Gerimis pada pagi hari, biasanya membuat siapa pun malas untuk pergi ke mana saja, tak terkecuali Ana. Tapi tidak untuk hari ini. Walau hujan, angin topan, atau bahkan badai sekali pun, tidak masalah. Tidak ada yang bisa menghadang dia untuk bertemu dengan pangerannya. Perempuan itu berusaha menyemangati dirinya, harus tetap berpikiran positif, agar pertemuannya dengan Beni bisa berjalan dengan kondusif. Rambut cek, make-up cek, baju cek. Ok, kali ini Ana sudah merasa paling cantik sedunia. Hari ini adalah hari "H" setelah empat hari yang dijanjikan oleh Beni berlalu, jadi dia harus berpenampilan paripurna. Suara Tiara seolah seperti jadi alarm, agar Ana bisa segera menyelesaikan aksi dandannya. Ternyata benar, sudah ada Beni di sana, di ruang tamu tengah mengobrol asyik dengan adiknya. Begitu Ana mendekat, laki-laki itu langsung menyambutnya dengan senyum hangat. Senyum seperti magnet, yang membuat dirinya selalu ingin berhambur ke pelukan laki-laki itu begi
Read more