Share

84. Derita

“Sebelumnya aku hanya lah gadis biasa, Arya. Ayahandaku seorang Adipati di Kadipaten Astakencana. Entah dari mana Ranajaya tahu keberadaanku. Ia lalu mengirim utusan untuk memintaku menjadi selirnya.” Rara Anjani menatap kosong dedaunan yang bergerak di sela-sela lubang angin daun pintu.

“Maksudmu Astakencana yang masih perpanjangan kekuasaan Astagina itu?” tanya Arya. Ia pernah diceritakan oleh Pranawa, ada seorang gadis yang sakti dan termasyur kecantikannya di Astakencana. Apakah itu Rara Anjani?

“Ya, kerajaan milik Ayahandaku itu terletak jauh di sebelah timur Gunung Anala,” terang Rara Anjani.

“Pamanku pernah bercerita padaku tentang seorang gadis yang sakti dan cantik dari Astakencana. Apakah itu kau? Kau cukup tersohor, apa kau tak tahu?” puji Arya. Rara Anjani tampak berusaha menyembunyikan wajahnya yang menghangat.

“Lupakan soal itu. Ranajaya rupanya tak menginginkan penolakan. Lima hari setelah utusannya kembali, dia datang bersama ribuan pasukannya hendak menghancurkan A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status