All Chapters of Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas: Chapter 201 - Chapter 210

237 Chapters

200. RESTU IBU (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas200. RESTU IBU (Bagian A)“Ada apa ini?” Suara Wak Nurma terdengar memecah keheningan, akibat kami yang terlalu fokus dengan air yang mengalir dari galon yang pecah di ujung sana.Namun tidak ada yang menyahuti ucapannya, dan dia langsung mendekat ke arah kami bersama Kak Nuri dan juga Bang Diky.Dia sepertinya baru saja dari luar, sehingga tidak tahu prahara yang baru saja terjadi di sini. Baguslah, setidaknya dia tidak akan ikut campur dan menambah daftar orang-orang yang sok tahu.“Ellen, ada apa ini?” tanyanya lagi karena tidak merasa mendapat jawaban.“Romi, kenapa bisa jatuh?” Ellen malah bertanya dan berjalan mendekati pemuda yang kini mematung di dekat tiang teras sana, sepertinya dia terkejut dengan kejadian yang terjadi begitu cepat tadi.Atau dia takut dimarahi oleh bosnya? Bagaimanapun juga memecahkan galon air pelanggan, pasti bukan daftar yang harus dia kerjakan.Dan sejak kapan istriku mengenal pemuda itu? Gagah, tampan, dan jug
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

201. RESTU IBU (Bagian B)

201. RESTU IBU (Bagian B)Nah, keponakanku yang satu ini memang sudah dewasa dari dulu, dan sekarang malah tambah dewasa. Astaghfirullahaladzim ….Aksa sekarang tidak pernah lagi mempertanyakan Kak Ika, dia hanya akan mencari Bang Usman dan juga Ellen akhir-akhir ini.Dan jika Ibra datang ke sini, maka dia akan dengan anteng duduk bermain dengan Ibra dan tidak akan rewel. Benar-benar anak-anak yang sangat tangguh.Seandainya saja Kak Ika dan Bang Gery tidak egois, maka kedua keponakanku ini tidak akan mengalami nasib seperti ini. Ah, dasar manusia-manusia tidak punya hati.Di saat kami, aku dan Ellen sangat menginginkan buah hati, mereka malah menyia-nyiakannya karena menuruti nafsu duniawi.Aku hanya berdoa, agar kami segera mendapatkan kepercayaan dari Allah untuk menimang anak kami sendiri.~Aksara Ocean~POV ELLENDapur ini terasa sangat pengap dan juga panas, bukan karena cuacanya yang bisa membuat orang-orang berkeringat. Tapi, karena para tetangga yang terang-terangan berbisik
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

202. RESTU IBU (Bagian C)

202. RESTU IBU (Bagian C)Kecuali Bang Usman sendiri yang bicara, itu mah hak dia. Aku tidak akan ikut campur, apalagi sampai menyiarkan aib orang lain.Dosa!“Memang tidak tahu, Bu. Kalau penasaran banget sih, Ibu-ibu bisa tanya langsung sama Kak Ika. Ntar kalau dikasih tahu, jangan lupa kabari Ellen,” kataku sambil tertawa kecil.Huuuuuuuu!Ujar mereka kompak, namun selanjutnya mereka malah ikut tertawa bersamaku. Yang tidak ikut tertawa hanya Bu Misni, dia terlihat tengah memikirkan sesuatu.“Ada apa, Mis?” tanya Ibu padanya.Kami semua juga ikut menoleh dan menunggu jawaban dari Bu Misni, dia terlihat tengah menibang sesuatu. Bisa jadi apa yang tengah dipikirkannya ini, tidak bisa diutarakan di depan orang banyak.“Tidak ada apa-apa, Kak,” katanya sambil tersenyum kecil. Namun dia menatapku dengan pandangan berbeda, dan kemudian tersenyum kecil. “Nanti Ibu mau bicara sama Neng Ellen, ya,” katanya lagi.Walau penasaran bukan kepalang, namun aku hanya bisa mengangguk dan menunggu
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

203. ULAH WAK NURMA (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas203. ULAH WAK NURMA (Bagian A)Bu Misni berjalan menjauh setelah berpamitan denganku, aku hanya menyahuti sekenanya karena memang saat ini aku tengah dilanda keterkejutan yang amat sangat.Bagaimana bisa dia melakukan hal itu? Dia dan Kak Ika benar-benar keterlaluan, dan kemana saja aku selama ini? Bagaimana bisa aku kecolongan?“Dek!”Tepukan tangan Bang Galuh terasa di pundakku, ketika aku berbalik dia langsung mengernyit, terlihat amat khawatir karena keadaanku yang tiba-tiba terdiam dan juga melamun.“Kamu kenapa?” tanya Bang Galuh lagi.Nadanya terdengar amat menuntut, pertanda aku harus menjawab pertanyaannya atau dia akan bertanya sepanjang malam hingga dia menemukan jawaban yang dicarinya.Apa yang harus aku katakan? Apa aku harus jujur dan mengatakan pada Bang Galuh perihal yang baru saja Bu Misni katakan?Atau aku harus menutupinya untuk sementara?Tapi untuk apa aku tutupi? Toh, Bang Galuh adalah suamiku. Tidak ada satupun rahasia dia
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

204. ULAH WAK NURMA (Bagian B)

204. ULAH WAK NURMA (Bagian B)“Pokoknya, makan yang teratur, jangan begadang, harus tidur yang cukup. Ndak usah mikirin yang aneh-aneh, kalau butuh apa-apa segera hubungi Ibu!” kata Ibu lagi.“Siap, Bu.” Aku memeluknya dengan erat, bagaimanapun juga aku benar-benar merindukan Ibuku saat ini.“Kamu nangis?” tanya Ibu.Dia berusaha melepaskan pelukan kami, namun aku makin mengeratkan pelukanku dan menggeleng pelan. Tapi siapa yang berusaha aku bodohi? Isak tangisku bahkan saat ini sudah semakin keras, sehingga bahuku berguncang pelan.“Susah, sudah, Ibu kan ada di sini,” katanya sambil menepuk punggungku dengan lembut.Aku mengangguk pelan, dan melepaskan pelukan kami. Dengan ujung jilbabku, aku mengusap wajahku yang terasa panas dan juga sembab.“Galuh, jaga istrimu baik-baik. Jangan disuruh kerja dulu, kalau butuh orang panggil saja buat bantu-bantu. Biar Ibu yang bayar,” kata Ibu pada Bang Galuh.Suamiku itu hanya mengangguk malas, dengan wajah yang manyun. “Iya, Bu. Aman,” katanya
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

205. MALAM SENDU (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas205. MALAM SENDU (Bagian A)"Kamu kenapa? Makanya dengerin kata Abang, kan udah Abang bilang, jangan terlalu capek," omel Bang Galuh padaku.Aku yang baru saja terjatuh, langsung mendengus keras. Dan mengulurkan tanganku agar Bang Galuh bisa menariknya, karena memang lututku terasa sakit.Kenapa pula harus terjatuh di sini, sih? Sakitnya tidak seberapa, tapi malunya yang mendominasi. Sialan sekali!“Itulah akibat kalau menjadi manusia terlalu sombong!”Aku bisa mendengar cibiran dari Wak Nurma yang dia lontarkan, tepat di belakang punggungku. Wah, semakin melunjak dia ini.“Sudah! Ayo ke kamar!” Bang Galuh menahan tanganku yang hendak berbalik, dan menarik tubuhku lembut ke dalam pelukannya dan menggendongku menuju ke kamar.Ah, jika saja tidak ada Bang Galuh di sini, maka aku akan menghabisi Wak Nurma dan keluarganya. Aku menoleh ke belakang dari sela bahu Bang Galuh dan memberikan ejekan maut pada Wak Nurma.Malam ini akan ku lepaskan mereka,
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

206. MALAM SENDU (Bagian B)

206. MALAM SENDU (Bagian B)"Bohong!" balas Bang Galuh cepat.Entah bagaimana lagi, caraku menyangkal ucapan Bang Galuh. Karena jujur saja aku sudah kehabisan kata-kata, dia terlihat begitu mendominasi sekarang.Membuat aku menciut dengan auranya yang terasa gelap."Beneran loh, Bang," kataku pelan.Dia memutar bola matanya dengan bosan, namun tidak membantah apa yang perkataanku."Kalau ada apa-apa, kamu bisa ngomong sama Abang. Kita bisa cari solusinya bareng-bareng, Dek," katanya lembut.Aku yang mendengarnya langsung tertegun, dan kembali menunduk dalam."Bukannya kita suami istri? Kamu sering bantu Abang, membela Abang, bahkan apapun itu. Masak ketika kamu banyak pikiran, ada hal yang membuat kamu kepikiran, kamu malah mendem sendiri," katanya lagi.Seolah membujuk aku dengan halus, untuk jujur dan mengatakan semua perasaanku."Bukannya kamu juga dengar? Bapak dan Ibu berpesan pada Abang, untuk selalu menjaga kamu. Masak kamu mau Abang ingkar?" tanyanya sambil mengusap pipiku."B
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

207. ROMEO DAN JULIET (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas207. ROMEO DAN JULIET (Bagian A)POV IKA[Kamu di mana, Juliet?]Aku tersenyum tersipu saat mendengar suara seorang lelaki di seberang sana, lelaki yang mampu mencuri hatiku, jiwa dan ragaku.Laki-laki yang mampu membuat aku berpaling dari Bang Usman, dan mengkhianati pernikahan kami yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.“Aku lagi di rumah, Romeo,” balasku manja.Melalui sambungan telepon ini, aku berhasil mengikis sedikit rasa rindu yang sudah menumpuk di dada. Hingga rasanya sesak dan juga nestapa, namun suara Romeoku mampu melenyapkan perasaan tidak nyaman itu.Ah, tak ada lagi nama Bang Usman di hati ini. Bukan lagi namanya yang selalu membuat aku tersenyum, bukan lagi suaranya yang bisa membuat aku tersipu malu, dan bukan lagi keberadaannya yang aku rindukan.Entah sejak kapan, namun aku sudah mulai mencintai laki-laki ini. Dan merasakan ketergantungan yang amat besar.[Sayang, kamu memang benar diusir oleh si Usman?] tanyanya lag
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

208. ROMEO DAN JULIET (Bagian B)

208. ROMEO DAN JULIET (Bagian B)Suara Mama berhasil menghilangkan senyum ku, dan aku pun langsung menunjukkan wajah datar dan menatap Mama dengan pandangan bosan.“Ma, sudah selesai masaknya?” tanyaku mengalihkan perhatiannya.Dan benar saja, raut wajah Mama langsung berubah masam, dan ikut mendudukkan diri di ranjang sempitku ini. Entah apa lagi yang mau Mama sampaikan, namun aku aku bersyukur karena setidaknya dia tidak mengungkit hal yang barusan saja terjadi.Hahhhh, sambil nunggu Mama bercerita, aku mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dan yang menyapa penglihatanku, hanya ruangan kecil yang berisi perabotan sederhana.Karena kami memang saat ini tinggal di kos-kosan milik Pak Lurah, dan aku memutuskan tidak banyak membeli barang. Bahkan yang kami pakai di sini pun, adalah fasilitas kos-kosan ini.Lemari, ranjang, dan juga kursi serta meja. Yang aku beli hanya kompor, piring, dan rice cooker. Setidaknya aku masih menunggu putusan pengadilan, baru aku bisa mengambil langkah.Kare
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

209. AMBAR DAN SURYA (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas209. AMBAR DAN SURYA (Bagian A)POV AMBARMengurus perceraian ke pengadilan agama benar-benar terasa melelahkan, namun yang membuatku sangat bersyukur adalah Bang Gery yang sama sekali tidak mempersulit jalannya perceraian.Dia bahkan tidak datang pada panggilan yang pertama dan kedua, jika yang ketiga ini dia juga tidak datang maka aku akan secara resmi bercerai dengannya dan menyandang status janda yang sah.Aku tidak tahu, kenapa dia tiba-tiba berubah pikiran seperti ini. Padahal beberapa minggu yang lalu, dia masih ngotot untuk mempertahankan rumah tangga kami.Namun, sekarang dia bahkan tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Menelepon atau mengirim pesan pun tidak, padahal sebelumnya dia begitu gencar merayuku melalui telepon.Yah, setidaknya dia sadar untuk tidak kembali merepotkan dan menyakitiku. Karena memang, berpisah darinya adalah hal yang aku inginkan. Aku sudah tidak mampu hidup bersamanya lagi.Bahkan akhir-akhir ini, Ibr
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more
PREV
1
...
192021222324
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status