Share

70. Dukungan

“Apa maksudmu, Ayahanda?” sahut Arya. Ia sama sekali tak mengerti mengapa ayahandanya memanggilnya dengan gelar patih. Pemuda itu tahu Sanggageni hanya berkelakar, tapi menurutnya sama sekali tidak lucu.

Jenar, Ki Bayanaka dan Legawa turut serta menertawai Arya seperti yang Sanggageni lakukan. Pemuda dengan ilmu yang luar biasa itu hendak merajuk pada ayahandanya, namun urung ia lakukan karena malu kepada Jenar. Justru kondisi canggung ini lah yang membuat wajah Arya begitu mudah untuk ditertawakan.

“Bukan bermaksud apa pun, Arya. Ayah pikir ini kesempatanmu juga.”

Sanggageni bergerak mendekati putranya. Pria itu terlihat amat sehat. Tak tampak bahwa beberapa masa lalu ia masih tergeletak lemah dan tak berdaya. Pun juga ia hampir saja mati karena luka dalam dan kehabisan tenaga. Pimpinan Baka Nirdaya ini sudah lama tak mengurus kepentingan pribadinya sendiri.

“Kesempatan apa yang Ayahanda maksud?” sahut Arya tak mengerti. Ia tatap wajah Sanggageni yang tersenyum tipis padanya. Tent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status