Share

204. ULAH WAK NURMA (Bagian B)

204. ULAH WAK NURMA (Bagian B)

“Pokoknya, makan yang teratur, jangan begadang, harus tidur yang cukup. Ndak usah mikirin yang aneh-aneh, kalau butuh apa-apa segera hubungi Ibu!” kata Ibu lagi.

“Siap, Bu.” Aku memeluknya dengan erat, bagaimanapun juga aku benar-benar merindukan Ibuku saat ini.

“Kamu nangis?” tanya Ibu.

Dia berusaha melepaskan pelukan kami, namun aku makin mengeratkan pelukanku dan menggeleng pelan. Tapi siapa yang berusaha aku bodohi? Isak tangisku bahkan saat ini sudah semakin keras, sehingga bahuku berguncang pelan.

“Susah, sudah, Ibu kan ada di sini,” katanya sambil menepuk punggungku dengan lembut.

Aku mengangguk pelan, dan melepaskan pelukan kami. Dengan ujung jilbabku, aku mengusap wajahku yang terasa panas dan juga sembab.

“Galuh, jaga istrimu baik-baik. Jangan disuruh kerja dulu, kalau butuh orang panggil saja buat bantu-bantu. Biar Ibu yang bayar,” kata Ibu pada Bang Galuh.

Suamiku itu hanya mengangguk malas, dengan wajah yang manyun. “Iya, Bu. Aman,” katanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status