Share

205. MALAM SENDU (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

205. MALAM SENDU (Bagian A)

"Kamu kenapa? Makanya dengerin kata Abang, kan udah Abang bilang, jangan terlalu capek," omel Bang Galuh padaku.

Aku yang baru saja terjatuh, langsung mendengus keras. Dan mengulurkan tanganku agar Bang Galuh bisa menariknya, karena memang lututku terasa sakit.

Kenapa pula harus terjatuh di sini, sih? Sakitnya tidak seberapa, tapi malunya yang mendominasi. Sialan sekali!

“Itulah akibat kalau menjadi manusia terlalu sombong!”

Aku bisa mendengar cibiran dari Wak Nurma yang dia lontarkan, tepat di belakang punggungku. Wah, semakin melunjak dia ini.

“Sudah! Ayo ke kamar!”

Bang Galuh menahan tanganku yang hendak berbalik, dan menarik tubuhku lembut ke dalam pelukannya dan menggendongku menuju ke kamar.

Ah, jika saja tidak ada Bang Galuh di sini, maka aku akan menghabisi Wak Nurma dan keluarganya. Aku menoleh ke belakang dari sela bahu Bang Galuh dan memberikan ejekan maut pada Wak Nurma.

Malam ini akan ku lepaskan mereka,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status