil yang nakal dan ceria ini. “Hebat…tapi
Read more

Bab 532: Sembrana Kaget, Putri Remi Anak Pangeran Remibara!

Melihat serangan Nenek Maut ini, Sembrana tak mau konyol dan jadi saaran pukulan panas dan sangat berbahaya ini.Sembrana lalu balas menghantamkan jurusnya yang sudah sempurna, yakni Bangkui Menerkam Elang.Nenek Maut kaget bukan main, serangan balasan Sembrana benar-benar lebih hebat dan lebih panas dari serangan yang dia lancarkan.Jurus Nenek Maut selain panas, juga di kerahkan dengan sepenuh tenaga dalam, sehingga dia yakin sekali, sekali hantam pemuda ini akan tewas seketika.Namun Nenek Maut kecele, Sembrana sedikit pun tidak mau mengalah terhadap serangan panas ini.Memang Sembrana masih mendongkol sekali kepada Nenek Maut ini yang dulu menculik Putri Mila walaupun diangkat jadi murid. Dan juga dulu ikutan menghajar para murid-murid dari tiga padepokan besar, saat berebut mestika ular raksasa di Telaga Hantu.Sembrana ingin beri pelajaran sekaligus menguji sampai di mana kehebatan jurusnya yang selama 3 tahunan ini jarang mendapat lawan sepadan.Kini terbuka kesempatan baginya
Read more

Bab 533: Ratu Bermahkota Mirip Putri Remi

Saat berpaling Putri Remi kaget melihat wajah Sembrana yang agak pucat dan terdiam membisu begitu.“Ihh abang kenapa sih, kok diam dan…wajah abang pucat, apakah abang terkena pukulan dari si Nenek Maut?”“Ahhh nggak, abang hanya masih kaget, tak di duga kamu putri Paman pangeran Remibara dan Bibi Putri Dafina dan hebatnya lagi kamu malah jadi murid Nenek Maut!” sahut Sembrana berbohong.“Udah yukks bang, mari kita cari di mana mereka menyembunyikan adikku Malaki, tenang saja, walaupun abang sudah bunuh Nenek Maut yang juga guruku, aku tak bakal balas dendam ke abang, kan dia mati bukan di curangi, tapi melalui pertandingan jujur!” cetus Putri Remi bak orang dewasa.Saat itulah baru keduanya sadar, ke mana 5 orang baju hitam pergi dan tak terlihat lagi.“Remi, aku curiga para penculik adik Malaki pasti para pria berbaju hitam tadi, sebab pakaian mereka mirip sekali, juga tadi saat mengeluarkan jurusnya!”“Oh ya…benar juga, tapi di mana sarang mereka bang..?”“Tunggu sebentar...!”Sembr
Read more

Bab 534: Cinta Tumbuh Tanpa Disadari

Sembrana langsung terbangun dan sampai tengah malam ia tak bisa memejamkan mata, teringat dengan mimpi barusan, yakni bertemu seorang wanita bermahkota yang mengaku sebagai neneknya, dengan nama sama dengan gadis yang lagi nyenyak-nyenyaknya tidur di pahanya saat ini. “Siapa kah dia, kalau sama namanya dengan adikku ini, artinya namanya Putri Remi…dan kok bisa ngaku sebagai nenek aku…dan aku adalah Pangeran Sembrana…jadi aku benar-benar anak kandung Paman Pangeran Sembrana…!” batin Sembrana sambil termenung. Sambil terus menatap wajah Putri Remi yang sangat mirip dengan wanita bermahkota yang barusan datang dalam mimpinya tadi. “Pengeran Remibara…iya, paman itulah yang akan bisa menjelaskan semuanya, sesuai pesan si nenek bermahkota,” batinnya lagi. Pikirannya terus bergejolak selama berjam-jam, mimpi itu bak benar-benar terjadi, jelang pagi barulah pemuda ini bisa memejamkan mata. Sembrana terbangun saat mencium bau daging di bakar, saat membuka matanya, si gadis jelita yang naka
Read more

Bab 535: Menolong Malaki dan Remaja Tampan Berpakaian Mewah

Sambil menunggu malam, Putri Remi tanpa sungkan meminta Sembrana berlatih silat bersama, Sembrana pun melayaninya dan tubuh keduanya terlihat bak kilat, saking cepatnya mereka bergerak di sela-sela pepohonan yang besar.Saat Putri Remi memainkan jurus menembus awan, Sembrana tentu saja kaget bukan main, karena jurus ini otomatis dia kuasai dengan baik.Maka bertarunglah mereka dengan jurus yang juga sangat di kuasai ayah kandung keduanya, Pangeran Remibara.“Remi, kamu masih kurang sempurna, pukulan kamu tak fokus, salurkan jurus menembus awan itu ke lengan bagian kanan!”Tanpa sungkan Sembrana memberi petunjuk, karena ia melihat gadis cilik jelita ini pukulan menembus awan nya kurang antep. Putri Remi kaget sekaligus senang, kaget Sembrana malah tahu jurus yang ia mainkan, senang titik lemahnya justru di ketahui Sembrana dan diberi petunjuk.Putri Remi sangat cerdik dan mempunyai bakat yang luar biasa, dalam beberapa jurus saja, kelemahan itu sudah berhasil ia perbaiki.Tubuh kedua
Read more

Bab 535: Tak Sadar ke Empatnya Punya Hubungan

Jelang pagi, ke empatnya kini sudah sampai di gua ini, Malaki kini sudah bebas dari totokan. Bocah tampan ini langsung menatap Putri Remi dan Sembrana bergantian dengan wajah penuh selidik.“Siapakah kakak berdua…?”“Aku Putri Remi dan ini abang Sembrana!”“Hahhh…Putri Remi…kok…nama kakak mirip dengan kakakku yang kata bunda dan ayah dulu hilang di culik?”Sembrana yang sudah tahu kisahnya terlihat tenang-tenang saja, beda dengan remaja tampan yang tadi berlari bersamanya, dia kini justru menatap penuh perhatian, seperti yang Malaki lakukan.Putri Remi lalu mengajak semuanya duduk lesehan di dalam gua ini dan tanpa buang waktu, mulailah dia bercerita.Bukan main terperanjatnya bocah Malaki ini, dia langsung memeluk erat tubuh Putri Remi yang secara tak terduga ternyata kakak kandungnya sendiri, dan baru pertama kali di lihatnya ini sekaligus menolongnya.Malaki senang bukan main, karena Putri Remi yang kini sudah membuka jatidirinya ini, ternyata orang yang selama selalu di cari-cari
Read more

Bab 536: Pertarungan Sengit Melawan Kelompok Ular Hitam

Namun belum sempat Sembrana membuka mulut, tiba-tiba terdengar suara dari luar gua, yang membuat ke empatnya serentak bangkit.“Heii pangeran dan kau bocah cilik serta dua penyelamat kalian, segera keluar dari gua ini, atau kami bakar kayu di depan gua, biar kalian mati lepas di dalam kena asap!”Terdengar teriakan seseorang di luar sambil tertawa mengejek Sembrana cs di dalam gua ini, yang entah bagaimana bisa mereka lacak dan tahu kalau ke 4 nya sedang bersembunyi di sini.“Tenang saja…ayo kita keluar, kita sambut mereka!”Kata Sembrana tenang, yang lalu memimpin ketiganya keluar dari gua ini, begitu melihat ke empatnya berdiri di depan gua tanpa ada wajah ketakutan, 25 orang berpakaian hitam-hitam yang dipimpin sang pentolannya Arya Kamandani menatap tajam wajah Sembrana.“Hmm…pemuda yang jadi pemimpinnya ini kok mirip Pangeran Remibara..?” batinnya sambil menatap tajam wajah pemuda ini, lalu menatap wajah cantik Putri Remi.“Aku dan adiku Putri Remi yang menyelamatkan Pangeran Dur
Read more

Bab 537: Bertemu Kakek Sendiri

Tiba-tiba semua pengeroyok Sembrana terlempar dan terjatuh bak sehelai daun kering, semuanya tak mampu menghindar, bahkan Arya Kamandani sampai kepentuk pohon besar dan kepalanya benjol sebesar telor bebek di dahi.Ini menandakan hebatnya jurus yang dikeluarkan seseorang yang datang tiba-tiba ini, saat dia bangkit lagi dengan wajah marah, karena tadi hampir berhasil menaklukan Sembrana, Arya Kamandani kaget bukan kepalang saat menatap seorang kakek yang berpakaian ringkas dan agak mewah, tapi terlihat keren dan sangat berwibawa.Jenggot dan kumis tipisnya sudah dwi warna, wajahnya masih sangat tampan, walaupun di lihat dari usianya, kakek ini usinya lebih 70 tahunan.Badannya pun tegap dan kokoh.“Hmmm…tak malukah kalian mengeroyok anak-anak muda, yang juga cucu-cucuku…pergilah sebelum aku berubah pikiran dan membasmi kalian semua!”Suara itu sangat lembut, tapi terdengar sangat jelas di telinga Arya Kamandani dan 25 anak buahnya.“Kakek…cucunda Dursana menghaturkan sembah!” Pangeran
Read more

Bab 538: Di Oper Tenaga Sakti

Kini Prabu Sembara mengajak ke empatnya turun gunung dan menuju ke Pesanggrahannya.“Di sana ada 4 nenek kalian, sekalian ku lihat jurus-jurus kalian masih belum sempurna, kakek mau latih kalian semua di sana!”Malaki langsung sumringah, bocah ini paling anatusias di bandingkan ke tiga saudara lainnya. Tak sabar lagi dia ingin sampai ke pesanggrahan kerajaan ini, terutama berjumpa dengan ke 4 nenek-neneknya.Diam-diam Sembrana pun juga senang bukan main, karena kakeknya yang juga Maharaja Hilir Sungai ini akan menyempurnakan jurus-jurusnya.Prabu Sembara mengajak ke empatnya seakan berlomba menuju ke Pesanggrahan, tentu saja sudah bisa di duga, Malaki paling sering tertinggal, Sembrana hanya menang sedikit dibandingkan Putri Remi dan Pangeran Dursana dalam hal ilmu berlari cepat.Tapi di mata Prabu Sembara, cucunya Sembrana inilah justru yang paling hebat, di bandingkan 3 orang ini.“Kayaknya ni anak punya sesuatu yang mujijat, tapi dia belum tahu cara menyalurkan dengan baik, menarik
Read more

Bab 539: Serangan Dahsyat Pria Bercadar..!

Berkali-kali Putri Dafina menciumi pipi Putri Remi yang sudah beranjak remaja ini, lama-lama gadis cilik ini jengah juga.Tapi dia mendiamkan, karena 7 tahun bukan waktu singkat ibundanya ini merindukannya, hingga sempat putus asa dan pasrah.Pangeran Remibara lebih kalem, melihat putri sulungnya makin besar dan makin sakti, pangeran yang sempat di juluki Pendekar Tampan Berhati Kejam ini lega bukan main.Setelah mendengar kisah Putri Remi, kemarahan di dalam dada Putri Dafina langsung sirna, dan berbalik kasian dengan Nenek Maut yang menculik Putri Remi dulu, yang kini sudah tewas melawan Sembrana.Kali ini giliran Pangeran Remibara yang kaget bukan main, setelah Putri Remi dan Malaki bergantian mengisahkan siapa sosok Sembrana itu.“Hemmm…hasil kenakalan ayahanda kamu kini sudah dewasa ternyata!” sungut Putri Dafina cemburu, hingga Putri Remi, Pangeran Dursana dan Malaki melongong kaget, sedangkan kakek dan ke 4 nenek-neneknya senyum-senyum saja.Walaupun kini sudah berusia lebih 33
Read more
PREV
1
...
495051525354
DMCA.com Protection Status