Home / Romansa / Muslihat Cinta Sang Produser / 9. Cassie Memendam Rasa

Share

9. Cassie Memendam Rasa

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-01-27 17:36:51

Kiano secara terang-terangan mengungkapkan dasar kebaikannnya pada Cassie, dan Cassie pun sebetulnya tahu kalau Kiano hanya sekadar baik dan perhatian pada Cassie, dan itu dikarenakan adanya kesamaan kondisi antara Kiano dan Cassie, tidak lebih dari itu.

Namun Cassie tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang terdalam terhadap Kiano, baginya sosok Kiano adalah lelaki idamannya, perasaan itu selalu dia ungkapkan dalam catatan hariannya,

"Biarlah kalau aku dianggap seperti pungguk yang merindukan bulan, apa yang aku rasakan bagai jauh panggang dari api, tapi setidaknya aku sudah mempunyai sosok impian terhadap seorang lelaki yang menjadi pujaan. Setidaknya ada yang membangkitkan semangatku untuk mewujudkan impianku.

Selalu ada getaran saat aku menatap matanya, dan aku merasakan kalau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Muslihat Cinta Sang Produser   10. Kiano Membuktikan Ucapannya

    Selesai screen test, Kiano kembali mengingatkan Cassie, tentang pesan dan janjinya, "Cassie .. apa yang pernah saya katakan pada kamu, tidak berubah, besok shooting kamu di jemput, selain itu unit produksi akan kirimkan satu orang perawat untuk jaga dan urus ibu kamu." ujar Kiano "Siap pak! saya ikut kemauan bapak, saya akan kasih tahu ibu saya seperti itu." jawab Cassie "Yang perlu kamu ingat juga, ini bukanlah bentuk perhatian saya sama kamu, tapi ini kewajiban saya untuk menjaga kualitas akting kamu, kamu faham ya?" "Saya faham pak, saya terima kasih atas semuanya pak.." ujar Cassie dengan hanya menundukkan kepala. Kiano menghampiri Cassie, dipegangnya bahu Cassie, "Sikap kam

    Last Updated : 2022-01-27
  • Muslihat Cinta Sang Produser   11. Fasilitas Khusus Cassie

    Sampai di lokasi shooting, Cassie pemain yang pertama kali sampai di lokasi. Cassie disiapkan ruangan khusus oleh Pimpinan Produksi, awalnya Cassie tidak mau menerimanya, dia ingin berada satu ruangan dengan yang lainnya. Unit produksi mengatakan pada Cassie, fasilitas itu perintah dari Kiano, akhirnya Cassie tidak berani untuk menolaknya, dia tahu kalau Kiano bisa marah kalau membantah keinginannya. Ada perasaan yang kurang enak dalam hati Cassie, dia takut dimusuhi oleh pemain lainnya, karena selalu diistimewakan Kiano. Tidak berapa lama setelah itu, Kiano datang, dan menemui Cassie,"ini hari pertama shooting, tolong kamu berikan yang terbaik ya, fasilitas ini cuma untuk kamu Cassie." ujar Kiano "Tapi pak.. apa kata yang lain nanti? Kenapa saya tidak disamakan dengan mereka pak?" tanya Cassie "Kamu memang saya istimewakan, karena saya juga ingin menghasilkan produksi yang istimewa, tugas kamu cuma memberikan sesuatu yang istimewa untuk saya."

    Last Updated : 2022-02-02
  • Muslihat Cinta Sang Produser   12. Keistimewaan Cassie

    Kiano Melihat Keistimewaan Cassie Saat break makan siang, Cassie dan Giano diajak ngobrol oleh sutradara dan disaksikan oleh Kiano, di ruang khusus Cassie. Sutradara melihat ada masalah yang dihadapi Giano saat beradu akting dengan Cassie. Giano sering lupa dialognya, sementara Cassie bisa hapal dialog Giano. Menurut Jarot, kasus seperti itu sering dihadapi lawan main Merriem Bellinayang tidak hapal dialog, maka lawan main seperti itu akan di makan Merriem dialognya, sehingga membuat lawan mainnya nervous berakting dengan Merriem Bellina. Hal ini dianggap Kiano sebagai keistimewaan Cassie, karena dia tidak hanya menghapal dialog dia sendiri, tapi juga dialog lawannya. Cassie di tanya Kiano soal itu, "Kenapa kamu s

    Last Updated : 2022-02-03
  • Muslihat Cinta Sang Produser   13. Awal yang Menggembirakan

    Tayangan perdana Serial TV "Cinta yang Memilih" dianggap sukses oleh stasiun TV, sosok Cassie sebagai pemeran utamanya mendapatkan sambutan baik dari penonton. Kiano menambah fasilitas untuk Cassie, dengan memberikan seorang asisten yang mengurus semua kebutuhan Cassie.Pada shooting hari kedua, Kiano tidak lagi hadir di lokasi, Cassie dikawal oleh Kokom, seorang wanita berusia 25 tahun, yang merupakan kaki tangan Kiano. Kokom mediator Kiano terhadap semua kebutuhan Cassie, dan Kokom selalu berkomunikasi dengan Kiano.Semua yang terjadi di lokasi, Kokom berkewajiban melapor pada Kiano. Di lapangan seakan-akan Kokom adalah asisten Cassie, yang memperhatikan makan dan minumnya Cassie, dan mengurus segala perlengkapan shooting Cassie. Bahkan di saat Cassie merasa kepanasan, dengan sigap Kokom mengipasi Cassie.

    Last Updated : 2022-02-03
  • Muslihat Cinta Sang Produser   14. Membebani Cassie

    Di kantor, Kiano sudah memegang draft skenario episode 3 dan 4. Setelah dia membaca dua episode skenario tersebut, Kiano merasa porsi peran Cassie kurang banyak, dia minta kepada penulis untuk menambah porsi peranan Cassie. Tapi sebelum itu diubah, Kiano mencoba kontak Kokom, untuk mengetahui keadaan Cassie terlebih dahulu. Kiano men-dial nomor ponsel Kokom, "Hallo Kom.. Cassie lagi shooting atau lagi diruangannya?" Kiano mengecek Cassie lewat Kokom "Kebetulan lagi break pak, ada di ruangnya, bapak mau bicara?" tanya Kokom "Ya, kalau memang lagi break," Kokom memberikan ponselnya pada Cassie yang lagi baca skenario, "Mbak Cassie.. ini pak Kiano ingin bicara." ujar Kokom Cassie menerima ponsel Kokom, dan bicara sama Kiano, "Ya pak.. ada apa pak?" "Gini Cassie, saya mau tambah scene buat kamu, kamu bersedia gak?" Kiano balik bertanya "Saya sih gimana baiknya bapak aja deh." jawab Cassie "Selama dua

    Last Updated : 2022-02-06
  • Muslihat Cinta Sang Produser   15. Kejutan untuk Cassie

    Diam-diam Kiano datang ke lokasi shooting, dia ingin kasih surprise pada Cassie, yang dianggapnya sudah membuat produksi serial TV nya dapat rating pertama, saat tayangan episode kedua. Kedatangan Kiano tidak satu orang pun yang tahu kecuali Kokom, hanya pada Kokom lah Kiano kasih tahu kalau dia mau datang ke lokasi.Begitu sampai lokasi, dengan mengendap-ngendap dia masuk ke ruangan Cassie, saat Cassie sedang take. Kiano sembunyi di ruangan Cassie, dan dia kasih tahu Kokom kalau dia ada di ruangan Cassie. Kiano minta pada Kokom, Cassie jangan sampai tahu.Begitu break makan siang, Cassie masuk ke ruangannya, dia tanya sama Kokom,"Mbak Kokom, pak Kiano gak ada rencana ke lokasi ya, kan serial TV kita masuk rating satu lho, kat

    Last Updated : 2022-02-06
  • Muslihat Cinta Sang Produser   16. Siasat Kiano

    KejutanDariKianountuk CassieKiano sudah atur waktu shooting untuk Cassie, sehingga pulangnya tidak larut malam, khusus untuk hari itu. Kiano juga sudah atur melalui Kokom, pulang shooting Kokom harus arahkan supir mobil jemputan Cassie, untuk mengantar Cassie kesuatu tempat. Cassie tidak tahu kalau semua itu sudah diatur Kiano.Kiano sudah mempersiapkan sebuah makan malam di sebuah kapal pesiar miliknya, dia ingin memberikan kejutan pada Cassie. Kiano sudah atur scene terakhir Cassie, yang menggunakan gaun yang di bell Kiano. Begitu selesai shooting, Cassie tidak diperbolehkan ganti kostum, pulang harus tetap dengan gaun yang dia pakai di scene terakhir.Sebelu

    Last Updated : 2022-02-11
  • Muslihat Cinta Sang Produser   17. Curhat Kiano

    KianoCurhatpadaCassieKiano sengaja tidak memberikan berbentuk cincin, tapi berupa kalung, karena kalau cincin dianggap sebagai simbol pertunangan.Kiano tidak ingin Cassie salah mengartikan pemberiannya, namun dia tulus memberikan kalung tersebut pada Cassie, karena dia menghargai kerja keras Cassie.Kiano menghantar Cassie untuk duduk kembali, dia melepaskan pelukannya. Setelah Cassie kembali duduk, Kiano pun duduk di posisinya kembali, Kiano mengajak Cassie untuk santap malam.Sepanjang acara makan malam itu, tidak sepatah kata pun keluar dari mulut Kiano, yang menyatakan perasaannya pada Cassie.

    Last Updated : 2022-02-11

Latest chapter

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

  • Muslihat Cinta Sang Produser   91. Akal Bulus

    Di lokasi shooting, Jovanca terus melakukan pendekatan pada Cassie. Dia berusaha untuk melakukan playing victim, seolah-olah dia menjadi korban dari isu tentang hubungannya dengan Kiano. Jovanca tetap ingin membuat Cassie tidak berpandangan negatif terhadap dirinya.“Cassie, aku sebenarnya merasa tersudutkan dalam kasus ini. Pandangan orang terhadap aku sangat negatif, aku dianggap sebagai pelakor.” Ujar Jovanca dengan akting sedikit memelas.Cassie menanggapi ucapan Jovanca itu dengan dingin, “Masak sih Jo? Kan tidak terjadi apa-apa? Kenapa kamu harus merasa bersalah? “ Tanya Cassie dengan ringannya.Jovanca merasa jawaban Cassie itu menohok dirinya, karena berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa antara dia dengan Kiano tidak ada hubungan apa. Tapi, pada kenyataannya dia merasa jadi korban. Sementara sikap Cassie di depan Jovanca biasa-biasa saja.“Kamu gak beranggapan negatif sama aku kan? Kamu gak benci sama aku kan?” tanya J

  • Muslihat Cinta Sang Produser   90. Kiano Cemas

    “Cassie.. mumpung ada mas Kiano aku akan jelaskan semua.” Ujar Jovanca tiba-tiba.Jovanca menceritakan semua kronologisnya sesuai dengan apa yang dikatakan Kiano pada Cassie. Memang pada akhirnya Cassie percaya dengan cerita Jovanca, karena cerita Jovanca persis sama dengan penjelasan Kiano. Hanya saja kejadian Kiano memeluk Jovanca sampai ke mobil tidak masuk dalam cerita Jovanca.Cassie hanya terdiam mendengar kronologis kejadian yang diceritakan Jovanca. Sesekali Cassie menatap ke arah Kiano untuk melihat reaksi Kiano saat mendengar cerita Jovanca.“Cassie.. kamu sudah dengar Semua kan apa yang diceritakan Jovanca.” Tanya Kiano sambil menatap Cassie. Cassie hanya menjawab dengan anggukan kepala.Jovanca mengatakan kepada Cassie kalau dia sangat beruntung dicintai Kiano, karena menurutnya Kiano adalah laki-laki yang setia dan tidak mudah tergoda wanita lain.“Aku menjadi saksi Cassie bahwa, mas Ki

  • Muslihat Cinta Sang Produser   89. Kecurigaan yang Beralasan

    Cassie tanya Jovanca tentang petemuannya dengan Kiano, namun Jovanca tetap tidak ingin menceritakan peristiwa yang sebenarnya. Jovanca tidak ingin masalah itu akan mengganggu karirnya, banyak yang dirahasiakan Jovanca."Aku sih gak sengaja ketemu, aku sudah duluan di toko parfum, eh.. gak lama aku lihat ada mas Kiano, ya aku ngobrol deh." Cerita Jovanca"Cuma ngobrol di toko parfum ya Jo?"Jovanca masih duduk di kursi lipatnya, begitu juga dengan Cassie. Jovanca menjawab pertanyaan Cassie dengan santai,"Ya cuma gitu deh.. habis itu aku pulang, mas Kiano masih di toko parfum."Berbeda antara ucapan dan kata hatinya, meskipun dia mengatakan tidak mempermasalahkan pertemuan Jovanca dan Kiano, tapi hatinya terus gelisah. Cassie sangat terganggu dengan firasat yang diterimanya.Cassie tidak percaya dengan cerita Jovanca, meskipun Jovanca sikapnya baik terhadapa Cassie. Dia merasa kalau Jovanca belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Kiano secara leng

DMCA.com Protection Status