Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru
Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar
Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga
Dalam sebuah mobil yang sedang di parkir, terlihat sepasang kekasih sedang berasyik-masuk memadu cinta, seakan tidak memperdulikan keadaan disekitarnya. Tanpa mereka sadari seorang wanita yang sudah memperhatikan sejak tadi aksi mereka di dalam mobil, sekonyong-konyong wanita itu menghampiri, menggedor pintu dan memukul kaca mobil dengan tangannya sambil berteriak, “Woi!! Pelakor keluar luh!!” Teriak wanita itu dengan penuh amarah Sepasang kekasih yang berada di dalam mobil seketika menghentikan aksi bercintanya. Keduanya buru-buru merapikan pakaiannya. Belum selesai adegan tersebut tiba-tiba lampu di dalam ruangan preview dinyalakan, "Stop!!!" Kiano menyetop tayangan preview episode awal, freeze di bagian adegan Kasih yang sedang berakting sebagai wanita pelakor. "Pimpro tolong cari anak yang ada di gambar itu, bawa kehadapan saya, hari ini saya tunggu!!" Perintah Kiano, setelah itu Kiano langsung keluar ruang preview, dan kembali ke ruang kerjan
Kiano mempunyai keyakinan yang begitu besar terhadap pemberian nama 'Cassie' terhadap Kasih. Seperti halnya keyakinan Bung Karno terhadap penggantian nama-nama artis besar pada zamannya, sehingga Kiano pun yakin kalau Kasih dengan nama baru Cassie Cassandra, akan bisa menjadi artis Besar. Bukan tanpa dasar Kiano meyakini kalau Cassie akan menjadi bintang, karena secara struktur wajah dan postur tubuh, Cassie mempunyai modal yang cukup. Baginya nasib baik yang belum berpihak pada Cassie. Cassie memiliki struktur hidung yang mancung, muka yang tirus, dan kulit yang kuning langsat. Itu modal yang cukup bagi Cassie untuk di make over, postur tubuh yang ideal, dengan tinggi tubuh standar rata-rata wanita secara umum, menjadi potensi yang dimiliki Cassie. Produser Pelaksana meragukan kalau Cassie bisa di upgrade menjadi sosok yang berbeda, namun Kiano semakin kuat ingin membuktikannya. Produksi yang sudah berjalan satu episode, dengan menghabiskan bia
Kiano menghadapi masalah produksi, serial TV yang sedang diproduksinya dianggap sudah 'over budget.' Meyling bagian Accounting, menahan pengeluaran anggaran untuk judul tersebut. "Bu Mey bisa jelaskan, di mana over budgetnya?" tanya Kiano "Budget produksi untuk satu episode maksimal hanya Lima Ratus Juta, sementara pengeluaran sudah mencapai hampir Tujuh Ratus Juta pak." Mendengar jawaban Meyling Kiano menahan kekecewaannya, dia merasa apa yang dikatakan Meyling itu tidak substantif dan sangat elementer. Kiano merasa kalau Meyling kurang lentur dalam memahami anggaran produksi sinetron. "Kita ada berapa judul yang sudah tayang?" "Tiga judul pak." jawab Meyling "Berapa episode setiap judul yang sudah tayang?" selidik Kiano "Semua diatas lima puluh episode pak." "Berapa penghasilan perusahaan dari tiga judul tersebut? Gak usah bu Mey jelaskan, karena bisa saya hitung di luar kepala." jelas Kiano "Tapi
Setelah beredar isu produksi serial TV yang dikerjakan Kiano di stop, beredar lagi isu baru kalau Kiano 'Eksploitasi' Cassie untuk kepentingan pribadi. Keberanian Kiano mempertaruhkan uang pribadinya untuk meneruskan produksinya, dianggap sebagai upaya Kiano mendongkrak Cassie, untuk kepentingan pribadinya. Mendengar isu itu, Cassie merasa di manfaatkan viralnya dia di media sosial. Kiano tidak membantahnya, karena niatnya memang mau menciptakan Cassie sebagai bintang, tapi tidak bermaksud memanfaatkan, dalih Kiano tetap menganggap karena Cassie memang punya bakat dan potensi. Sebelum latihan, Cassie menghadap Kiano di ruang kerjanya, "Maaf pak, saya ganggu bapak lagi." ujar Cassie dengan gelisah "Ada apa Cassie? Kok kamu gelisah gitu? Kamu Ada masalah?" tanya Kiano "Ada yang bilang, kalau bapak bela-belain saya, karena bapak mau memanfaatkan saya, apa benar pak?" Cassie balik bertanya "Kalau di bilang memanfaatkan ka
Dua minggu sebelum pelaksaanaan shooting pertama secara marathon, dilakukan screen test antara Cassie dengan pemain lainnya. Hal seperti ini sebetulnya tidak lazim, tapi karena Kiano ingin hasil yang maksimal untuk produksi kali ini, dia mengharuskan untuk dilakukannya screen test. Screen test ini di lakukan di ruang casting, yang memang ditata layaknya setting lokasi. Beberapa scene penting yang ada di skenario dijadikan materi untuk screen test. Pada saat screen test dilakukan, seluruh adegan di 'direct' oleh sutradara, juga ada asisten sutradara. Sementara Kiano tetap menyaksikan dari ruang casting manager, dan semua adegan di rekam oleh kamera, sehingga bisa di shooting ulang kalau ada kesalahan. Tidak ada tanda-tanda kalau Cassie demam kamera, atau terganggu dengan adanya kamera dan sorot lampu, dan sutradara pun bisa melihat kemampuan akting Cassie. Dalam ruang casting itu, di depan sutradara ada TV monitor, dan perangkat sound recording. Seluruh