Share

Bab 438: Menjadi Pendekar Flamboyan

Lelah bernyanyi, Wei Wei dengan senang hati menemani Remibara minum arak, dan menikmati buah-buahan yang disediakan, juga penganan kecil lainnya, keduanya aseek bercerita dan kadang tertawa bersama bak sahabat lama.

Wei Wei dengan apa adanya cerita kalau dia adalah kembang di rumah makan ‘Bunga Cinta’ ini, tapi dia ngaku nggak sembarangan mau menerima ajakan tidur pria manapun, kalau hatinya tak suka.

Remibara lalu ingat, selama perantauannya dulu dengan Ki Jenggot, gurunya sering mengajaknya ke tempat beginian, biasanya dia hanya mendengarkan musik dan tak memperdulikan gurunya aseek dengan para wanita seperti Wei Wei ini.

Didikan secara tak langsung Ki Jenggot kini membekas di dalam jiwa Remibara, sehingga ia kini mengulang apa yang dilihat saat masih beranjak remaja.

Saat Remibara yang setengah mabuk menarik dagu Wei Wei, wanita cantik bermata sipit ini malu-malu kucing, Remibara yang masih belum tinggi jam terbangnya tentu saja makin penasaran.

Wei Wei malah tertawa kecil dan dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kampret
Updetnya dipercepat bosss leuleus nunggunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status