WANITA PANGGILAN

WANITA PANGGILAN

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-04
Oleh:  Kenong Auliya ZhafiraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
15 Peringkat. 15 Ulasan-ulasan
116Bab
48.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

WARNING! 21+ Yesha Sasmaya–seorang wanita yang memilih jalan hidupnya tersesat di jalan tanpa cahaya lampu. Karena sahabat baiknya–Keya Olivia menikamnya dari belakang. Menjalin hubungan diam-diam dengan Kai Marvin–kekasih Yesha layaknya pencuri. Hidup sebatang kara semakin menambah beban jiwa yang dipikul hatinya. Hingga Yesha memutuskan menghilang ketika meratapi getirnya kehidupan. Bertemu dengan Elena–wanita yang dua tahun lebih tua mengubah jalan hidupnya. Yesha tampil kembali menantang dunia dengan identitas baru yakni, Mayasha. Bersama Elena, mereka menjalani hidup dengan caranya sendiri untuk tetap bertahan dengan membuka jasa 'Wanita Panggilan.' Mayasha mematikan hatinya sendiri untuk cinta. Baginya cinta hanya dusta belaka yang menggores luka. Pilihan menjadi wanita panggilan membuatnya membuang jauh perasaannya. Namun, bertemu dengan pria yang sekali memanggilnya karena luka yang sama membuat Mayasha mulai tertarik pada sosok Lian Erza. Mungkinkah cinta bisa kembali meraih tempat dan menjunjung kendali tertinggi di hati? Atau justru luka itu tergores kembali lebih dalam?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

WANITA PANGGILAN

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

[May, ada gawe. Kali ini spesial. Pria usia 35 tahun, habis patah hati diselingkuhin ceweknya. Nanti malam jam tujuh dandan yang cantik tapi kagak menor. Soalnya ini rada beda, kesehatan oke. Kamu dengerin aja dulu tuh orang, kalau cerita masalah pribadinya. Semoga beruntung.]

Satu pesan via W******p menjadi sarapan pagi buat seorang wanita cantik, berambut ikal dengan tinggi 165 cm–Yesha Sasmaya. Berbekal kisah kelam saat masih duduk di sekolah menengah atas, wanita yang punya nama beken Mayasha itu terjebak dalam dunia fatamorgana.

Bukan karena terseret arus pergaulan bebas, tetapi jalan inilah yang Mayasha ambil setelah hatinya patah berkeping-keping dikhianati sang kekasih. Melihat pria yang telah merajut kisah hampir tiga tahun lebih harus kandas secara tragis. Di mana Mayasha menemukan kekasihnya bercumbu dengan sahabatnya sendiri. Hidup dan hati seketika hancur lebur di tempat. Raga seakan mati ditikam belati dari sisi belakang.

Berbulan-bulan hidup sembunyi dengan raga tak terurus. Ibarat kata ingin mati tapi ajal belum menjemput. Mayasha masih saja meratapi kisahnya yang sebentar lagi mereguk tingginya impian suatu ikatan. Namun, semuanya harus kandas hingga menjadi puing yang bertebaran layaknya debu.

Pertemuan tidak sengaja dengan Elena–wanita yang dua tahun lebih tua darinya, membuat hidupnya perlahan membaik. Ia bisa mendapat teman bicara untuk mengurangi rasa sakit yang seakan membu-nuhnya. Bahkan, penampilannya berubah demi melupakan masa lalu. 

Bersama Elena, ia membuat hidup dengan caranya sendiri untuk mengobati semua luka, meski bisa terbilang g*la dan h*na.

Menjadi anak sebatang kara juga menambah jalan hidup seorang Yesha kadang lurus dan berbelok jauh entah ke mana, termasuk menjadi wanita panggilan.

Demi menjaga dari penyakit berbahaya, Mayasha menyeleksi ketat para tamu yang memanggilnya. Kesehatan dan usia menjadi prioritas utama. Batasan usia pun ada patokan sendiri.

Mayasha membaca ulang pesan Elena lebih teliti. Sebagai wanita panggilan yang menerima jasa apa pun untuk membuat semua kliennya merasa puas, ia dituntut untuk tampil sesuai pesanan. Jika, pria hanya membutuhkan dirinya sebagai pendengar teman bicara, maka ia berpakaian biasa.

Akan tetapi, bila pria itu menginginkan sesuatu yang lebih, maka ia akan memilih baju terbaiknya.

Melupakan kisah hidup demi bertahan hidup, jemari lentik Mayasha kembali membalas pesan dari Elena. Ia tidak mau tamunya menunggu jawaban terlalu lama.

Mayasha

[Oke. Thanks buat jobnya. Aku suka caramu selalu memberi informasi detail tentang tamu yang memanggilku.]

Setelah pesan terkirim, ponsel diletakkan di meja. Kemudian beranjak memilih gaun berwarna peach tanpa lengan dengan panjang sebawah lutut yang tergantung di lemari. Merias dengan polesan bedak tipis semakin membuat kecantikan Mayasha terlihat natural. Bibir tipisnya pun hanya diolesi lipstik tipis warna merah muda. Rambut ikalnya dibiarkan tergerai sepanjang pengait bra.

"Sempurna!" ucapnya setelah mematut diri di depan cermin. 

Sebelum berangkat menemui pria yang memanggilnya, Mayasha menuliskan pesan singkat pada sahabatnya yang telah menemaninya hingga detik ini.

Mayasha

[El, nama tamunya siapa? Janji temunya di mana?]

Tidak ada semenit satu pesan kembali masuk. Mayasha menyambar cepat ponselnya dan membacanya.

Elena

[Namanya Lian Erza. Aku udah ngirim alamat rumahmu. Tunggu aja di depan. Kayaknya udah  otewe.]

Mayasha

[Oke.]

Wanita yang mungkin sudah terkotori itu mengambil sepatu haigh heels warna senada dengan gaun yang membalut tubuh seksinya. Tepat setelah kaki jenjangnya terhias sempurna, Mayasha mendengar suara ketukan di perumahan miliknya. 

Bekerja selama dua tahun sebagai wanita panggilan, Mayasha sudah bisa membeli perumahan elit di dekat kota. Bukankah hidup tergantung bagaimana kita mau mengambil jalan yang mana? 

Ya, Mayasha memilih jalannya sendiri demi bertahan hidup dari kerasnya dunia. Kadang dunia begitu sombong mempermainkan nasibnya.

Akan tetapi, semua itu sudah tidak berarti lagi baginya. Ia telah membuang jauh semua rasa dan harga dirinya jauh ke dasar lautan. Kini hanya tersisa harga tubuhnya yang telah membawa semua hal dalam genggaman. Mayasha bisa membeli apa pun yang ia mau. 

Suara ketukan pintu membuatnya tersadar kembali akan kenyataan. Mayasha berlari menjemput uangnya yang telah berdiri menunggu di balik pintu.

Di hadapannya berdiri seorang pria yang wajahnya lumayan tampan, berkulit bersih, hidungnya juga mancung, apalagi bibirnya .... Tubuhnya juga terlihat atletis. Celana jeans berwarna biru tua dengan jaket senada membalut sempurna tubuhnya. 

Pesonanya mampu menggoyahkan prinsipnya, yakni mengajak hati bermain dalam rasa. Namun, ia segera membuang semua itu. Baginya itu bukan cinta tapi hanya sekedar terpesona.

"Mayasha?" 

"Lian Erza?" 

Keduanya memastikan nama dengan saling menatap penampilan masing-masing dari ujung kepala sampai kaki.

"Mau mengajak kemana?" tanya wanita yang masih berdiri di depan pintu.

"Bisa bicara di sini saja? Saya sudah memanggilmu lewat Elena sampai pagi. Jadi, waktu kita masih banyak. Saya butuh teman malam ini." Pria yang bernama Lian menerebos masuk begitu saja ke dalam rumah.

Mayasha merasa sia-sia sudah berdandan jika ujungnya tidak menghabiskan malam di tempat yang seharusnya. Baginya menerima tamu di lingkungan rumahnya terlalu beresiko.

Lian mendaratkan tubuhnya di sofa, sedang Mayasha memilih duduk dengan jarak lumayan dekat. Menilik sejenak pemilik wajah yang menggambarkan banyak keresahan. Tangannya memberanikan menggenggam jemari sang pria. Ia hanya tersenyum getir, tetapi sentuhan itu berhasil membuat tatapannya beralih pada Mayasha.

"Hei ... menurutmu apa yang harus saya lakukan saat melihat tunangan sedang bercumbu dengan orang lain di rumahnya?" Lian bertanya dengan suara parau. Mungkin jika wanita, ia sudah meraung menangisi nasib.

Sebelum menjawab pertanyaan Lian, tangannya gesit mengambil minuman kaleng yang tersimpan di samping sofa, lalu memberikan satu pada pria di sebelahnya.

"Apa kau pernah tidur dengannya? Kenapa terdengar seakan kau tidak bisa hidup tanpanya?" Mayasha bertanya sambil menatap langit rumahnya. Ada harapan yang pernah setinggi itu tapi harus runtuh karena kesalahan tak berperisahabatan.

Lian tertawa mendapati pertanyaan begitu pribadi. Sisi terdalamnya mulai tertarik pada wanita di depannya.

"Hahaha ... apa semua wanita berpikir sepertimu?"

"Cinta dan nafsu hanya beda tipis. Walau bagaimanapun kau mempertahankannya untuk satu orang, nyatanya orang itu justru membaginya dengan orang lain. Bukankah itu egois?" 

"Satu lagi. Jangan pernah sekali pun kau menanyakan tentang ini pada wanita yang menjaga dirinya dengan baik. Karena jawaban mereka akan berbeda jauh dengan wanita sepertiku," imbuh Mayasha setelah meneguk habis minuman kaleng di genggaman dan meletakkan di meja.

Lian mengembuskan napasnya kasar, lalu bersandar pada sofa yang diikuti wanita di sebelahnya. Sesaat pandangan keduanya beradu. Sorot mata mereka seakan tahu luka yang tertahan. 

Menatap wanita yang kata orang-orang cantik nan seksi membuat Lian mulai tergoda. Ia ingin melupakan tragedi itu dengan satu kesalahan yang sama, tetapi beda perasaan.

Tatapan mata yang semakin lekat membuat Lian ingin lebih mendekat. Perlahan tapi pasti, tangan kekarnya mulai mengusap pipi lembut Mayasha. 

Bayangan tunangan bercumbu dengan orang lain mulai perlahan menghilang ketika bibirnya menyentuh bibir tipis wanita yang memiliki pikiran tentang hidupnya sendiri.

Bersandar di sofa membaut gerak sang pria semakin panas. Mayasha selalu berusaha menerima pagutan lembut bibir sang pria, bahkan sesekali ia membalasnya. 

Lian menghentikan aksinya sejenak. Wanita di depannya masih terpejam menikmati bekas bibir yang baru saja terlepas. Merasa terlalu lama menunggu, Mayasha membuka matanya. Melihat Lian dengan jarak sedekat ini, membuat jantung ikut berdebar hebat, hingga membuat dadanya naik turun. Bukan Mayasha jika melakukan pekerjaannya tanpa rasa. Entah kenapa bersama Lian–tamu istimewa malam ini, membuat hati ikut bermain.

"Kenapa berhenti? Bukankah kau memanggilku untuk ini?" tanyanya sembari melirik bibir sang pria. 

Lian hanya mencoba bagaimana rasanya mencium wanita yang bukan siapa-siapanya. Ternyata seorang Mayasha mampu melenyapkan kenangan pahit itu. Merasakan dada wanita yang masih menatapnya naik turun membuat gejo-laknya kian menjadi. 

"Bagaimana kalau saya menginginkan lebih dari c*uman? Apa kau keberatan? Bukankah itu bagian dari pelayanan ini?" 

Tanpa menjawab pertanyaan yang sudah jelas jawabannya, Mayasha kembali memagut bibir Lian dengan lembut. Kedua tangan melingkar mesra di leher sang pria. Menuntunnya hingga tekanan c*uman semakin dalam. 

Bagi Lian, cara ini mungkin terdengar tidak normal jika untuk melupakan tragedi yang menyakitkan hatinya. Namun, bagi Mayasha hal ini untuk menyambung hidupnya.

Perkara dosanya ia akan menanggung semuanya ... sendirian.

Jeritan dering ponsel di meja membuat Lian geram. Ia masih ingin merasakan pelayanan Mayasha secara total, tetapi harus terhenti.

Lian menatap ponselnya, nama sang ibu terlihat memanggil.

"Breng-sek! Enggak tahu orang lagi nyari obat!" umpatnya sembari memukul sofa, lalu membuat jarak sejenak.

"Halo, Bu ... ada apa? Lian lagi sama temen?" Akhirnya Lian menerima panggilan telepon, sedangkan Mayasha menatapnya dalam kagum.

"Kamu di mana? Apa benar kamu membatalkan pertunanganmu? Apa alasannya?"

Lian melirik wanita yang masih terlihat menggoda. Ia tidak mungkin membahas masalah keluarga di depannya.

"Ah, s*al!"

--------***--------

Bersambung

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Me Nana
ceritanya bagus.. sedihh.. smpi nanggis2 akunya. tapi endingnya membuat bunga bunga d akhir.. Baru ini novel yg bt ku mnggs. hahahaha
2023-06-25 23:40:40
1
user avatar
Ferry Ryandi
andai saja
2022-06-27 04:06:46
0
user avatar
Cahyanto78
Cerita novel yang bagus, tidak berbelit-belit, sangat menyentuh dan penuh makna dengan akhir bahagia yang mengajarkan arti cinta, kasih sayang dan bakti terhadap orang tua. Selamat buat penulis.
2022-05-20 23:00:10
1
user avatar
puank yf
kepribadian seseorang
2022-04-18 20:47:39
1
user avatar
Kenong Auliya Zhafira
Terima kasih yang sudah singgah dalam kisah Mayasha dan Lian. Terima kasih juga yang sudah kasih games. Maaf, hanya terima kasih yang saya ucapkan. Semoga kalian semua dalam lindungan Tuhan..........
2022-04-06 21:55:37
0
user avatar
Kenong Auliya Zhafira
maaf, sementara baru ada penataan bab. semoga beberapa hari bisa selesai.......
2022-03-19 00:09:26
0
user avatar
icher
Aku masukin rak nih, kak. semangat, ya.
2022-03-18 09:16:54
1
user avatar
Rezquila
Aku yang manggil mau gak,... bancakan yuk mbak
2022-03-13 22:16:29
0
user avatar
Ee_Maa
Semangat up nya thor. up yang banyak, ga sabar nih
2022-03-13 18:18:54
0
default avatar
marvi4997
tambahin dong penambahan bab nya,jgn cuma 1 bab sehari nya
2022-02-23 19:11:15
0
user avatar
Kenong Auliya Zhafira
maaf, itu ada kesalahan bab. udah hubungi editor tapi lupa hari Sabtu libur. Jadi menunggu tinjauan. ...
2022-02-05 14:31:04
0
user avatar
anton purnomo
bagus ceritanya
2022-01-29 15:58:54
0
user avatar
Ei Rin
Natasha jadian gak sama Lian? penasaran
2022-01-27 15:11:14
0
user avatar
Mia Ananta
Blurbnya aja mantap. Ceritanya pasti keren ......
2022-01-27 14:57:28
0
user avatar
Kenong Auliya Zhafira
Bantu up up up biar semangat.
2022-01-12 12:39:57
0
116 Bab
Bab 1
WANITA PANGGILAN  Oleh: Kenong Auliya Zhafira [May, ada gawe. Kali ini spesial. Pria usia 35 tahun, habis patah hati diselingkuhin ceweknya. Nanti malam jam tujuh dandan yang cantik tapi kagak menor. Soalnya ini rada beda, kesehatan oke. Kamu dengerin aja dulu tuh orang, kalau cerita masalah pribadinya. Semoga beruntung.] Satu pesan via WhatsApp menjadi sarapan pagi buat seorang wanita cantik, berambut ikal dengan tinggi 165 cm–Yesha Sasmaya. Berbekal kisah kelam saat masih duduk di sekolah menengah atas, wanita yang punya nama beken Mayasha itu terjebak dalam dunia fatamorgana. Bukan karena terseret arus pergaulan bebas, tetapi jalan inilah yang Mayasha ambil setelah hatinya patah berkeping-keping dikhianati sang kekasih. Melihat pria yang telah merajut kisah hampir tiga tahun lebih harus kandas secara tragis. Di mana Mayasha menemukan kekasihnya bercumbu dengan sahabatnya sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya
Bab 2
WANITA PANGGILAN 2 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Membahas masalah keluarga di depan orang asing terkadang menimbulkan rasa sungkan dan tidak enak. Apalagi jika menyangkut tentang masalah keluarga. Meski bukan masalah besar, tetapi Lian merasa terlalu cepat untuk membiarkan Mayasha mengetahui sisi lain seorang Lian Erza.  Namun, bukankah tujuannya menemui Mayasha juga untuk ini? Lian mulai tidak bisa mengerti dirinya sendiri. Melihat sang ibu sampai menelpon begini, pasti Keya telah mengadu padanya. Entah drama apa lagi yang ia keluhkan. Padahal, tiga hari yang lalu, Lian sudah meminta menghentikan semuanya dengan alasan yang jelas disertai bukti nyata. Akan tetapi, ia tidak menyangka kalau Keya masih ingin merajut kisah yang telah terputus benangnya. "Lian, kamu dengar Ibu nggak?! Pokoknya sekarang kamu pulang, jelasin apa yang terjadi sama Ibu! Keya barus
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya
Bab 3
WANITA PANGGILAN 3 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Kesan pertama terkadang selalu berhasil meninggalkan rekam jejak yang tidak mudah untuk dilupakan. Apalagi jika kesan itu mampu menyamarkan semua kesakitan dalam dada. Hal itu pasti akan membekas kuat dalam ingatan, meskipun baru sekali bertemu. Logikanya mulai mempertanyakan tentang perasaannya sendiri. Salahkah jika hati memunculkan tunas baru di tempat yang salah? Sebenarnya bukan salah, lebih tepatnya tempat berlumpur.  Lian menepuk kedua pipinya agar bangun dari lamunan. Namun, bayang Mayasha memang telah berhasil memikat hatinya. "Tidak semudah ini seorang Lian Erza jatuh hati setelah patah hati." Lian mencoba menyangkal jerit hatinya yang tidak sengaja memanggil nama Mayasha. Bahkan kepalanya menggeleng beberapa kali. Sang ibu yang sudah memastikan Keya pulang, menjadi geli melihat tingk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya
Bab 4
WANITA PANGGILAN 4 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Berusaha keras merayu ketika pasangan merajuk karena kesalahan memang sangat diharuskan untuk memperbaiki hubungan. Namun, ada kalanya usaha itu harus terhenti apabila pasangan telah memilih menutup pintu hatinya karena rasa luka yang mungkin terlanjur perih. Menerima keputusan berakhirnya status dan hubungan mungkin itu lebih baik bagi keduanya. Daripada memaksa berjalan di atas jalan berduri, yang berujung saling menyakiti. Memilih menerima keputusan Lian adalah sanksi jiwa untuk kesalahannya. Keya menatap cincin itu dengan perasaan gelisah. Separuh hatinya menginginkan itu, tetapi separuh lainnya ragu memulai kembali hubungan yang menyakiti dua manusia, yakni Lian dan Yesha. Selama ini, ia tidak pernah tahu kabar Yesha sejak kejadian itu. Semua komunikasi putus tanpa kabar sama sekali. Entah mengapa, mengingatnya kembali membuat rasa ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya
Bab 5
WANITA PANGGILAN 5 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Dalam persahabatan tidak selamanya tentang berbagi bahagia. Kadang air mata juga ikut mewarnai keindahan arti sahabat. Akan tetapi, jika masalah tentang cinta dan wanita menghampiri, bisa dipastikan persahabatan itu tidak akan semurni sebelumnya. Bahkan ancaman renggang dipastikan ada. Hati yang terkhianati memaksa akal untuk terus berpikir negatif tentang nilai kepercayaan yang telah rusak. Apalagi melihat tragedi itu dengan mata kepala sendiri, rasa sakit yang ada akan selalu membekas dalam dada. Lian masih mencoba mencerna maksud ucapan pria yang mengaku sahabatnya. Bagaimana mungkin bibirnya bisa mengatakan itu dengan leluasa. Apa tidak ada rasa bersalah dalam dirinya? Atau Marvin sengaja memamerkan hubungannya dengan Keya. Entahlah. Baginya jika hubungan sudah berakhir, maka tidak perlu lagi tahu tentangnya. Untuk apa memikirkan orang yang tidak pernah memikirkan kita sama sekali. "Terus hubungannya sama aku apa? Aku tidak pedu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya
Bab 6
WANITA PANGGILAN 6 Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Pertemuan yang tidak disengaja seakan menjadi pertanda akan adanya ikatan istimewa. Entah itu ikatan hati atau hanya sekedar persinggahan sementara. Namun, satu hal yang pasti, tidak ada pertemuan tanpa meninggalkan kesan. Sekali pun bertemu dalam keadaan gi-la. Mayasha masih menatap pria yang tengah duduk sembari melihatnya. Bertemu dengannya di sini rasanya seperti mimpi. Sebisa mungkin kesadaran akan statusnya harus menjadi benteng terkuat agar cinta tidak berani menyelusup masuk.  Bayangan kehancuran hidup beberapa tahun silam tidak ingin terulang lagi. Raganya sudah lelah bermain dengan cinta. Hatinya bahkan layu dan membeku. Namun, si-alnya seorang Lian mampu memberi secawan air hingga gersangnya hati menjadi keterbasahan. "Hai juga ... senang bertemu denganmu lagi. Terima kasih sudah bayarin makannya. Saya p
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-10
Baca selengkapnya
Bab 7
WANITA PANGGILAN 7 Oleh: Kenong Auliya Zhafira Rasa tidak rela melihat mantan kekasih tersenyum bahagia terkadang bisa menyelimuti hati apabila terlalu cepat terjadi. Karena menimbulkan banyak asumsi tentang hubungan sebelumnya. Meskipun pada akhirnya kesalahan terbesar tetap jatuh pada pasangan yang menyakitinya. Padahal masing-masing hati telah sepakat menerima keputusan. Keya membuang jauh perasaan itu dengan meraba cincin pemberian dari Marvin yang melingkar di jari manisnya. Rasa nyeri itu pun perlahan memudar bersamaan suara ketukan pintu yang dibuat olehnya. Menyadari seseorang masuk ke ruangannya, Lian meletakkan kembali ponselnya di meja. Sikapnya benar-benar seperti orang asing saat melihat Keya berdiri di depannya. "Ini laporan semuanya, Mas." Keya meletakkan map di hadapan Lian. "Terima kasih. Kamu boleh keluar," jawab Lian acuh. &nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-14
Baca selengkapnya
Bab 8 A
WANITA PANGGILAN 8 A     Oleh: Kenong Auliya Zhafira           Melihat orang yang dulu pernah dekat lalu terpisah karena masalah rasanya pasti seperti jantung terbelah. Rasa bersalah akan kejadian lalu seakan berputar kembali dalam ingatan. Walaupun penampilan berbeda, namanya pernah dekat dan berteman pasti bisa mengenalinya.    Air mata Keya menitik satu per satu melihat Yesha berada di sana. Wajahnya terlihat lebih cantik, apalagi senyum manis itu masih sama seperti dulu. Tidak ada perubahan yang berarti dalam dirinya.   Keya berjalan tertatih menuju mereka. Ada rasa tidak percaya kalau Lian bisa mengenal Yesha. Entah takdir macam apa hingga membuat pertemuan ini. Melihat sorot mata Lian berbinar menyapa Yesha semakin membuat rasa penasaran menggebu.    Tiba-tiba di kepalanya banyak pertanyaan tentang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-27
Baca selengkapnya
Bab 8 B
WANITA PANGGILAN 8 B       Oleh: Kenong Auliya Zhafira       Alunan musik tiba-tiba terdengar di warung. Menambah suasana hati mulai membaik setelah syok melihat wanita yang mirip Yesha. Meskipun hati kecilnya meyakini kalau itu memang benar, tetapi kenyataannya bukan dia.    Daripada memikirkan orang yang salah, Keya memilih menarikan ibu jarinya membalas pesan dari Marvin. Senyum terus menghiasi kedua sudut bibirnya.   Keya [Siang juga ... ini lagi nunggu Tante Elsa buat makan siang. Mumpung ketemu, nanti sekalian mau bilang tentang kita.]   Ponsel kembali diletakkan di meja, lalu jemarinya gesit mengaduk es jeruk yang berada di hadapan. Meminumnya sekali hingga  cukup membasahi tenggorokannya yang kering.    Dari balik kaca pintu masuk, Tante Elsa terlihat sedang berjalan menuju war
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-27
Baca selengkapnya
Bab 9 A
WANITA PANGGILAN 9A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Mengetahui satu alasan yang membuat hati orang tercinta terluka pasti rasanya menyakitkan. Ibarat kata sudah tahu hujan, tetapi memaksa menerjangnya demi menuju tempat yang terlihat buram. Bukan hanya raga yang sakit, tetapi hati juga ikut merasa dingin dan beku.  Namun, sebagai seseorang yang pernah mengenal Keya dalam jangka waktu lama membuat hati bisa menerima keputusan anaknya. Hanya satu yang ia sesalkan, yakni kenapa harus Marvin yang menggeser anaknya.  Hati anaknya pasti hancur mengetahui semuanya. Persahabatan dengan Marvin pasti kemungkinan merenggang.  "Maaf, Tante ... aku salah tidak bercerita tentang Marvin sebelumnya. Mungkin Lian sekarang sudah tahu semuanya. Aku juga minta maaf karena menyerah dengan janji sendiri yang tidak bisa me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-27
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status