MENANTU SETENGAH DEWA

MENANTU SETENGAH DEWA

last updateLast Updated : 2023-03-27
By:  Hare Ra  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
9 ratings. 9 reviews
172Chapters
84.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Hakya menikahi seorang cucu dari guru ternama, namun selama hampir dua tahun menjadi suami dari Kanaya, Hakya bukanlah suami dan menantu yang di harapkan. Hakya yang di anggap menantu sampah dan tidak berguna itu dipaksa untuk mengerjakan semua pekerjaan. Namun, siapa sangka Hakya adalah seorang manusia keturunan Dewa Kehidupan. Setelah kekuatannya kembali, Hakya menjadi orang yang kuat, bahkan dia menjadi ahli dalam pengobatan. Musuh tidak ada yang bisa mengalahkannya, termasuk musuh abadinya Zarkya, karena dia adalah manusia setengah dewa.

View More

Latest chapter

Free Preview

Kembalinya Kekuatan Hakya

“Dasar sampah tidak berguna! Bantulah istrimu itu!”Teriakan dari nyonya Farah mengagetkan Hakya yang saat itu sedang duduk termenung. “Apa yang harus saya lakukan, Ibu?” tanya Hakya takut-takut.Plak! Plak!Dua tamparan mendarat di wajah Hakya. Saking kesalnya nyonya Farah kepada Hakya yang sudah dua tahun menjadi menantunya itu namun tetap tidak bisa melakukan apapun.“Angkat semua barang-barang dari gudang itu, lihatlah banyak sekali pelanggan!” teriak nyonya Farah kembali.Memang keluarga Kafka Handria, mertuanya Hakya, memiliki usaha toko kelontong yang begitu besar. Masih pagi seperti ini saja para pelanggan sudah begitu banyak. Kanaya, istrinya Hakya bertugas sebagai kasir di toko tersebut.Pagi ini, suasana toko begitu ramai. Bahkan semua karyawan tampak kewalahan dengan datangnya pengunjung yang membludak, hal itulah yang membuat nyonya Farah marah kepada Hakya.“Tolong, ambilkan 5 karung beras!” teriak Kanaya dibalik meja kasir yang membuat nyonya Farah mendorong Hakya denga

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Vick Baron
test drive
2024-08-15 16:48:40
0
default avatar
Mr. K
Izin promosi ya, Kak. Buat penikmat novel Dewa Perang, yuks mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. Ditunggu ~ ...
2023-10-22 11:33:56
0
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
Izin Promo Thor SI BUTA DARI SUNGAI ULAR “Dalam kegelapan.. sosok seorang putra..dendam dan lara menutup kedua matanya. Dia terjerumus sebagai manusia...dan bangkit menjadi legenda.”
2023-10-16 19:59:55
1
user avatar
Gunadi tiada tara
bertutur ceritanya bagus.. lanjutkan thor
2023-05-20 14:43:28
1
user avatar
M Pani
jjsjdjddjdhff
2023-02-02 01:07:46
0
user avatar
igen d'sky
sangat bagus
2023-01-11 22:25:01
1
user avatar
Senen Wage
lanjut Thor,
2023-01-08 17:58:16
2
user avatar
Hare Ra
Hai hai... Selamat datang di buku pertama saya di sini. selamat membaca dan semoga suka. salam, Hare Ra
2022-12-07 20:55:21
7
user avatar
agus ruhyana
4 b dulu, baru mulai baca,,, kalo bagus ceritanya,,,ntar di tambahin 4 b lagi
2023-11-22 16:49:04
0
172 Chapters

Kembalinya Kekuatan Hakya

“Dasar sampah tidak berguna! Bantulah istrimu itu!”Teriakan dari nyonya Farah mengagetkan Hakya yang saat itu sedang duduk termenung. “Apa yang harus saya lakukan, Ibu?” tanya Hakya takut-takut.Plak! Plak!Dua tamparan mendarat di wajah Hakya. Saking kesalnya nyonya Farah kepada Hakya yang sudah dua tahun menjadi menantunya itu namun tetap tidak bisa melakukan apapun.“Angkat semua barang-barang dari gudang itu, lihatlah banyak sekali pelanggan!” teriak nyonya Farah kembali.Memang keluarga Kafka Handria, mertuanya Hakya, memiliki usaha toko kelontong yang begitu besar. Masih pagi seperti ini saja para pelanggan sudah begitu banyak. Kanaya, istrinya Hakya bertugas sebagai kasir di toko tersebut.Pagi ini, suasana toko begitu ramai. Bahkan semua karyawan tampak kewalahan dengan datangnya pengunjung yang membludak, hal itulah yang membuat nyonya Farah marah kepada Hakya.“Tolong, ambilkan 5 karung beras!” teriak Kanaya dibalik meja kasir yang membuat nyonya Farah mendorong Hakya denga
Read more

Jurus Hakya

"Baiklah, Ibu," jawab Hakya dengan santai sambil bangun dari pembaringannya.Dari bibir Hakya tersungging senyum yang benar-benar manis, dia tidak bisa melukiskan kebahagiaannya dengan kata-kata ketika dia menyadari kekuatannya saat ini telah kembali.Dia bahagia telah kembali menjadi seperti Hakya yang dulu."Dasar orang gila! Habis pingsan dia malah ketawa-tawa sendiri. Atau jangan-jangan dia beneran sudah menjadi gila?" tanya Nyonya Farah pada dirinya sendiri dengan kebingungan melihat perubahan yang ada pada Hakya.Hakya berjalan dengan santai menuju toko, seperti biasa tugas Hakya adalah menutup toko dan kemudian membersihkannya, karena mertuanya pasti akan marah kalau setelah beroperasi hari itu toko tidak langsung dibersihkan. Entahlah Apakah itu hanyalah alasan dari Nyonya Farah untuk menyiksa Hakya ataukah memang itu kebiasaan mereka."Kamu sudah siuman?" tanya Kanaya saat melihat Hakya yang tiba di toko dan mulai membersihkan semua bagian toko."Iya, baru saja," jawab Hakya
Read more

Boleh Tidur Bersama?

"Kenapa tidak besok saja, Ibu?""Jangan membantah! Kalau saya maunya sekarang, ya sekarang! Bukan besok!" jawab Nyonya Farah kesal kepada Hakya.Karena tidak ingin membantah ibu mertuanya dengan penolakan yang diberikan olehnya, akhirnya Hakya maju menuju ke halaman depan. Hakya memilih sudut yang paling gelap, kemudian dia duduk bersila dengan kedua tangannya diletakkan di depan dada."Hyiiiaat!"Dengan sekali tarikan nafas, Hakya mengeluarkan jurus tenaga anginnya dan kemudian seluruh halaman depan itu bersih dari semua sampah, sampah-sampah itu terkumpul di tempat sampah dan terpisah sesuai dengan jenisnya."Ini kecil sekali, Ibu. Tapi, aku ingin melihat wajah istriku lebih lama kalau aku duduk di depannya. Tapi, apa boleh buat kalau memang semua pekerjaan ini harus diselesaikan sekarang," ujar Hakya sambil menepukkan kedua tangannya.Hakya seolah-olah sedang membersihkan tubuhnya dari debu-debu yang menempel karena dia membersihkan halaman tersebut. Dia tersenyum senang dan kemudi
Read more

Memiliki Kanaya Seutuhnya

Hakya tidak bisa menahan dirinya sehingga dia melumat bibir tipis yang kemerahan tersebut.Kanaya membuka matanya, dia merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Hakya sedang menciuminya."Kanaya, aku ingin meminta hakku malam ini," bisik Hakya di teling Kanaya.Kanaya hanya diam, padahal Hakya tahu kalau Kanaya juga terbangun saat mendapat sentuhan dari Hakya.Hakya memanfaatkan hal itu, bagi Hakya kalau Kanaya dia itu artinya Kanaya menyetujui apa yang dia lakukan itu.Hakya terus saja menciumi Kanaya, dan sepertinya Kanaya sudah begitu berhasrat, karena terdengar jelas beberapa kali terdengar desahan dari Kanaya yang ternyata tidak bisa menahan untuk terus berpura-pura."Sepertinya ini saatnya aku beraksi!" ujar Hakya, karena Hakya merasa saat ini Kanaya sudah mencapai puncaknya.Dengan cekatan Hakya mengambil posisi, dan saat ini tubuh Kanaya sudah berada di bawah kuasa Hakya, membuat Kanaya tampak sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau gerakan Hakya begitu cepat."Kamu
Read more

Terusir!

"Ehm!""Apa yang kalian lakukan?!"Kanaya yang baru saja keluar dari kamarnya sangat terkejut ketika melihat Hakya dan Zanaya berada dalam posisi saling tindih.Brug!Hakya dengan segera mendorong tubuh Zanaya dari atas tubuhnya, sehingga membuat Zanaya tampak meringis karena sakit saat tubuhnya mengenai lantai."Kanaya, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," ujar Hakya kepada Kanaya. Dia berusaha untuk menjelaskan kepada sang istri. Hakya tidak mau Kanaya yang sudah mulai luluh kepadanya malah berpikiran yang tidak-tidak."Kakak, suamimu ini mencoba untuk memperkosaku! Dia tadi merayuku!" teriak Zanaya mengadu kepada Kanaya, yang membuat Hakya tampak membelalakkan matanya.Hakya benar-benar tidak menyangka kalau Zanaya memfitnahnya seperti itu."Ada apa ini ribut-ribut?"Ternyata mendengar keributan di dapur memancing Nyonya Farah untuk keluar dari kamarnya, dan mendapati ketiga orang itu yang sedang tampak bersitegang. Hakya dan Zanaya masih terguling di lantai, sementara Kanaya ber
Read more

Menyendiri di Perbukitan

"Jangan pedulikan dia," gumam Hakya dalam hatinya.Hakya sengaja untuk tidak mau memperdulikan Zarkya, karena dia tahu Zarkya hanya sedang mencari masalah dengannya."Hei kau tuli, ya?" teriak Zarkya kemudian berlari mengejar langkah kaki Hakya.Hakya heran kepada Zarky yang pagi-pagi buta seperti itu sudah berkeliaran di jalanan, dan mengganggu orang-orang yang lewat."Hei…."Buugt!Belum sempat Zarky melanjutkan ucapannya dan menarik tas yang berada di punggung Hakya, tiba-tiba Hakya berbalik arah dan langsung melayangkan tangannya sehingga tinjunya tepat mengenai muka Zarkya."Jangan ganggu aku, Zarkya. Aku ingatkan kepada kamu. Saat ini aku sedang tidak mau bertarung, kalau aku mau, aku bisa keluarkan jantungmu itu," ujar Hakya dengan tatapan yang tajam, dia begitu marah kepada Zarkya yang mengganggunya itu."Hahaha…, sombong sekali dia," ujar Zarkya yang tidak mau kalah dan tidak mau mengakui kekuatan Hakya walaupun wajahnya terlihat memerah karena tinju dari Hakya benar-benar ku
Read more

Pesan dari Dewa

Hakya memegang ujung pembaringannya dengan sangat kuat, karena angin yang mengguncang kamar itu benar-benar kencang bahkan pembaringan dari batu itu pun ikut berguncang saking kencangnya angin tersebut.Hakya merasa ini adalah akhir dari hidupnya. karena sepertinya sang Dewa sedang marah dengan apa yang dia lakukan. Mungkin karena Hakya meninggalkan Kanaya, dan tidak berusaha membujuk Kanaya agar mereka tetap bersama.Padahal saat ini Kanaya belum mau mendengar penjelasan apapun, makanya Hakya memilih untuk pergi dulu sementara, meninggalkan Kanaya agar nanti dia kembali datang lagi kepada Kanaya. sang istri sudah siap menerima penjelasan yang akan dia berikan.Hakya tidak tahu, kalau apa yang dia lakukan itu membuat Dewa sangat marah, padahal Hakya benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Karena untuk pergi ke suatu tempat itu membutuhkan uang, sedangkan Hakya tidak memiliki uang sepeserpun karena dia tidak pernah memiliki atau tidak pernah menerima bayaran dari pekerjaan yang dia
Read more

Kehamilan Kanaya

"Saya tidak bisa, Ibu. Saya tahu Kayana sakit!""Dari mana kamu tahu Kayana sakit? Kayana tidak sakit, jangan mengada-ngada kamu!" teriak Nyonya Farah kepada Hakya, dia masih mempertahankan untuk menolak kehadiran Hakya di rumah tersebut. Walaupun sebenarnya dia juga heran dari mana Hakya tahu kalau Kayana sakit, sedangkan beberapa bulan ini mereka tidak pernah sekalipun mendengar kabar dari Hakya semenjak Hakya pergi meninggalkan rumah itu, setelah diusir saat membuat kesalahan kepada Zanaya."Saya ini adalah suami dari Kanaya, Ibu. Saya bisa merasakan apa yang Kanaya rasakan dan saat ini saya tahu Kanaya sedang sakit, jadi saya minta tolong ibu untuk tidak mencari masalah dengan Saya. Dan saya akan masuk dan melihat kondisi Kanaya!" ujar Hakya tegas, kali ini dia tidak ingin menyerah dengan kekuatan dari Nyonya Farah. Dia ingin tetap diberikan izin masuk untuk melihat kondisi istrinya, walaupun dia akan melakukan dengan cara paksaan dia tidak peduli. Yang penting Hakya bisa melihat
Read more

Berita Buruk Bagi Keluarga Kanaya

"Apa maksudmu, Ibu?" tanya Kanaya heran, karena seharusnya orang tua itu merasakan bahagia ketika mengetahui akan memiliki cucu, kenapa begitu berbeda sekali dengan Nyonya Farah yang tiba-tiba melarang Kanaya memiliki anak."Bahkan Ibu tidak tahu Kanaya beneran hamil atau tidak. Ibu langsung marah-marah seperti itu, seharusnya kalau beneran Kanaya hamil ibu harusnya senang,” lanjut Kanaya pelan kepada ibunya."Dan lelaki ini juga berkata sembarangan, mana mungkin orang yang masuk angin bisa dikatakan hamil!" teriak Nyonya Farah kesal, dia tidak percaya kalau Kanaya hamil. Karena menurutnya Hakya hanyalah mengada-ngada."Beneran Ibu, Kanaya dapat merasakan detak jantung anak kami di sini," jawab Kanaya.Kanaya sepertinya sudah percaya kepada Hakya yang memiliki kemampuan seperti yang disampaikan oleh kakek Askara terdahulu, bahwa Hakya itu merupakan orang yang sakti."Ibu tidak percaya!"Nyonya Farah kemudian memaksa untuk mengellus perut Kanaya, karena dia tidak percaya dengan apa yan
Read more

Perintah Ratu Ilmu Hitam

"Kanaya tidak boleh hamil, dia tidak boleh memiliki anak!""Kamu tidak bisa menjaga anak-anak di rumah! Kamu istri yang tidak becus!"Plak! Plak!Tuan Kafka menampar Nyonya Farah dengan tanpa ampun, entah apa yang terjadi dengan kedua orang tersebut sehingga mereka tidak boleh Kanaya memiliki anak.Nyonya Farah tidak bisa menghindar, beliau hanya pasrah mendapat perlakuan kasar dari Tuan Kafka itu."Maafkan saya, Kakanda. Saya telah lalai dalam menjaga mereka, bahkan saya tidak tahu kapan Kanaya dan Hakya tidur bersama," jawab Nyonya Farah pelan sambil memegang kedua pipinya yang tampak memerah akibat tamparan keras dari tuan Kafka.Raut wajahnya menampakkan ketakutan yang luar biasa."Itulah kau menjadi Ibu yang tidak berguna, seharusnya kamu jangan tidur sebelum memastikan Kanaya dan Hakya itu di dalam kamar yang terpisah. Dasar wanita bodoh!""Kenapa bisa seperti ini? Kita akan hancur… kita akan hancur jika sampai Kanaya melahirkan seorang anak! Apalagi anak itu lelaki. Tamatlah ri
Read more
DMCA.com Protection Status