Share

81. Pesan Menjelang Pemilihan

Tidur beralaskan kasur yang empuk membuat Arya sulit untuk memejamkan mata. Apa lagi di tempat asing dan seorang diri. Ia lebih banyak teringat akan mendiang Ibundanya. Seorang perempuan yang tak pernah ia sangka adalah putri raja Astagina meski lahir dari rahim seorang selir.

Ada rasa tak percaya kini ia dapat sedikit menikamati manisnya kehidupan istana. Semua dilayani dengan penuh penghormatan. Di puja-puja banyak manusia. Memiliki gelar yang indah didengar dan disebutkan oleh lisan. Dan yang sering jadi dambaan adalah kekuasaan yang melebihi kemampuan manusia biasa.

Pagi ini tak ada suara ayam jantan bersahut-sahutan. Hanya ada suara burung-burung mencari makan dan bertengger pada sudut-sudut atap istana. Sesungguhnya Arya masih ingin berlama-lama tergolek di balik selimut sutranya. Namun ia teringat Jenar dan ayahandanya yang mungkin masih tidur di goa beralaskan selembar kain. Atau dua pria yang ia temui di penjara bawah tanah, bagaimana keadaan mereka kini?

Suara ketukan pint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status