Share

429. Surat dari Tetua

Pangeran Kedua berlari menuju kediaman Putra Mahkota. Dia berlari melewati bebungaan jalan setapak menuju kediaman itu. Putra Mahkota yang tengah duduk menikmati makanannya di teras kediamannya langsung berdiri saat melihat adiknya berlari terengah-engah padanya.

“Kakak! Kakak!” teriak Pangeran Kedua.

“Ada apa adikku?” tanya Putra Mahkota dengan herannya.

“Ayah telah meminta Putri untuk menjemput kekasihnya di kediamannya,” jawab Pangeran Kedua.

Putra Mahkota terbelalak mendengarnya.

“Apakah para prajurit terbaik yang aku pilih itu gagal membunuh pemuda pincang itu?” tanya Putra Mahkota tak percaya. Ya, dia telah memerintahkan prajurit pilihannya itu untuk langsung membunuh Bimantara agar tak perlu dibawa menghadap Sang Raja. Putra Mahkota tidak terima melihat adiknya mencintai rakyat jelata yang tidak jelas asal usulnya. Putra Mahkota khawatir Sang Putri akan dimanfaatkan oleh Bimantara.

“Kabarnya Pemuda Pincang itu sangat kuat. Dia memiliki ilmu bela diri yang mumpuni hingga para pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status