Bimantara memasuki kamar Putri Kidung Putih. Dia memeriksa kamar itu dengan seksama. Dia ingin tahu bagaimana dia bisa mencintai Sang Putri itu dan bagaimana Sang Putri sesungguhnya. Dia memperhatikan lukisan yang berada di kamar itu. Ada lukisan pemandangan yang indah. Di dalam lukisan itu ada sebuah gunung. Namun saat memperhatikan lukisan itu dengan jelas, dia melihat ada seorang lelaki pincang yang tengah berdiri dengan tongkatnya di atas batu. Sosok lelaki pincang itu tampak sangat kecil.Bimantara memperhatikannya lagi. Dia heran melihat sosok di dalam lukisan itu sangat mirip dengannya. Tak lama kemudian Pelayan masuk.“Ampun, Tuan,” ucap Pelayan itu.Bimantara terkejut.“Maaf, saya tidak izin untuk memasuki kamar Tuan Putri,” ucap Bimantara,“Tidak mengapa Tuan, toh Yang Mulia juga tidak melarang Tuan untuk memasuki kamarnya. Hamba datang karena ini menawarkan makanan kepada Tuan. Apakah Tuan lapar?” tanya Sang Pelayan.“Aku masih kenyang,” jawab Bimantara. “Boleh aku bertanya
Read more