Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Pendekar Romantis: Chapter 411 - Chapter 420

537 Chapters

Bab 431: Dafina Si Gadis Manja Berilmu Tinggi

“Putri Mira…putri Mira, hei pemuda ganteng tapi songong, namaku Dafina, bukan Putri Mira, siapa tuh putri Mira, pacar kamu yaa..?” bentaknya dengan marah.Gadis jelita bernama Dafina ini malah seakan cemburu mendengar nama lain, seolah-olah dia kalah dengan nama gadis yang barusan Remibara sebutkan tadi.Dafina yang memang manja ini tak mau kalah dengan siapapun, maunya dia selalu di atas, baginya tak penting orang lain.Remibara langsung tertawa kecil, kemarahan gadis bernama Dafina ini membuat Remibara justru suka, karena Dafina bak anak kecil yang pingin di manja dan semua keinginanya harus dipenuhi.Remibara yang sejak kecil tak pernah bertemu adik-adiknya (anak-anak ayahnya, Prabu Sembara), melihat Dafina bak bertemu sang adik yang manja dan perlu disayang.“Maafkan aku gadis kecil yang cantikkkk bak boneka, ku pikir kamu Putri Mira adikku…baiklah aku pergi dulu yaa, sampai jumpa lagi!”“Eee…enak saja main pergi, panggil aku gadis kecil lagi, umurku sudah 15 tahun tauuu, udah rem
Read more

Bab 432: Musuh-musuh Mulai Berdatangan

Mendapat serangan bertubi-tubi begitu, Remibara mulai dongkol juga. “Ni anak harus di beri pelajaran,” pikir Remibara.Ki Paku dan 9 orang ini malah aseek menonton, bahkan ada yang sambil taruhan, mereka pikir keduanya sama hebat dan sukar menentukan siapa yang bakal menang, karena Remibara hanya menghindar saja tidak membalas.Bahkan ada yang sambil mengeluarkan arak, bagi mereka pertarungan si tampan dan si cantik ini aseek sekali dijadikan taruhan.Makin dongkollah Remibara, apalagi kini hampir ke 10 itu kompak mendukung Dafina, hingga gadis ini terlihat makin nge-lunjak.Tiba-tiba Remibara mengubah gaya bersilatnya, dia seakan menyerahkan tubuhnya di pukul Dafina, Ki Paku langsung berteriak memperingatkan Dafina, yang menandakan si kurus berkumi tebal ini bukan orang sembarangan.Namun terlambat, Dafina memukul tubuh Remibara dari jarak dekat, secepat kilat Remibara menotoknya dan lunglailah Dafina dalam pelukan Remibara.Secara tak terduga Remibara mengecup bibir Dafina, sehingga
Read more

Bab 433: Berhadapan dengan Musuh Bebuyutan

Remibara tak sadar, inilah warisan pendekar asmara yang secara langsung ia ikuti, bercanda nakal dan tentu saja memiliki kepuasan sendiri bisa berbuat itu. “Kalian sendiri yang berani masuk ke kamar aku…jadi…hmm…daripada kita berkelahi, kenapa tidak bersama-sama saja malam ini tidur bersama!” goda Remibara. Tak di kira kedua wanita cantik manis ini sama-sama terdiam dan saling pandang, kini keduanya terlihat meragu untuk menyerang sang calon playboy masa kini, yang pasti akan lebih hebat dari sang pendahulunya Pendekar Asmara di jaman dulu. Remibara mulai melihat keraguan itu, sebagai calon pemuda bangor, ia mulai bisa menilai keraguan di kedua wajah wanita cantik ini, yang diyakni Remibara pasti anak buah Nyai Dawina. Remibara dengan gaya bak playboy kelas wahid kini bangkit dan menuju ke mejanya tadi, ia lalu membuka dua botol arak manis. Kamar yang Remibara sewa sengaja menyediakan sampai selusin arak manis, karena kamar ini termasuk yang paling mahal sewa nya per malam. “Masi
Read more

Bab 434: Tertawan Musuh

Namun Remibara memiliki mental dan keberanian mendekati nekat dan kadang tanpa perhitungan. Persis seperti yang dulu dikatakana kakeknya, Prabu Malaki.Dirinya lupa, walaupun memiliki kesaktian yang sangat tinggi, tapi Remibara sangat sembrono, dan kurang pengalaman. Apalagi ia hanya beberapa bulan turun gunung setelah berpisah dengan gurunya Kakek Celun.Remibara tak sadar, yang ia hadapi adalah orang-orang yang sudah kenyang pengalaman, licik dan penuh tipu muslihat.Dendam, kurang perhitungan dan penuh percaya dirinya justru bakal merugikan dirinya, dan kini Ki Pandit, Ki Sohail, Ki Jantra dan Nyai Dawina mulai serempak melakukan serangan dahsyat ke arahnya.Gabungan 4 tokoh jahat yang di kenal dengan julukan 4 Naga Hitam dan hanya orang-orang tertentu yang tahu, benar-benar menggiriskan.Tapi Remibara juga bukan pendekar sembarangan, sebagai anak muda yang penuh semangat, kehebatan Remibara benar-benar mengagumkan.Nyai Dawina sudah mengerahkan jurus cinta, selain berhawa panas, j
Read more

Bab 435: Lolos Dari Tahanan

Sudah 2 hari dua malam Remibara pingsan, 4 Naga Hitam ini pun sudah 2X menjenguk tapi Remibara tetap belum sadar.“Kamu beri totokan bagaimana sih Pandit sampai Remibara ini belum sadar-sadar juga,” Ki Jantra sampai bingung ketika untuk ke 3X nya mereka menjenguk ke dalam tahanan khusus yang di jaga sangat ketat oleh anak buah Nyai Dawina ini.“Hanya totokan yang melumpuhkan syaraf punggungnya saja, biasa sih dua hari akan hilang, tapi dia akan lumpuh selama 2 bulan, kalau tak minum ramuanku dia akan lumpuh selamanya!” sahut Ki Pandit sambil memeriksa dari dekat kondisi Remibara ini.“Aneh yaa…kenapa bisa lama begini..!” gumam Ki Pandit kebingungan sendiri, sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. Karena mereka sama-sama taak sabar ingin mengorek ilmu-ilmu anak muda ini, yang membuat hampir kalah, bahkan harus mengorbankan 20 orang anak buah mereka yang tewas, akibat amukan Remibara.10 orang yang memang jala adalah anak buah Ki Jantra, kakek inilah yang paling penasaran dengan Re
Read more

Bab 436: Kisah Tersembunyi Terbuka Tak Sengaja!

“Gila sekali si Pandit, tubuh kamu di bikinnya lumpuh, juga kamu menderita luka dalam yang parah. Aku tak bisa mengobati kamu, dulu dia juga yang menyebabkan ayah dan ibu kamu terjungkal ke jurang. Tapi kalau nggak terjungkal kamu nggak bakalan ada sihh!” cerocos Hashimi sambil tertawa, hingga Remibara melongo.“Jadi paman tahu semua kisah ayah dan bundaku…?” ceplos Remibara sambil menarik nafas dan dadanya terasa sangat sakit, tanpa di duga Hashimi langsung mengangguk.“Ibu mu saat itu sedang hilang ingatan, dia menyerang ayahmu gara-gara ulah Ki Pandit, tapi ayah kamu begitu sayang dengan ibumu. Lalu ibumu yang hilang ingatan saat itu justru menyebabkan dirinya terjungkal ke jurang. Tapi entahlah mungkin karena sayang, ayahmu lalu ikut melompat dan bersama-sama terjeblos ke jurang,” Inilah sebuah kisah yang benar-benar membuat Remibara antara percaya dan tidak, dipikirnya dulu ayahnya nafsu saja dengan ibunya, yang sudah sering ia dengar soal kecantikannya di masa muda, yang bik
Read more

Bab 437: Wei Wei si Bunga Cinta

Setelah hampir pagi, barulah Remibara merasa badannya sangat cape sekali, karena ia bersilat hampir setengah malaman.Namun pengaruh daun ajaib itu masih ada, belum hilang 100 persen dan dalam gua itu dia ketiduran karena kecapekan, namun dia kaget saat seseorang datang, wanita itu berbaju merah.“Dafina…!” tanpa sadar Remibara menyebut nama gadis berbaju merah ini. Anehnya Dafina tidak bersuara, dia langsung mendatangi Remibara yang sedang tertidur kecapekan dan kini terbangun.“Dafina…darimana kamu tahu aku di sini..?” Remibara masih bengong dengan kedatangan gadis cantik ini.Tapi lagi-lagi Dafina tak mengeluarkan sepatah katapun, dia malah tersenyum saja dan memeluk tubuh Remibara yang sangat kecapekan usai berlatih setengah malaman.Remibara yang belum sembuh dari pengaruh daun yang ia makan, yang ternyata di sebut daun ajaib tentu bahagia bukan main, kedatangan Dafina bak membawa sekolam air cinta buatnya.Remibara berasa aneh sekali, Dafina bak sudah biasa bercinta, tiada puas-
Read more

Bab 438: Menjadi Pendekar Flamboyan

Lelah bernyanyi, Wei Wei dengan senang hati menemani Remibara minum arak, dan menikmati buah-buahan yang disediakan, juga penganan kecil lainnya, keduanya aseek bercerita dan kadang tertawa bersama bak sahabat lama.Wei Wei dengan apa adanya cerita kalau dia adalah kembang di rumah makan ‘Bunga Cinta’ ini, tapi dia ngaku nggak sembarangan mau menerima ajakan tidur pria manapun, kalau hatinya tak suka.Remibara lalu ingat, selama perantauannya dulu dengan Ki Jenggot, gurunya sering mengajaknya ke tempat beginian, biasanya dia hanya mendengarkan musik dan tak memperdulikan gurunya aseek dengan para wanita seperti Wei Wei ini.Didikan secara tak langsung Ki Jenggot kini membekas di dalam jiwa Remibara, sehingga ia kini mengulang apa yang dilihat saat masih beranjak remaja.Saat Remibara yang setengah mabuk menarik dagu Wei Wei, wanita cantik bermata sipit ini malu-malu kucing, Remibara yang masih belum tinggi jam terbangnya tentu saja makin penasaran.Wei Wei malah tertawa kecil dan dia
Read more

Bab 439: Bertemu Ki Bando

Baru saja Remibara berjalan ke arah jalan setapak menuju ke tengah pulau ini, telinganya yang tajam mendengar ada pergerakan.Tapi bukan langkah kaki, namun suara desisan dan Remibara terdiam, karena di depannya berjejer puluhan ular sendok dengan tegak menatapnya. Remibara pun terkesima sesaat, karena bukan hanya puluhan ekor, tapi ratusan bahkan lebih dan sudah mengurungnya.“Hmmm sesuai dengan nama pulaunya, yakni Pulau Ular, ternyata berisi ribuan ular,” batin Remibara dan tass… ia pun melompat ke atas pohon dan hampir saja dia kena patuk ular paling berbisa di muka bumi ini, karena di atas pohon itu juga bercokol puluhan ular ini.Tak mau buang waktu Remibara terus berlompatan dari pohon ke pohon dan kini setelah berada di tengah pulau, ia melihat sebuah bangunan yang cukup besar dengan halaman luas.Dari atas pohon Remibara menyaksikan ada 30 an orang terlihat santai, dan agaknya sedang diadakan pesta.Terlihat ada ikan-ikan dan juga daging yang bakar, termasuk terlihat puluhan
Read more

Bab 440: Julukan Pendekar Asmara Berhati Kejam Bergema

Ki Bando juga sama, dia kaget bukan main mendengar suara mengguntur dari pemuda ini, tenaganya seakan membalik dan menghantam tubuhnya, Ki Bando terlempar hingga 10 meteran, dadanya teramat sesak.Tapi kembali dia harus melompat secepat kilat, karena Remibara melancarkan serangan Harimau Menerkam Mangsa yang luar bisa kuat dan dinginnya.Serangan bertubi-tubi yang kelabakan di tangkis Ki Bando, yang terus-terusan mengutuk karena dia kini sangat menderita, jantung bak mau pecah sakit kerasnya jurus-jurus yang dilancarkan Remibara.Saat akan menerjang Ki Bando lagi, Remibara mendengar suara teriakan seorang wanita secepat kilat ia mendatanginya, karena itu suara Wei Wei yang terlihat terjatuh di teras.Memanfaatkan hal itu Ki Bando secara cerdik dan secepat kilat melompat kabur ke dalam hutan di pulau itu dan menghilang, dia tak peduli lagi dengan markas dan anak buahnya, baginya cari selamat itu lebih penting, karena Remibara benar-benar kuat dan lebih sakti dari dirinya. “Wei Wei…kam
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
54
DMCA.com Protection Status