Saat berpaling Putri Remi kaget melihat wajah Sembrana yang agak pucat dan terdiam membisu begitu.“Ihh abang kenapa sih, kok diam dan…wajah abang pucat, apakah abang terkena pukulan dari si Nenek Maut?”“Ahhh nggak, abang hanya masih kaget, tak di duga kamu putri Paman pangeran Remibara dan Bibi Putri Dafina dan hebatnya lagi kamu malah jadi murid Nenek Maut!” sahut Sembrana berbohong.“Udah yukks bang, mari kita cari di mana mereka menyembunyikan adikku Malaki, tenang saja, walaupun abang sudah bunuh Nenek Maut yang juga guruku, aku tak bakal balas dendam ke abang, kan dia mati bukan di curangi, tapi melalui pertandingan jujur!” cetus Putri Remi bak orang dewasa.Saat itulah baru keduanya sadar, ke mana 5 orang baju hitam pergi dan tak terlihat lagi.“Remi, aku curiga para penculik adik Malaki pasti para pria berbaju hitam tadi, sebab pakaian mereka mirip sekali, juga tadi saat mengeluarkan jurusnya!”“Oh ya…benar juga, tapi di mana sarang mereka bang..?”“Tunggu sebentar...!”Sembr
Read more