Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Chapter 401 - Chapter 410

All Chapters of Pendekar Romantis: Chapter 401 - Chapter 410

537 Chapters

Bab 421: Akhirnya Berguru Lagi

Ki Celun akhirnya mulai bercerita, dulu 25 tahun yang lalu dia mempelajari sebuah ilmu silat yang ia temukan secara tak sengaja, peninggalan gurunya sendiri, Pendekar Berhati Emas.Namun, Ki Celun tak sanggup mempelajari jurus dahsyat ini, malah berakibat pada kakinya yang lumpuh dan tak bisa disembuhkan.“Aku hanya sanggup sampai di jurus ke 10, sisa 5 jurus tak bisa kupelajari, kupaksakan diri akibatnya kakiku malah lumpuh permanen…mungkin karena aku sudah tua, aku juga sudah bertemu si Raja Tabib, Ki Sasak, tetap saja kakiku tak bisa disembuhkan hingga kini!”“Apa nama ilmu itu kek, kok bisa bikin kakek lumpuh begini?”Tanpa di duga kakek Celun memperlihatkan sebuah kitab tua yang ternyata dia simpan. Remibara pun dipersilahkan melihat dan membaca, setelah membaca sampul dan bagian pertama kitab yang sangat tua itu, Remibara yang pada dasarnya suka membaca kaget.Karena di sana tertulis, seorang yang ingin belajar Jurus Menari Di Atas Awan ini, maka harus tamat jurus Menembus Awan,
Read more

Bab 422: Pendekar Tampan Berhati Kejam

Pemuda yang tadi menegur dua preman apes itu kini mengenalkan diri pada Remibara juga 5 temannya, semuanya memandang kagum pada pemuda tampan ini.Namun Remibara menolak bergabung di rumah makan itu, ia beralasan ingin beristirahat di sebuah penginapan. Si pemuda bernama Pajah ini agak kecewa, tapi dia dan 5 sahabatnya tak berani lancang memaksa.“Luar biasa, masih muda tampan lagi, tapi kesaktiannya sangat tinggi, eh Pajah, kenapa sih kamu tadi menyebutkan Pendekar Tampan Berhati Kejam..?” rekannya ini menatap wajah Pajah menuntut jawaban sang sahabat.“Dua tahun yang lalu aku pernah mendengar seorang pemuda sangat rupawan suka sekali menghajar para penjahat, dan agaknya hari ini kita berkesempatan bertemu langsung. Jadi dugaanku, kayaknya inilah orangnya…tampan, berbaju perlente, suka tersenyum dan suka dengar lagu…tak salah lagi dialah orangnya!” ceplos Pajah, hingga 5 sahabatnya mengangguk.Sejak hari itu, kembali menyebar tentang kemunculan pendekar muda ini, nama pendekar tampan
Read more

Bab 423: Kisah Ny Santi

“Ehh...iya…tak apa…mana lagi wanita-wanita yang disekap kawanan perampok ini,” Remibara segera mengalihkan perhatiannya agar tak terhanyut oleh pemandangan indah itu.Wanita cantik ini tak menyadari pandangan penolongnya, walaupun dia juga sempat kaget juga melihat ke tampanan Remibara, namun dia segera menunjukan tempat di mana para wanita-wanita malang yang di sekap para perampok itu.Begitu pintu di jebol, Remibara langsung mengumpat sambil berpaling ke tempat lain, karena terdapat 20 orang wanita yang tanpa pakaian di kurung di sana. Kondisi mereka terlihat sangat ketakutan.“Kamu…eh siapa nama mu Nyai, tolong carikan mereka pakaian,” perintah Remibara pada wanita tadi, yang juga berpakaian sobek-sobek.“Aku Nyi Santi…iya tuan muda aku carikan,” Nyi Santi pun buru-buru masuk ke sebuah ruangan, rupanya dia tahu tempat di mana para perampok ini menyembunyikan pakaian puluhan wanita malang itu.Remibara lalu melihat-lihat ke dalam sarang para perampok ini, selain banyak menemukan ara
Read more

Bab 424: Terjebak di Sarang Bajak Laut

Setelah mengantar 12 wanita malang itu ke kampung masing-masing, Remibara dan Nyi Sinta kini melanjutkan perjalanan menuju kampungnya.Nyi Sinta sebut naik kuda mereka masih menempuh 4 hari perjalanan lagi, Remibara iya-iya saja, karena ia memang tak punya tujuan.Sebab ia tak tahu di mana musuh-musuhnya bersembunyi, kecuali Ki Bando yang tinggal daerah pesisir laut, yang berbatasan langsung dengan kerajaan Borneo Timur, orang inilah yang mau Remibara datangi dulu untuk buat perhitungan.Arah kampung Nyi Santi ternyata mengarah ke sana, sehingga Remibara tak masalah mengantar janda denok ini ke kampung halamannya.Hari kedua mereka sampai di sebuah kota yang lumayan rame, kota ini terletak tak jauh dari pantai dan laut yang membiru.Remibara terpesona melihat laut yang indah ini, karena ia biasa hanya melihat gunung dan hutan lebat, ia dan Nyi Santi turun dari kuda dan menikmati suasana pantai yang tenang dan angin sepoi-sepoi.“Indah banget…aku jadi suka liat pantai begini,” guman Re
Read more

Bab 425: Kembali Mengulang Pengalaman Dewasa

“Setann….kenapa malah kamu di sini hahhh..?” suara Ki Laju mengguntur saking marah dan kagetnya.Bagaimana tak kaget dan kini Ki Laju sambil buru-buru berpakaian, kenapa tiba-tiba Nyi Santi justru berubah jadi ART nya yang jelek dan berkulit gelap, bukan tubuh putih mulus seperti yang dia pikir tadi.Remibara yang sejak melihat Ki Laju bisik-bisik dengan ART nya ini sudah curiga, lalu menggunakan ilmu sihirnya.Ia sengaja membiarkan Nyi Santi bak tidur, tapi Remibara mampu merubah pandangan Ki Laju yang melihat dirinya juga seolah-olah tidur karena obat bius.Bahkan dua anak buah Ki Laju juga mengira yang mereka bawa tubuh Remibara, padahal yang mereka angkat adalah guling, yang sengaja secara lihai dan secepat kilat Remibara ambil di kamar yang tak jauh dari mereka minum-minum tadi.Crassss…! Remibara memotong alat vital Ki Laju tanpa ampun dengan belatinya, saat buru-buru memakai celananya.“Ampunnnnnnn….!” Ki Laju melolong kesakitan, karena benda keramatnya kini tinggal seonggok da
Read more

Bab 426: Bertemu Dua Wanita Cantik Anak Buah Nyai Dina

Sambil meniup seruling, pemuda tampan ini membiarkan kudanya jalan sendiri, ia tak tergesa-gesa, baginya dunia ini tak perlu dikejar. Jubah hitamnya kadang berkibar tertiup angin.Kadang setelah cape meniup seruling dia menyunggingkan senyum, apalagi kalau berpapasan dengan petani atau siapapun, senyumnya sangat ramah, sehingga ketampanannya makin membuat semua orang terpesona.Di tunjang pakaiannya yang mewah dan terlihat sangat mahal, siapapun pasti mengira dia adalah seorang bangsawan tinggi yang suka berpetualang.Dialah Remibara, sang Pendekar Tampan Berhati Kejam, setelah hampir sebulan bersama Nyi Santi yang denok, Remibara pun mengantar wanita cantik itu ke kampung halamannya, Nyi Santi benar-benar tak sanggup lama-lama bersama Remibara.“Kurus kering badanku kalau bersama kamu terus Remibara, setiap hari kayak minum obat saja kamu gauli aku, kewalahan aku, belum kering minta lagi, hyper kamu tu!” sungut Nyi Santi kesal sambil merengut, hingga wajahnya makin manis saja. Nyi S
Read more

Bab 427: Rayuan Buat Dua Dara Jelita

Remibara tak mau buru-buru mencari penginapan, dirinya memanfaatkan waktu jalan-jalan sore menikmati kota pelabuhan yang ramai ini, kota ini namakan Kadipaten Pasir, yang masuk kerajaan Borneo Timur.Terlihat kapal-kapal besar bersandar di dermaga itu, banyak wajah-wajah dari luar pulau yang turun ataupun naik ke kapal-kapal besar tersebut.Setelah puas berjalan-jalan Remibara bermaksud mencari penginapan, karena hari mulai senja.Dia pun menjalankan kudanya dengan santai, dan ketika di tempat sepi, Remibara kaget saat melihat Jalina dan Jalini sedang bertarung dengan seorang pria agak tua, yang terlihat tertawa-tawa menghadapi dua gadis cantik in.Sedangkan rekannya terlihat hanya menonton, seakan kawannya ini akan mampu menghadapi dua gadis jelita ini.“He-he-he…kalian gadis-gadis cantik, kenapa tak mau melayani kami, kalian kira kami miskin? Uang kami banyak, dan satu hal lagi guru besar kalian si Nyai Dina itu sahabat kami, ayoolah, menyerahlah, malam ini kita terbang ke angkasa,
Read more

Bab 428: Kepergok Nyai Dina dan Ki Duluk

Bukannya malu, Jalini malah makin melotot melihat kelakuan Jalina yang kini tanpa sungkan melepas semua pakaiannya. Pengaruh arak membuat Jalina sudah tak punya rasa malu lagi, termasuk Jalini yang makin blingsatan melihat adegan-adegan mendebarkan di depan matanya.Kini Jalina lah yang benar-benar tak bisa menahan hasratnya dengan pemuda rupawan ini, dan nafas Jalini makin tak karuan saat melihat kakaknya yang tanpa malu lagi mengerak-gerakan badannya di atas tubuh Remibara tanpa sehelai benang pun.Remibara yang baru pertama kali melakukan hubungan begini, yakni di tonton seorang wanita, awalnya kaget.Tapi lama-lama Remibara malah menikmati, apalagi saat melihat Jalini yang semakin ngos-ngosan melihat adegan mendebarkan jakun ini tersaji di depan hidungnya langsung.Jalina terlihat mengejan, tanda sampai ke puncak, lalu rebah di tubuh Remibara, pemuda rupawan ini mendorong tubuh Jalina ke samping, dan tanpa ragu ia menarik Jalini dan menggeluti gadis denok ini, yang tanpa menolak m
Read more

Bab 429: Diam-diam Dipantau Musuh-musuh Besar

Kini ke empat orang ini sudah mengurung Remibara, Ki Duluk yang dulu saat muda di panggil Dulung, tapi setelah tua kini merubah namanya segera mengeluarkan goloknya, yang membuat namanya kesohor dengan julukan Duluk Raja Golok, sebuah julukan yang takabur, kini dia langsung menyerang Remibara dengan kemaraha meluap-luap.“Murid tolol, cepat bantu mengeroyok, ni orang harus di bunuh, sudah banyak rekan-rekannya kita di bunuhnya, terakhir Ki Tanguk dan anak buahnya,” semprot Nyai Dina pada dua muridnya, Jalina dan Jalini.Tentu saja kedua wanita sempat kebingungan, tapi mereka tak punya pilihan lain, namun mereka menyerang Remibara setengah hati. Inilah yang membuat Nyai Dina sangat marah dengan kedua murid tercantiknya dan ketahuan pernah melayani suaminya si Dulung alias Ki Duluk.Remibara yang tahu ini tersenyum saja, tentu saja ia tidak mau melukai dua wanita yang sudah memberinya kesenangan dan pengalaman baru, yakni bercinta bertiga. Remibara lalu hanya mengarahkan perhatiannya pa
Read more

Bab 430: Bertemu Gadis Manja dan Blasteran

Remibara kini memasuk sebuah kota yang ia yakini sudah dekat dengan sarang Naga Hitam, tempat di mana Nyai Dawina berada, berdasarkan informasi yang ia terima saat ini, hasil dari bertanya pada beberapa orang.Tanpa ia sadari, kehadirannya masuk ke kota ini terus di pantau, bahkan kedatangan Remibara ini sudah diketahui Nyai Dawina, karena anak buahnya yang disuruh berjaga sudah tahu ciri-cirinya dan langsung melaporkan ke Nyai Dawina.Setelah meninggalkan Jalina dan Jalini yang tanpa di ketahuinya menerima hukuman berat, yakni tangan kanan mereka masing-masing di potong sebagai bentuk hukuman Nyai Dina.Si Nyai ini sangat marah dengan ulah kedua murid kesayangannya tersebut, yakni dianggap berkomplot dengan Remibara.Padahal selama ini kedua kakak beradik ini jadi andalan Nyai Dina memperdaya pejabat-pejabat kerajaan yang bisa mereka peras, karena kecantikan kedua kakak beradik ini di atas murid-muridnya yang lain, termasuk kemampuan silatnya, juga sama-sama genit.Namun, Nyai Dina j
Read more
PREV
1
...
3940414243
...
54
DMCA.com Protection Status