Home / Romansa / Muslihat Cinta Sang Produser / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Muslihat Cinta Sang Produser: Chapter 1 - Chapter 10

97 Chapters

1. Opening

Dalam sebuah mobil yang sedang di parkir, terlihat sepasang kekasih sedang berasyik-masuk memadu cinta, seakan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya. Tanpa mereka sadari seorang wanita yang sudah memperhatikan sejak tadi aksi mereka di dalam mobil, sekonyong-konyong wanita itu menghampiri, menggedor pintu dan memukul kaca mobil dengan tangannya sambil berteriak,  “Woi!! Pelakor keluar luh!!” Teriak wanita itu dengan penuh amarah Sepasang kekasih yang berada di dalam mobil seketika menghentikan aksi bercintanya. Keduanya buru-buru merapikan pakaiannya. Belum selesai adegan tersebut tiba-tiba lampu di dalam ruangan preview dinyalakan, "Stop!!!" Kiano menyetop tayangan preview episode awal, freeze di bagian adegan Kasih yang sedang berakting sebagai wanita pelakor.  "Pimpro tolong cari anak yang ada di gambar itu, bawa kehadapan saya, hari ini saya tunggu!!" Perintah Kiano, setelah itu Kiano langsung keluar ruang preview, dan kembali ke ruang kerjan
Read more

2. Make Over

Kiano mempunyai keyakinan yang begitu besar terhadap pemberian nama 'Cassie'  terhadap Kasih. Seperti halnya keyakinan Bung Karno terhadap penggantian nama-nama artis besar pada zamannya, sehingga Kiano pun yakin kalau Kasih dengan nama baru Cassie Cassandra, akan bisa menjadi artis Besar. Bukan tanpa dasar Kiano meyakini kalau Cassie akan menjadi bintang, karena secara struktur wajah dan postur tubuh, Cassie mempunyai modal yang cukup. Baginya nasib baik yang belum berpihak pada Cassie. Cassie memiliki struktur hidung yang mancung, muka yang tirus, dan kulit yang kuning langsat. Itu modal yang cukup bagi Cassie untuk di make over, postur tubuh yang ideal, dengan tinggi tubuh standar rata-rata wanita secara umum, menjadi potensi yang dimiliki Cassie. Produser Pelaksana meragukan kalau Cassie bisa di upgrade menjadi sosok yang berbeda, namun Kiano semakin kuat ingin membuktikannya. Produksi yang sudah berjalan satu episode, dengan menghabiskan bia
Read more

3. Awal Masalah

Kiano menghadapi masalah produksi, serial TV yang sedang diproduksinya dianggap sudah 'over budget.' Meyling bagian Accounting, menahan pengeluaran anggaran untuk judul tersebut.  "Bu Mey bisa jelaskan, di mana over budgetnya?" tanya Kiano "Budget produksi untuk satu episode maksimal hanya Lima Ratus Juta, sementara pengeluaran sudah mencapai hampir Tujuh Ratus Juta pak." Mendengar jawaban Meyling Kiano menahan kekecewaannya, dia merasa apa yang dikatakan Meyling itu tidak substantif dan sangat elementer. Kiano merasa kalau Meyling kurang lentur dalam memahami anggaran produksi sinetron.  "Kita ada berapa judul yang sudah tayang?" "Tiga judul pak." jawab Meyling "Berapa episode setiap judul yang sudah tayang?" selidik Kiano "Semua diatas lima puluh episode pak." "Berapa penghasilan perusahaan dari tiga judul tersebut? Gak usah bu Mey jelaskan, karena bisa saya hitung di luar kepala." jelas Kiano "Tapi
Read more

4. Ujian Bagi Kiano

Setelah beredar isu produksi serial TV yang dikerjakan Kiano di stop, beredar lagi isu baru kalau Kiano 'Eksploitasi' Cassie untuk kepentingan pribadi.  Keberanian Kiano mempertaruhkan uang pribadinya untuk meneruskan produksinya, dianggap sebagai upaya Kiano mendongkrak Cassie, untuk kepentingan pribadinya. Mendengar isu itu, Cassie merasa di manfaatkan viralnya dia di media sosial.  Kiano tidak membantahnya, karena niatnya memang mau menciptakan Cassie sebagai bintang, tapi tidak bermaksud memanfaatkan, dalih Kiano tetap menganggap karena Cassie memang punya bakat dan potensi.  Sebelum latihan, Cassie menghadap Kiano di ruang kerjanya, "Maaf pak, saya ganggu bapak lagi." ujar Cassie dengan gelisah "Ada apa Cassie? Kok kamu gelisah gitu? Kamu Ada masalah?" tanya Kiano "Ada yang bilang, kalau bapak bela-belain saya, karena bapak mau memanfaatkan saya, apa benar pak?" Cassie balik bertanya "Kalau di bilang memanfaatkan ka
Read more

5. Screen Test untuk Cassie

Dua minggu sebelum pelaksaanaan shooting pertama secara marathon, dilakukan screen test antara Cassie dengan pemain lainnya. Hal seperti ini sebetulnya tidak lazim, tapi karena Kiano ingin hasil yang maksimal untuk produksi kali ini, dia mengharuskan untuk dilakukannya screen test. Screen test ini di lakukan di ruang casting, yang memang ditata layaknya setting lokasi. Beberapa scene penting yang ada di skenario dijadikan materi untuk screen test. Pada saat screen test dilakukan, seluruh adegan di 'direct' oleh sutradara, juga ada asisten sutradara. Sementara Kiano tetap menyaksikan dari ruang casting manager, dan semua adegan di rekam oleh kamera, sehingga bisa di shooting ulang kalau ada kesalahan. Tidak ada tanda-tanda kalau Cassie demam kamera, atau terganggu dengan adanya kamera dan sorot lampu, dan sutradara pun bisa melihat kemampuan akting Cassie.  Dalam ruang casting itu, di depan sutradara ada TV monitor, dan perangkat sound recording. Seluruh
Read more

6. Pemunculan Cassie di TV

Promo tayangan serial TV yang baru di produksi MarkiArt Entertainment sudah tayang di stasiun TV. Ibu dan adik-adik Cassie senang melihat ada Cassie di televisi, tapi mereka kecewa tidak menemukan namanya. "Kok namanya bukan nama kamu Kesih?" tanya Ibu Cassie "Kata pak Kiano biar komersil bu, jadi harus ganti nama yang bagus." jawab Cassie "Oawalah nduk, susah banget ya mau terkenal aja harus ganti nama." ujar ibu Cassie "Tapi mbak Kesih jadi cantik bu, dan pintar akting lho.." timpal adik Cassie "Yo wislah, sak karepe dewe ibu ora ngerti." sambung ibu Cassie Cassie jelaskan sama ibunya, kalau itu baru promosi tayangan, dia be
Read more

7. Sebuah Insiden

Dalam sebuah adegan sesuai dengan skenario, Katrina menampar Cassie karena cemburu. Seharusnya adegan itu tidak dilakukan dengan sebenarnya, namun yang terjadi tidaklah sesuai dengan semestinya. Sudah diarahkan sutradara agar saat menampar tidak mengenai muka Cassie, karena sudah diakali dengan trik kamera, namun kebencian Katrina pada Cassie sudah sampai puncaknya, sehingga momen itu gunakan Katrina dengan sungguh-sungguh, dan Cassie benar-benar kesakitan. Awalnya Cassie tidak menganggap itu sebagai hal yang serius, bukanlah sebuah kesengajaan, namun karena disaksikan juga oleh Kiano, di ruang Casting Manager, dia minta screen test tidak di lanjutkan. Sutradara juga tidak berkenan dengan apa yang dilakukan Katrina. Cassie di panggil sutradara, "Cassie!!" panggil sutradara. Cassie langsung menghampiri sutradara, "ya mas.. ada apa?" tanya Cassie sambil mendekati sutradara "Apa yang kena tampar tadi?" tanya sutradara sambil melihat dengan pasti ke wajah
Read more

8. Kiano Terbuka pada Cassie

Kiano akhirnya berterus terang pada Cassie, kenapa dia perhatian pada Cassie. Kiano merasakan beratnya tanggung jawab Cassie sebagai tulang punggung keluarga, karena dia sudah melewati apa yang sedang di hadapi Cassie. "Sebelum screen test, kita ngobrol sebentar, gak apa-apa ya? Supaya kamu gak salah faham." ucap Kiano yang duduk di kursi kerjanya. Cassie menyimak pembicaraan Kiano, dari bangku yang ada di depan meja kerja Kiano, "gak apa-apa pak, saya siap mendengarkan." jawab Cassie "Kita ini senasib Cassie, sama-sama sedang merawat ibu. Ibu saya kena stroke sejak pisah sama ayah saya, saya juga tulang punggung keluarga." cerita Kiano "Sudah berapa tahun pak?" tanya Cassie "Ha
Read more

9. Cassie Memendam Rasa

Kiano secara terang-terangan mengungkapkan dasar kebaikannnya pada Cassie, dan Cassie pun sebetulnya tahu kalau Kiano hanya sekadar baik dan perhatian pada Cassie, dan itu dikarenakan adanya kesamaan kondisi antara Kiano dan Cassie, tidak lebih dari itu. Namun Cassie tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang terdalam terhadap Kiano, baginya sosok Kiano adalah lelaki idamannya, perasaan itu selalu dia ungkapkan dalam catatan hariannya, "Biarlah kalau aku dianggap seperti pungguk yang merindukan bulan, apa yang aku rasakan bagai jauh panggang dari api, tapi setidaknya aku sudah mempunyai sosok impian terhadap seorang lelaki yang menjadi pujaan. Setidaknya ada yang membangkitkan semangatku untuk mewujudkan impianku. Selalu ada getaran saat aku menatap matanya, dan aku merasakan kalau
Read more

10. Kiano Membuktikan Ucapannya

Selesai screen test, Kiano kembali mengingatkan Cassie, tentang pesan dan janjinya, "Cassie .. apa yang pernah saya katakan pada kamu, tidak berubah, besok shooting kamu di jemput, selain itu unit produksi akan kirimkan satu orang perawat untuk jaga dan urus ibu kamu." ujar Kiano "Siap pak! saya ikut kemauan bapak, saya akan kasih tahu ibu saya seperti itu." jawab Cassie "Yang perlu kamu ingat juga, ini bukanlah bentuk perhatian saya sama kamu, tapi ini kewajiban saya untuk menjaga kualitas akting kamu, kamu faham ya?" "Saya faham pak, saya terima kasih atas semuanya pak.." ujar Cassie dengan hanya menundukkan kepala. Kiano menghampiri Cassie, dipegangnya bahu Cassie, "Sikap kam
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status