Home / Romansa / WANITA PANGGILAN / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of WANITA PANGGILAN: Chapter 51 - Chapter 60

116 Chapters

Bab 28 B

WANITA PANGGILAN 28 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Sementara di tempat lain, pria yang hampir mati ketakutan karena kecemasan masih duduk menunggu kesadaran Mayasha. Marvin dan Elena masih setia menemami. Namun, mereka tidak bisa mengatakan apa pun untuk Lian. Mereka semua bahkan melupakan orang yang telah membuat Mayasha tidak sadarkan diri.  Meski hanya wanita hi-na di mata orang lain, tetapi mendapat perlakuan seperti ini membuat Elena naik darah. Padahal selama beberapa hari ini mereka berjuang mati-matian menolak semua panggilan hanya untuk mewujudkan kehidupan lebih baik. Namun, sekarang ....Rasa sedih, kasian, kecewa bercampur menjadi satu kesatuan rasa yang siap membunuh perlahan.  Lian benar-benar takut kehilangannya. Bulir bening tidak terasa menetes membasahi pipi. Ada penyesalan kenapa tidak sege
Read more

Bab 29 A

WANITA PANGGILAN 29 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Menemukan pria yang menyentuh dan memperlakukan lembut layaknya ratu di waktu yang tidak tepat rasanya seperti terhimpit bebatuan besar. Sakit dan sesak. Apalagi jika terlihat jurang yang kemungkinan bisa memisahkan cinta dan mimpi. Bayangan kerapuhan berujung kehancuran pastilah sudah menunggu di depan mata. Mayasha menyadari tubuh dan pekerjaannya adalah sesuatu yang pasti tidak disukai oleh orang tua mana pun. Termasuk, ibunya Lian. Ia bisa membayangkan bagaimana reaksinya jika tahu masalah ini dari orang lain. Ketakutan untuk terluka kedua kali bahkan mungkin lebih parah seketika menari di ujung mata. "Bagaimana kalau ibunya Lian tahu dari orang lain? Jujur pun sama aja bunuh diri," batin Mayasha menimbang keputusan mana yang baik. Menjalin hubungan pernikahan memang baik
Read more

Bab 29 B

WANITA PANGGILAN 29 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Merasa aneh dengan sikap wanita di belakangnya, Lian menoleh. Tidak biasanya Mayasha mengumbar ungkapan cinta lebih dulu. Namun, hatinya bahagia bisa mendengar itu dari bibir mungilnya. Karena selama ini hanya dirinya yang mengungkapkan rasa. "I love you too so much. Aku tidak akan membagi cinta ini. Karena memang telah dikuasai tentangmu. Ya udah, kamu bobo. Udah malem," jawab Lian sembari meletakkan ponsel di meja kecil dekat tempat tidur. Lalu merebahkan diri di samping wanitanya. Keduanya tidur saling berpelukan. Sampai kedua mata mereka terpejam, kedua tangan itu tetap saling mengerat satu sama lain. ~~ Di tempat lain, Marvin terpaksa harus mencari alasan agar kepulangannya tidak mendapat omelan dari sang istri. Pesanannya gagal, tidak
Read more

Bab 30 A

WANITA PANGGILAN 30 A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Mengetahui hal yang selama ini tidak diketahui rasanya seperti mendapat hadiah salah kirim. Kaget dan bingung. Bagaimana mungkin sebatas bawahan dan atasan bisa menimbulkan rasa.  Padahal jarang berinteraksi satu sama lain. Berbeda jika bersama Mayasha. Nevan bisa menyentuhnya dalam sekali pertemuan dan bercerita tentang hidup. Hanya bedanya hati wanita itu selalu tertutup untuk cinta. Namun, sekarang Sasmita .... "Maksud kamu apa? Kamu menyukaiku? Sejak kapan?" tanya Nevan tanpa henti. Bukannya menjawab, Sasmita malah mendekat dan menghirup aroma wangi tubuh pria yang melihatnya aneh. Kepalanya terangkat hingga pandangan mata seolah bertemu di satu titik yang sama. Jemarinya membelai rahang bawah sang
Read more

Bab 30 B

WANITA PANGGILAN 30 B  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Pria yang sejak awal berniat membuat Lian menangis merintih melalui ibunya menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Kedua mata menatapnya tanpa berkedip. "Begini ... saya ingin membicarakan soal Lian. Apa Tante tahu siapa wanita yang tengah dekat dengannya?" tanya Nevan ingin memancing sejauh mana Mayasha masuk dalam keluarga Ezar. Ibunya Lian mulai paham ke mana arah pembicaraan ini. Di matanya wanita yang bisa membuat senyum anaknya kembali berarti punya tempat spesial tanpa bisa diganggu gugat. Namun, mendengar pertanyaan pria di depannya membuat tanda tanya besar karena selama ini Lian tidak pernah memberi tahu apa pun tentangnya. "Maksudnya apa? Tolong, kalau bicara jangan bertele-tele. Bisa langsung ke intinya," pintanya tidak sabar. Entah kenapa hatinya mendadak tidak ena
Read more

Bab 31 A

WANITA PANGGILAN 31 A         Oleh: Kenong Auliya Zhafira         Dalam hidup itu selalu ada hal yang bertolak belakang dan berjalan sesuai kehendak alam. Layaknya hitam selalu ada putih, dan ada tawa juga tangis. Sama halnya dengan cinta, selalu ada bahagia dan luka yang mewarnai. Luka yang diakibatkan karena keegoisan semata.   Lian masih mencoba bertarung melawan kenyataan keduanya yang berada di depan mata. Ketakutan yang selama ini mengusik ketenangan jiwa akhirnya terjadi, yakni keben-cian sang ibu pada wanita seperti Mayasha.    Padahal untuk menjadi seperti demikian pasti ada alasan kuat di balik keputusan gi-la itu. Meksi tahu itu adalah kesalahan, tetapi egonya tergadai untuk bertahan melawan kerasnya kehidupan.   Entah kenapa dirinya juga terbawa seperti pria yang telah membuat ibunya ke
Read more

Bab 31 B

WANITA PANGGILAN 31 B     Oleh; Kenong Auliya Zhafira     Lian hanya bergeming. Tenggorokannya seakan tercekat mendengar ucapan wanita di depannya yang mendekati kebenaran. Memang rasa itu pernah hampir membunuhnya saat Mayasha tidak membalas pesannya beberapa hari. Bahkan akalnya setengah gila saat bayangan itu menari di pelupuk mata.   "Kamu tahu, Li ... berhubungan dengan pasangan yang memiliki jalan kelam itu tidak mudah. Ibu tidak mau kamu mati perlahan menahan ribuan panah cemburu yang jelas menembus di tempat sama berkali-kali. Jadi, Ibu mohon ... akhirilah hubunganmu dengan Mayasha. Sungguh, Ibu tidak keberatan jika soal kasta, tapi ini soal norma. Kamu pasti tidak ingin terjadi sesuatu jika suatu saat nanti dia menjadi bahan ejekan di masyarakat karena pekerjaannya. Ibu beri waktu kamu tiga hari untuk menyelesaikan hubungan ini," sambung sang ibu lalu beranjak meninggalkan pria yang men
Read more

Bab 32 A

WANITA PANGGILAN 32 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Berteman dalam kurun waktu cukup lama pasti meninggalkan banyak kesan untuk sebuah persahabatan. Di mana dapat membaca bahasa tubuh dan mengenal karakter masing-masing dengan begitu mudah. Tidak ada gunanya jika menutupi apa yang tersembunyi di balik aura wajah. Pilihan bercerita atau memendam merupakan hal sulit jika berhadapan keduanya dalam satu waktu. Begitu juga dengan Lian, ia tidak tahu harus menjawab apa ketika pria di sebelahnya menanyakan hal yang belum tahu jawabannya.  Marvin mulai tidak sabar menunggu. Wajah itu sudah cukup mewakili kalau memang telah terjadi sesuatu. "Kenapa diam? Terjadi sesuatu?" tanya Marvin kedua kali.  Pria yang masih tidak tahu jawabannya itu mendongak, menatap teman sekaligus tetangga rumahnya. "Aku nggak tahu harus cerita apa gi
Read more

Bab 32 B

WANITA PANGGILAN 32 B    Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Mayasha tersenyum kecut mendengar lisan yang keluar dari bibir wanita di depannya. Meski begitu ia tahu kalau kasih sayangnya tidak terbatas, melebihi keluarga sendiri.  Dengan memainkan ujung jemari, Mayasha mencoba memutar kata yang tepat agar wanita di depannya tidak lagi mengungkit tragedi semalam.  "Em, itu ... aku terlalu syok melihat sikap Nevan yang lain dari biasanya. Dia seperti tidak terima kalau aku berhenti menerima tamu. Bahkan dia menampar pipiku sangat keras. Entah kenapa, kepalaku mendadak berat saat memikirkan Lian. Aku takut kalau Lian menganggapku wanita yang suka ingkar janji. Semua itu membuat kepalaku benar-benar berputar dan pusing. Aku belum siap jika harus kehilangan Lian saat ini," jelasnya sembari memegang pipinya yang masih sedikit nyeri. 
Read more

Bab 33 A

WANITA PANGGILAN 33 A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Pilihan tersulit dalam hidup adalah tentang memilih cinta dari dua wanita yang sangat berarti dan segala-galanya. Namun, satu ikatan batin akan mampu mengalahkan perasaan dua insan yang tengah kasmaran. Meski terbagi sama rata, tetapi bila dihadapkan satu pilihan yang tersisa hanyalah luka semata. Lian merasakan benturan hebat akan hal itu. Separuh dinding hatinya telah hancur lebur. Karena sampai kapan pun, logikanya dipastikan akan memilih sang ibu–wanita yang telah berjuang untuknya dalam keadaan sepahit apa pun. Akan tetapi, akalnya juga bisa menggila jika tidak melihat Mayasha untuk selamanya. Apalagi harus melupakan semua kenangan yang telah terlanjur menguat dalam ingatan. "Apa yang harus aku lakukan?" Lian masih saja bertanya tentang jawaban yang m
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status