Unperfect Husband

Unperfect Husband

Oleh:  Ramdani Abdul  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
76 Peringkat
254Bab
43.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Caraline Emilia Wattson mengambil keputusan paling gila dalam hidupnya saat tiba-tiba meminta pria lumpuh yang bernama Jacob Aberald untuk menikahinya di saat pertemuan pertama mereka. Meski terdengar tak masuk akal, Jacob Aberald atau Deric—sapaan kecilnya, akhirnya setuju untuk menikahi Caraline dengan syarat Caraline akan membantu perusahaan milik ketiga kakaknya agar selamat dari jurang kebangkrutan. Begitu syarat itu dikabulkan, keesokan harinya, Calarine dan Deric melangsungkan pernikahan dan memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami-istri. Apa sebenarnya tujuan dari Caraline sesungguhnya? Untuk apa wanita itu menikahi Deric yang tuna daksa jika ada seorang pria sempurna bernama Diego yang jelas-jelas mencintainya? "Apakah kau benar-benar mencintai pria tak sempurna sepertiku?” - Jacob Aberald "Ya, aku mencintai pria tak sempurna sepertimu dengan cintaku yang sempurna.” - Caraline Emilia Wattson

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Affad DaffaMage
Ceritanya keren, bikin penasaran
2023-10-09 14:32:01
3
user avatar
Fayya
Ceritanya bagus... Lucu, gemes, haru, romantis. Recommended ...... Awas nanti bacanya sambil senyum-senyum sendiri ...
2023-06-23 21:38:27
1
user avatar
b_lily04
Suka sama jalan ceritanya. Ada plot twist seru dan menegangkan. Happy ending buat Deric dan Caraline. Sukses ya buat author. Semoga menghasilkan karya2 terbaik lainnya.
2023-03-10 15:48:42
1
user avatar
Robby Afrisal
di tunggu cerita manis yg lain thor
2022-05-10 16:02:35
1
user avatar
Ramdani Abdul
Halo, author ingin mengabarkan jika cerita ini sudah tamat di bab 254. Terima kasih kepada semua pembaca yang sudah mengikuti perjalanan Caraline dan Deric hingga ke titik akhir. Semoga kita bisa kembali bertemu di cerita manis lainnya.
2022-04-03 15:58:22
4
user avatar
Ramdani Abdul
Halo, author di sini, ingin mengabarkan jika cerita ini sudah tamat di bab 254. Terima kasih untuk semua pembaca yang sudah mengikuti perjalanan Caraline dan Deric. Tanpa bantuan kalian, cerita ini tidak akan sampai sejauh ini. Semoga kita bisa kembali berjumpa di cerita yang lebih manis lainnya
2022-04-03 15:52:39
1
user avatar
Al Ghozali
sudah tamat kah
2022-04-02 09:52:22
5
user avatar
Dewi Suparwati
Beautiful ending...
2022-03-29 02:46:19
9
user avatar
Robby Afrisal
novel yg sangat bagus, wajib di baca
2022-03-28 19:40:05
12
user avatar
Ramdani Abdul
Halo, Teman-teman. Author ingin mengabarkan jika cerita ini sudah berada di tahap akhir. Hanya beberapa chapter lagi ketika akan berpisah dengan Deric dan Caraline. Insyaallah update akan lancar beberapa hari ke depan. Terimakasih
2022-03-26 22:00:56
21
user avatar
Sano Manzoel
ko blm up kk ... nungguin nie kk gk sabar baca y
2022-03-25 21:25:22
17
user avatar
Puji Capat
kok lama up nya thor
2022-03-25 03:08:30
17
default avatar
horizon4484
makin menarik... semangat kk
2022-03-21 16:00:19
1
user avatar
Robby Afrisal
wih mantap up.nya banyak, sering" aja thor
2022-03-19 00:23:49
3
user avatar
Al El Dul
kok up-nya agak delay ya, biasanya tiap hari
2022-03-15 15:41:31
3
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
254 Bab

1. Unperfect Husband

“Kami sudah menemukan pria yang Anda cari, Nona,” ucap seorang wanita berkacamata yang baru saja memasuki sebuah ruangan. Derap langkahnya memercik suara hingga membuat wanita yang duduk di sofa mengalihkan perhatian dari majalah yang tengah ia baca. Mendengar hal itu, wanita cantik yang tubuhnya dibalut dress merah tua itu seketika berdiri. Warnanya amat kontras dengan kulitnya yang putih cerah. Balutan busana itu kian mengukuhkan bila seorang Caraline Emilia Wattson adalah sosok yang benar-benar mendekati sempurna. “Jadi bisakah kita berangkat sekarang?” tanya Caraline yang sudah bersiap dengan tas kecil merahnya. CEO Mimiline Group itu kemudian berjalan menuju luar ruangan dengan langkah lebar. Helen mengikuti pergerakan Caraline. “Tentu, Nona. Aku sudah menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan. Jadi kita bisa berangkat kapan saja.” Helen membuka pintu dan membiarkan Caraline keluar lebih dahulu. “Sepertinya, identitas pria itu sengaja d
Baca selengkapnya

2. Unperfect Husband

“Aku ingin dia menikahiku besok.” Perkataan tersebut meluncur mulus dari mulut Caraline laksana balon udara yang menggapai kebebasan dengan terbang ke langit setelah dicengkeram jemari anak-anak. Di sisi lain, wanita itu tak sepenuhnya tenang setelah berkata demikian. Jauh di lubuk hatinya, ia merasakan bimbang  dan ketakutan di saat bersamaan. Ketiga pria di depannya mungkin akan menganggapnya gila karena tindakannya barusan. “Siapa di antara kalian yang bernama Jacob Aberald?” ulang Caraline. Caraline benci saat menyebut nama pria itu. Walau tak pernah sekalipun bertemu, ia menganggap bila pria itu sudah memenjarakannya pada sebuah takdir menyebalkan selama lima tahun terakhir, atau mungkin hingga beberapa tahun ke depan. Di lain hal, sebagai pemimpin dari keluarga Aberald, Jeremy tak bermaksud berperilaku tidak sopan karena membiarkan wanita kaya sekelas Caraline mengulang pertanyaannya hingga dua kali. Hanya saja, saat ini, fokusnya lebih dit
Baca selengkapnya

3. Unperfect Husband

Saat ini, Caraline benar-benar merasa dipecundangi realita, disiksa oleh fakta dengan kenyataan bahwa sosok yang selama ini ia cari tak lebih dari pria lumpuh di kursi roda. Oh, Tuhan, rasanya Caraline ingin sekali bertukar peran dengan vas bunga di atas meja. Harga dirinya benar-benar lenyap ditelan peristiwa tak terduga.   Setelahnya, Caraline dengan rakus menghirup oksigen. Ia seakan tak rela bila pria bernama Jacob itu mengambil jatah udara miliknya. Kedua tangannya tanpa sadar meremas ujung rok. Caraline benar-benar syok. Fakta ini membuat dirinya tertohok, laksana sekujur tubuhnya mati rasa karena dilempar ke tembok. Tuhan, apa yang sebenarnya Kau rencanakan? batin Caraline. “Aku tahu ini sangat berat bagi Nona,” ujar Jeremy dengan seuntai senyum. Ia bersorak penuh kepuasaan di dalam hati. Ini balasan atas tingkah kurang ajar Caraline. “Kami sudah memperingatkan Nona sejak awal,” lanjutnya. “Kami akan dengan senang ha
Baca selengkapnya

4. Unperfect Husband

“Baiklah, Nona. Tapi aku akan melakukannya jika Anda menerima syarat yang aku ajukan,” ujar Deric.“Katakan,” sahut Caraline seraya kembali duduk. Kedua tangannya menyilang di depan dada, sedang bibirnya menggurat senyum sinis. Oh, ayolah, saking pusing dan tertekan dirinya tadi, ia sampai lupa pada fakta kalau siapa pun akan melakukan hal serupa.“Apa yang kau inginkan?” Caraline turut menyilangkan kaki. Ia bisa menebak bila syarat yang diajukan Deric tak jauh dari hal berbau uang. Lagi pula ini kesempatan bagus bagi pria cacat itu untuk meraup keuntungan. Selain kemalangan dan hinaan, pria itu tak memiliki apa pun lagi, bukan?“Nona Caraline, aku mohon jangan dengarkan pria cacat itu.” Jeremy berkata. “Aku benar-benar meminta maaf atas kelancangannya. Anda bisa—”“Diamlah!” sela Caraline, “aku tak ingin mendengar apa pun lagi dari mulutmu.”Rahang Jeremy men
Baca selengkapnya

5. Unperfect Husband

Kondisi Caraline bisa dibilang tak baik-baik saja semenjak kepulangannya dari kediaman keluarga Aberald. Hampir sepanjang siang, ia mengurung diri ruangan kerjanya, tak ingin diganggu oleh siapa pun. Aktivitasnya hanya duduk di depan komputer, dan kian larut dalam lamunan. Caraline sama sekali tak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan. Oleh karena itu, semua hal yang bersinggungan dengan perusahaan diserahkan pada Helen.Pukul delapan malam lebih, Caraline masih berada di ruangan kerjanya. Wanita itu sesekali memijat kepala yang teramat pening. Hal itu terjadi bukan semata-mata disebabkan oleh tindakan gilanya hari ini, tetapi karena perutnya yang memang belum diisi sejak siang. Saat Caraline hendak menghubungi Helen, asistennya itu lebih dahulu muncul dari balik pintu.“Nona Caraline, aku membawakan Anda makan malam.” Helen menaruh nampan berisi satu mangkuk sup ayam panas dan segelas air putih di meja.Caraline yang berdiri di depan jendela seketika
Baca selengkapnya

6. Unperfect Husband

Tubuh Deric mendarat di tanah tanpa bisa dicegah. Pria itu berusaha bangkit dengan memfokuskankan kekuatan pada kedua tangan. “Jangan khawatir, aku baik-baik saja,” ucapnya.“Tak ada yang mengingankan hal itu darimu,” sahut Jonathan tanpa rasa bersalah sedikit pun.Wajah Deric kembali menempel ke tanah saat tangannya gagal menjalankan tugas. Meski begitu, ia tak menyerah untuk mencoba hal sama berulang kali. Hal ini bukanlah masalah besar baginya. Ia sudah pernah mengalami perundungan yang lebih berat dari sekadar ditendang dari teras dan berakhir dengan mencumbu tanah.Pernah suatu waktu Jonathan dan James mengikatnya di pohon besar di belakang rumah selama semalaman. Keduanya melarang siapa pun untuk melepas ikatan. Barulah saat pagi menjelang, kakak-beradik itu membiarkan Deric pergi dengan tubuh lemas setelah puas tertawa cekikikan.Tak sampai di sana, beberapa bulan lalu, tepatnya saat keluarga Aberald mendapat undangan dari s
Baca selengkapnya

7. Unperfect Husband

Sepanjang malam, Caraline tak bisa tidur karena terjajah pikirannya sendiri. Menonton film, berjalan-jalan di taman belakang rumah, sampai menamatkan beberapa buku, nyatanya tak berhasil mengundang kantuk. Barulah saat jarum jam menunjuk angka 4 pagi, ia bisa terlelap di sofa, dan terbangun saat sinar matahari mencumbu kesadarannya.Caraline mengibas rambutnya yang dibiarkan terurai. Wanita itu tengah duduk di ruang kerjanya, ditemani secangkir teh juga beberapa potong kue. Saat pintu diketuk, Caraline mengambil napas panjang, lantas mengembuskannya perlahan.“Nona Caraline,” ujar Helen yang baru saja memasuki ruangan, “semua persiapan sudah hampir selesai.”“Hampir?” Caraline meletakkan cangkir teh ke meja. Alisnya sedikit tertekuk. “Apa ada masalah, Helen?”Helen menggeleng, lalu tersenyum. “Hal yang membuat persiapan ini belum selesai adalah,  kedatangan pengantin pria dan ... pengantin wanita
Baca selengkapnya

8. Unperfect Husband

Setelah melewati penjagaan dan pemeriksaan berlapis, mobil yang membawa Deric akhirnya memasuki kawasan Mililine Tower 2. Pria itu lantas turun dari mobil. Tak lama kemudian, ketiga saudaranya ikut menjejakkan kaki di depan lobi gedung.Mobil mewah yang membawa Deric akhirnya kembali melumat jalan. Melihat hal itu, James hanya bisa menggigit bibir kuat-kuat. Ia teramat kesal karena tak diberikan kesempatan untuk sekadar menyentuh mobil impiannya. Ini seperti melihat setumpuk berlian di depan mata, tetapi apa daya tangan dan kaki tak kuasa untuk sekadar meraba.“Kau hanya beruntung, Sampah!” umpat James pada Deric yang tengah mengamati sekeliling gedung.James merasa perlu untuk meredam kekesalannya dengan cara mengusili Deric. Untuk itu, ia menendang bagian belakang kursi roda sampai Deric hampir terjatuh karenanya. Syukurlah, pria bermanik biru itu masih berada di kursinya.“James!” pekik Jeremy dengan suara tertahan. Matanya meme
Baca selengkapnya

9. Unperfect Husband

Caraline seketika membeku saat melihat Deric berada di depannya dengan satu tangan terulur. Senyuman pria itu bak sihir yang menjadikan raganya bak patung yang tertanam di tengah-tengah taman. Semakin dalam Caraline tenggelam ke dalam manik biru pria itu, semakin tak keruan pula debaran jantungnya.Oh, ayolah, Caraline. Dia hanya pria catat tak berguna seperti yang kau katakan,  batin Caraline.Saat angin berembus, di saat itu pula kesadaraan Caraline akan realita kembali. Matanya mengerjap beberapa kali, dan tanpa diduga, kakinya malah melangkah menuju altar pernikahan. Di tempat berbeda, Helen dibuat terperanjat dengan apa yang dilihatnya saat ini. Berkali-kali, ia menoleh pada Caraline dan tiga pria keluarga Aberald. Tubuhnya sampai berdiri, dan kacamata yang senantiasa bertengger di wajah bulatnya kini terlepas untuk memperjelas apa yang tengah ia lihat.Helen mengernyit, lantas menyipitkan mata saat melihat Caraline dan pria di ku
Baca selengkapnya

10. Unperfect Husband

“Apa maksudmu?” tanya Caraline dengan nada marah. Selera makan siangnya seketika hilang setelah mendengar ucapan Deric barusan. Kedua tangannya refleks menyilang di depan dada.“Nona, aku tahu kalau skenario ini sangat menarik, terlebih tim yang menyiapkan ini semua sangat profesional. Aku bahkan sempat mengira jika pernikahan ini benar-benar sungguhan, dan aku sangat berterima kasih atas semua hal ini,” jawab Deric dengan seuntai senyum.Caraline merespons dengan mata melebar. Kedua tangannya langsung turun dari depan dada, kemudian mendarat di atas meja. Saat akan menyela, Deric lebih dahulu berbicara.“Nona, bisakah kita akhiri permainan ini?” Deric menunduk sesaat, lalu kembali menatap Caraline. “Aku rasa ini sudah cukup. Aku yakin Nona sudah mendapat hiburan dari skenario yang Nona susun.”“Apa maksudmu?” ulang Caraline. Kedua tangannya menggebrak meja agak keras. Matanya menajam seakan ingi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status