Beranda / Romansa / WANITA PANGGILAN / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab WANITA PANGGILAN: Bab 1 - Bab 10

116 Bab

Bab 1

WANITA PANGGILAN  Oleh: Kenong Auliya Zhafira [May, ada gawe. Kali ini spesial. Pria usia 35 tahun, habis patah hati diselingkuhin ceweknya. Nanti malam jam tujuh dandan yang cantik tapi kagak menor. Soalnya ini rada beda, kesehatan oke. Kamu dengerin aja dulu tuh orang, kalau cerita masalah pribadinya. Semoga beruntung.] Satu pesan via WhatsApp menjadi sarapan pagi buat seorang wanita cantik, berambut ikal dengan tinggi 165 cm–Yesha Sasmaya. Berbekal kisah kelam saat masih duduk di sekolah menengah atas, wanita yang punya nama beken Mayasha itu terjebak dalam dunia fatamorgana. Bukan karena terseret arus pergaulan bebas, tetapi jalan inilah yang Mayasha ambil setelah hatinya patah berkeping-keping dikhianati sang kekasih. Melihat pria yang telah merajut kisah hampir tiga tahun lebih harus kandas secara tragis. Di mana Mayasha menemukan kekasihnya bercumbu dengan sahabatnya sendiri
Baca selengkapnya

Bab 2

WANITA PANGGILAN 2 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Membahas masalah keluarga di depan orang asing terkadang menimbulkan rasa sungkan dan tidak enak. Apalagi jika menyangkut tentang masalah keluarga. Meski bukan masalah besar, tetapi Lian merasa terlalu cepat untuk membiarkan Mayasha mengetahui sisi lain seorang Lian Erza.  Namun, bukankah tujuannya menemui Mayasha juga untuk ini? Lian mulai tidak bisa mengerti dirinya sendiri. Melihat sang ibu sampai menelpon begini, pasti Keya telah mengadu padanya. Entah drama apa lagi yang ia keluhkan. Padahal, tiga hari yang lalu, Lian sudah meminta menghentikan semuanya dengan alasan yang jelas disertai bukti nyata. Akan tetapi, ia tidak menyangka kalau Keya masih ingin merajut kisah yang telah terputus benangnya. "Lian, kamu dengar Ibu nggak?! Pokoknya sekarang kamu pulang, jelasin apa yang terjadi sama Ibu! Keya barus
Baca selengkapnya

Bab 3

WANITA PANGGILAN 3 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Kesan pertama terkadang selalu berhasil meninggalkan rekam jejak yang tidak mudah untuk dilupakan. Apalagi jika kesan itu mampu menyamarkan semua kesakitan dalam dada. Hal itu pasti akan membekas kuat dalam ingatan, meskipun baru sekali bertemu. Logikanya mulai mempertanyakan tentang perasaannya sendiri. Salahkah jika hati memunculkan tunas baru di tempat yang salah? Sebenarnya bukan salah, lebih tepatnya tempat berlumpur.  Lian menepuk kedua pipinya agar bangun dari lamunan. Namun, bayang Mayasha memang telah berhasil memikat hatinya. "Tidak semudah ini seorang Lian Erza jatuh hati setelah patah hati." Lian mencoba menyangkal jerit hatinya yang tidak sengaja memanggil nama Mayasha. Bahkan kepalanya menggeleng beberapa kali. Sang ibu yang sudah memastikan Keya pulang, menjadi geli melihat tingk
Baca selengkapnya

Bab 4

WANITA PANGGILAN 4 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Berusaha keras merayu ketika pasangan merajuk karena kesalahan memang sangat diharuskan untuk memperbaiki hubungan. Namun, ada kalanya usaha itu harus terhenti apabila pasangan telah memilih menutup pintu hatinya karena rasa luka yang mungkin terlanjur perih. Menerima keputusan berakhirnya status dan hubungan mungkin itu lebih baik bagi keduanya. Daripada memaksa berjalan di atas jalan berduri, yang berujung saling menyakiti. Memilih menerima keputusan Lian adalah sanksi jiwa untuk kesalahannya. Keya menatap cincin itu dengan perasaan gelisah. Separuh hatinya menginginkan itu, tetapi separuh lainnya ragu memulai kembali hubungan yang menyakiti dua manusia, yakni Lian dan Yesha. Selama ini, ia tidak pernah tahu kabar Yesha sejak kejadian itu. Semua komunikasi putus tanpa kabar sama sekali. Entah mengapa, mengingatnya kembali membuat rasa ber
Baca selengkapnya

Bab 5

WANITA PANGGILAN 5 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Dalam persahabatan tidak selamanya tentang berbagi bahagia. Kadang air mata juga ikut mewarnai keindahan arti sahabat. Akan tetapi, jika masalah tentang cinta dan wanita menghampiri, bisa dipastikan persahabatan itu tidak akan semurni sebelumnya. Bahkan ancaman renggang dipastikan ada. Hati yang terkhianati memaksa akal untuk terus berpikir negatif tentang nilai kepercayaan yang telah rusak. Apalagi melihat tragedi itu dengan mata kepala sendiri, rasa sakit yang ada akan selalu membekas dalam dada. Lian masih mencoba mencerna maksud ucapan pria yang mengaku sahabatnya. Bagaimana mungkin bibirnya bisa mengatakan itu dengan leluasa. Apa tidak ada rasa bersalah dalam dirinya? Atau Marvin sengaja memamerkan hubungannya dengan Keya. Entahlah. Baginya jika hubungan sudah berakhir, maka tidak perlu lagi tahu tentangnya. Untuk apa memikirkan orang yang tidak pernah memikirkan kita sama sekali. "Terus hubungannya sama aku apa? Aku tidak pedu
Baca selengkapnya

Bab 6

WANITA PANGGILAN 6 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Pertemuan yang tidak disengaja seakan menjadi pertanda akan adanya ikatan istimewa. Entah itu ikatan hati atau hanya sekedar persinggahan sementara. Namun, satu hal yang pasti, tidak ada pertemuan tanpa meninggalkan kesan. Sekali pun bertemu dalam keadaan gi-la. Mayasha masih menatap pria yang tengah duduk sembari melihatnya. Bertemu dengannya di sini rasanya seperti mimpi. Sebisa mungkin kesadaran akan statusnya harus menjadi benteng terkuat agar cinta tidak berani menyelusup masuk.  Bayangan kehancuran hidup beberapa tahun silam tidak ingin terulang lagi. Raganya sudah lelah bermain dengan cinta. Hatinya bahkan layu dan membeku. Namun, si-alnya seorang Lian mampu memberi secawan air hingga gersangnya hati menjadi keterbasahan. "Hai juga ... senang bertemu denganmu lagi. Terima kasih sudah bayarin makannya. Saya p
Baca selengkapnya

Bab 7

WANITA PANGGILAN 7 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Rasa tidak rela melihat mantan kekasih tersenyum bahagia terkadang bisa menyelimuti hati apabila terlalu cepat terjadi. Karena menimbulkan banyak asumsi tentang hubungan sebelumnya. Meskipun pada akhirnya kesalahan terbesar tetap jatuh pada pasangan yang menyakitinya. Padahal masing-masing hati telah sepakat menerima keputusan. Keya membuang jauh perasaan itu dengan meraba cincin pemberian dari Marvin yang melingkar di jari manisnya. Rasa nyeri itu pun perlahan memudar bersamaan suara ketukan pintu yang dibuat olehnya. Menyadari seseorang masuk ke ruangannya, Lian meletakkan kembali ponselnya di meja. Sikapnya benar-benar seperti orang asing saat melihat Keya berdiri di depannya. "Ini laporan semuanya, Mas." Keya meletakkan map di hadapan Lian. "Terima kasih. Kamu boleh keluar," jawab Lian acuh. &nbs
Baca selengkapnya

Bab 8 A

WANITA PANGGILAN 8 A     Oleh: Kenong Auliya Zhafira           Melihat orang yang dulu pernah dekat lalu terpisah karena masalah rasanya pasti seperti jantung terbelah. Rasa bersalah akan kejadian lalu seakan berputar kembali dalam ingatan. Walaupun penampilan berbeda, namanya pernah dekat dan berteman pasti bisa mengenalinya.    Air mata Keya menitik satu per satu melihat Yesha berada di sana. Wajahnya terlihat lebih cantik, apalagi senyum manis itu masih sama seperti dulu. Tidak ada perubahan yang berarti dalam dirinya.   Keya berjalan tertatih menuju mereka. Ada rasa tidak percaya kalau Lian bisa mengenal Yesha. Entah takdir macam apa hingga membuat pertemuan ini. Melihat sorot mata Lian berbinar menyapa Yesha semakin membuat rasa penasaran menggebu.    Tiba-tiba di kepalanya banyak pertanyaan tentang m
Baca selengkapnya

Bab 8 B

WANITA PANGGILAN 8 B       Oleh: Kenong Auliya Zhafira       Alunan musik tiba-tiba terdengar di warung. Menambah suasana hati mulai membaik setelah syok melihat wanita yang mirip Yesha. Meskipun hati kecilnya meyakini kalau itu memang benar, tetapi kenyataannya bukan dia.    Daripada memikirkan orang yang salah, Keya memilih menarikan ibu jarinya membalas pesan dari Marvin. Senyum terus menghiasi kedua sudut bibirnya.   Keya [Siang juga ... ini lagi nunggu Tante Elsa buat makan siang. Mumpung ketemu, nanti sekalian mau bilang tentang kita.]   Ponsel kembali diletakkan di meja, lalu jemarinya gesit mengaduk es jeruk yang berada di hadapan. Meminumnya sekali hingga  cukup membasahi tenggorokannya yang kering.    Dari balik kaca pintu masuk, Tante Elsa terlihat sedang berjalan menuju war
Baca selengkapnya

Bab 9 A

WANITA PANGGILAN 9A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Mengetahui satu alasan yang membuat hati orang tercinta terluka pasti rasanya menyakitkan. Ibarat kata sudah tahu hujan, tetapi memaksa menerjangnya demi menuju tempat yang terlihat buram. Bukan hanya raga yang sakit, tetapi hati juga ikut merasa dingin dan beku.  Namun, sebagai seseorang yang pernah mengenal Keya dalam jangka waktu lama membuat hati bisa menerima keputusan anaknya. Hanya satu yang ia sesalkan, yakni kenapa harus Marvin yang menggeser anaknya.  Hati anaknya pasti hancur mengetahui semuanya. Persahabatan dengan Marvin pasti kemungkinan merenggang.  "Maaf, Tante ... aku salah tidak bercerita tentang Marvin sebelumnya. Mungkin Lian sekarang sudah tahu semuanya. Aku juga minta maaf karena menyerah dengan janji sendiri yang tidak bisa me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status