“Ampun, Gusti Patih, Gusti Prabu meminta Anda untuk datang ke Dirgagiri sekarang!” ujar seorang prajurit pengawal sambil bersimpuh. “Dirgagiri?” Arya mengernyitkan keningnya. Dalam hati ia sungguh tak tahu tempat apa itu. Namun tentu ia tak akan bertanya pada prajurit itu. Lebih baik ia bertanya saja pada pengawalnya. “Baik, aku akan segera datang. Terima kasih, Prajurit!” “Sendika, Gusti!” Prajurit pengawal yang membawa pesan itu tak segera bangkit. Ia terdiam dalam simpuhnya. Baru kali ini ada pejabat istana yang mengucapkan terima kasih pada prajurit rendah macam dirinya. Arya tersenyum memandang prajurit yang mungkin baru kali ini mendapatkan kata-kata penghargaan meski hanya melakukan tugasnya. Prajurit itu tampak rikuh dan berusaha mengendalikan emosinya. Ia pun mundur dan terus menunduk dan berbalik dengan kesan mendalam. “Prajurit, bisa antarkan aku ke Davana Raja?” pinta Arya pada seorang prajurit yang berjaga di depan biliknya. “Sendika, Gusti!” Prajurit itu menunduk dem
Read more