Tayangan perdana Serial TV "Cinta yang Memilih" dianggap sukses oleh stasiun TV, sosok Cassie sebagai pemeran utamanya mendapatkan sambutan baik dari penonton. Kiano menambah fasilitas untuk Cassie, dengan memberikan seorang asisten yang mengurus semua kebutuhan Cassie.
Pada shooting hari kedua, Kiano tidak lagi hadir di lokasi, Cassie dikawal oleh Kokom, seorang wanita berusia 25 tahun, yang merupakan kaki tangan Kiano. Kokom mediator Kiano terhadap semua kebutuhan Cassie, dan Kokom selalu berkomunikasi dengan Kiano.
Semua yang terjadi di lokasi, Kokom berkewajiban melapor pada Kiano. Di lapangan seakan-akan Kokom adalah asisten Cassie, yang memperhatikan makan dan minumnya Cassie, dan mengurus segala perlengkapan shooting Cassie. Bahkan di saat Cassie merasa kepanasan, dengan sigap Kokom mengipasi Cassie.
Di kantor, Kiano sudah memegang draft skenario episode 3 dan 4. Setelah dia membaca dua episode skenario tersebut, Kiano merasa porsi peran Cassie kurang banyak, dia minta kepada penulis untuk menambah porsi peranan Cassie. Tapi sebelum itu diubah, Kiano mencoba kontak Kokom, untuk mengetahui keadaan Cassie terlebih dahulu. Kiano men-dial nomor ponsel Kokom, "Hallo Kom.. Cassie lagi shooting atau lagi diruangannya?" Kiano mengecek Cassie lewat Kokom "Kebetulan lagi break pak, ada di ruangnya, bapak mau bicara?" tanya Kokom "Ya, kalau memang lagi break," Kokom memberikan ponselnya pada Cassie yang lagi baca skenario, "Mbak Cassie.. ini pak Kiano ingin bicara." ujar Kokom Cassie menerima ponsel Kokom, dan bicara sama Kiano, "Ya pak.. ada apa pak?" "Gini Cassie, saya mau tambah scene buat kamu, kamu bersedia gak?" Kiano balik bertanya "Saya sih gimana baiknya bapak aja deh." jawab Cassie "Selama dua
Diam-diam Kiano datang ke lokasi shooting, dia ingin kasih surprise pada Cassie, yang dianggapnya sudah membuat produksi serial TV nya dapat rating pertama, saat tayangan episode kedua. Kedatangan Kiano tidak satu orang pun yang tahu kecuali Kokom, hanya pada Kokom lah Kiano kasih tahu kalau dia mau datang ke lokasi.Begitu sampai lokasi, dengan mengendap-ngendap dia masuk ke ruangan Cassie, saat Cassie sedang take. Kiano sembunyi di ruangan Cassie, dan dia kasih tahu Kokom kalau dia ada di ruangan Cassie. Kiano minta pada Kokom, Cassie jangan sampai tahu.Begitu break makan siang, Cassie masuk ke ruangannya, dia tanya sama Kokom,"Mbak Kokom, pak Kiano gak ada rencana ke lokasi ya, kan serial TV kita masuk rating satu lho, kat
KejutanDariKianountuk CassieKiano sudah atur waktu shooting untuk Cassie, sehingga pulangnya tidak larut malam, khusus untuk hari itu. Kiano juga sudah atur melalui Kokom, pulang shooting Kokom harus arahkan supir mobil jemputan Cassie, untuk mengantar Cassie kesuatu tempat. Cassie tidak tahu kalau semua itu sudah diatur Kiano.Kiano sudah mempersiapkan sebuah makan malam di sebuah kapal pesiar miliknya, dia ingin memberikan kejutan pada Cassie. Kiano sudah atur scene terakhir Cassie, yang menggunakan gaun yang di bell Kiano. Begitu selesai shooting, Cassie tidak diperbolehkan ganti kostum, pulang harus tetap dengan gaun yang dia pakai di scene terakhir.Sebelu
KianoCurhatpadaCassieKiano sengaja tidak memberikan berbentuk cincin, tapi berupa kalung, karena kalau cincin dianggap sebagai simbol pertunangan.Kiano tidak ingin Cassie salah mengartikan pemberiannya, namun dia tulus memberikan kalung tersebut pada Cassie, karena dia menghargai kerja keras Cassie.Kiano menghantar Cassie untuk duduk kembali, dia melepaskan pelukannya. Setelah Cassie kembali duduk, Kiano pun duduk di posisinya kembali, Kiano mengajak Cassie untuk santap malam.Sepanjang acara makan malam itu, tidak sepatah kata pun keluar dari mulut Kiano, yang menyatakan perasaannya pada Cassie.
Rumah Baru untuk CassieKiano membujuk ibu Cassie untuk pindah ke rumah Baru, "ibu.. Cassie sudah bikin saya punya banyak uang, saya mau kasih rumah baru untuk Cassie, ibu mau gak pindah dari sini?" bujuk Kiano"Rumah ini biar jelek, tapi banyak kenangan nak Kiano.." jawab ibu Cassie"Kalau gitu, rumah ini kita renovasi, tapi ibu harus pindah dulu, biar bisa di renovasi, gimana?""Kalau cuma renovasi, ibu mau ... gak apa-apa ibu pindah sementara."Kiano sudah siapkan rumah baru bagi keluarga Cassie. Sebuah rumah yang lebih layak dan lebih bagus. Cassie sudah semakin dikenal, Kiano tidak tega membiarkan Cassie dan keluarganya tetap tinggal di rumah reot itu.
Cassie telepon Kiano begitu dia selesai take,"Maaf ya pak, tadi teleponnya di putus, karena pas mau take," ucap CassieKiano yang perasaannnya lagi hepi, bisa sambil bekelakar sama Cassie, "oo gitu toh? Saya kira kamu marah.." kelakar Kiano"Emang saya berani marahi bosku yang paling ganteng?" puji Cassie"Alhamdulillah.. ada bintang film terkenal, puji saya ganteng." balas Kiano"Bapak iih!! Lebay deh," ujar Cassie. "Oh ya.., saya mau tanya, di lokasi ada lelaki kayak bodyguard gitu mengawasi saya, itu suruhan bapak?" tanya Cassie"Kenapa? Dia colek-colek kamu ya?" Kiano balik bertanya"Enggak sih pak, emang dia berani? Saya cuma rada gimana gitu deh, pakai dikawal segala, risih tahu pak?""Kamu nikmati aja fasilitas dari saya, sebagai bentuk kepedulian saya pada keselamatan dan nyawa kamu." ujar Kiano"Memang itu standar protokol seorang artis ya pak? Kalau memang begitu seharusnya, ya saya gak bisa menolak pak." jawa
Gossip ini mulai mengganggu kehormatan ibu Cassie, yang tidak bisa menerima kenyataan Cassie sebagai wanita simpanan Kiano,"Kesih.. kalau cuma mau jadi wanita simpanan, gak usah jadi bintang film, biar deh kita tetap miskin, asal masih punya kehormatan."Itulah yang dikatakan ibu Cassie saat pagi dia mau berangkat shooting. Cassie mencoba membantah gossip yang tersebar, tapi ibu Cassie tidak percaya dengan bantahan Cassie."Ibu, Kesih masih bisa menjaga kehormatan keluarga, kebaikan pak Kiano sama Kesih itu ikhlas bu, dia tidak pernah menuntut apa-apa." bantah Cessie"Ibu tidak akan percaya sebelum dengar sendiri dari mulut Kiano Kesih, kalau sampai terbukti kamu jadi wanita simpanan Kiano, ibu pulangkan semu
Gossip Cassie sebagai wanita simpanan Kiano, efeknya sangat negatif bagi citra Cassie sebagai artis baru yang populer. Memang secara exposuresangat bagus, karena menjadi viral dan dibicarakan, tapi citranya sebagai wanita simpanan sangatlah buruk. Citra itu berbanding terbaik dengan citra Cassie didalam serial TV yang menjadi perempuan baik-baik.Itu semua di luar dugaan Kiano, padahal dia sudah melakukan konfrensi pers untuk klarifikasi, ternyata hasilnya tidaklah terlalu banyak pengaruhnya. Kiano juga binging, karena efeknya juga buruk bagi rumah produksinya. Kiano memutar otak untuk memperbaiki citra Cassie, sempat terpikirkan oleh Kiano untuk menikahi Cassie, tapi niat itu diurungkannya.Kalau sempat Kiano menikahi Cassie, itu artinya dia melangkahi izin ibunya, dan itu tidak mungkin dia lakukan. Menyetop p
Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga
Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar
Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru
Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe
Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen
Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld
Di lokasi shooting, Jovanca terus melakukan pendekatan pada Cassie. Dia berusaha untuk melakukan playing victim, seolah-olah dia menjadi korban dari isu tentang hubungannya dengan Kiano. Jovanca tetap ingin membuat Cassie tidak berpandangan negatif terhadap dirinya.“Cassie, aku sebenarnya merasa tersudutkan dalam kasus ini. Pandangan orang terhadap aku sangat negatif, aku dianggap sebagai pelakor.” Ujar Jovanca dengan akting sedikit memelas.Cassie menanggapi ucapan Jovanca itu dengan dingin, “Masak sih Jo? Kan tidak terjadi apa-apa? Kenapa kamu harus merasa bersalah? “ Tanya Cassie dengan ringannya.Jovanca merasa jawaban Cassie itu menohok dirinya, karena berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa antara dia dengan Kiano tidak ada hubungan apa. Tapi, pada kenyataannya dia merasa jadi korban. Sementara sikap Cassie di depan Jovanca biasa-biasa saja.“Kamu gak beranggapan negatif sama aku kan? Kamu gak benci sama aku kan?” tanya J
“Cassie.. mumpung ada mas Kiano aku akan jelaskan semua.” Ujar Jovanca tiba-tiba.Jovanca menceritakan semua kronologisnya sesuai dengan apa yang dikatakan Kiano pada Cassie. Memang pada akhirnya Cassie percaya dengan cerita Jovanca, karena cerita Jovanca persis sama dengan penjelasan Kiano. Hanya saja kejadian Kiano memeluk Jovanca sampai ke mobil tidak masuk dalam cerita Jovanca.Cassie hanya terdiam mendengar kronologis kejadian yang diceritakan Jovanca. Sesekali Cassie menatap ke arah Kiano untuk melihat reaksi Kiano saat mendengar cerita Jovanca.“Cassie.. kamu sudah dengar Semua kan apa yang diceritakan Jovanca.” Tanya Kiano sambil menatap Cassie. Cassie hanya menjawab dengan anggukan kepala.Jovanca mengatakan kepada Cassie kalau dia sangat beruntung dicintai Kiano, karena menurutnya Kiano adalah laki-laki yang setia dan tidak mudah tergoda wanita lain.“Aku menjadi saksi Cassie bahwa, mas Ki
Cassie tanya Jovanca tentang petemuannya dengan Kiano, namun Jovanca tetap tidak ingin menceritakan peristiwa yang sebenarnya. Jovanca tidak ingin masalah itu akan mengganggu karirnya, banyak yang dirahasiakan Jovanca."Aku sih gak sengaja ketemu, aku sudah duluan di toko parfum, eh.. gak lama aku lihat ada mas Kiano, ya aku ngobrol deh." Cerita Jovanca"Cuma ngobrol di toko parfum ya Jo?"Jovanca masih duduk di kursi lipatnya, begitu juga dengan Cassie. Jovanca menjawab pertanyaan Cassie dengan santai,"Ya cuma gitu deh.. habis itu aku pulang, mas Kiano masih di toko parfum."Berbeda antara ucapan dan kata hatinya, meskipun dia mengatakan tidak mempermasalahkan pertemuan Jovanca dan Kiano, tapi hatinya terus gelisah. Cassie sangat terganggu dengan firasat yang diterimanya.Cassie tidak percaya dengan cerita Jovanca, meskipun Jovanca sikapnya baik terhadapa Cassie. Dia merasa kalau Jovanca belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Kiano secara leng