Prabu Ranajaya murka. Seluruh Senopati dan Tumenggung jadi sasaran kemarahannya. Ia bahkan menghancurkan sandaran singgasananya sendiri. Sebuah pertanda bahwa sebentar lagi kedudukannya akan terancam. Laporan menunjukkan bahwa korban tewas begitu banyak, lebih dari tiga perempat dari total seluruh prajurit. Jika tiba-tiba istana di serang, maka bisa dipastikan Astagina akan jatuh ke tangan musuh. “Dimana Waradhana?” seru Prabu Ranajaya. Ia ingin patihnya itu bertanggung jawab atas situasi yang terjadi. Pria itu yang begitu yakin Arya akan menjadi senjata andalan Astagina. Namun nyatanya banyak korban dari pihak Astagina justru karena kombinasi Arya dan Sanggageni. “Ampun, Gusti. Patih Waradhana tewas di tangan Arya Nandika,” ucap Senopati Sakuntala tegas. “Apa? Kau yakin, Sakuntala?” “Hamba yakin, Gusti. Hamba melihat Arya memenggal kepala Gusti Patih dengan pedang milik Ayahandanya. Sedang tubuh dan kepala yang terpisah itu terbakar habis,” terang Senopati Sakuntala. “Sial kau, W
Baca selengkapnya