Share

68. Selir Ke-13

Prabu Ranajaya masuk ke dalam biliknya dengan wajah masam. Sang Permaisuri dengan lembut membelai tubuh suaminya dan mengajaknya untuk duduk. Namun pria bertubuh kekar itu menampiknya. Ia tak ingin kedatangannya ke bilik disalah artikan oleh permaisurinya, karena ini bukan giliran perempuan cantik itu.

Demi memuaskan hasratnya, Prabu Ranajaya memiliki jadwal khusus untuk bersenggama bersama permaisuri dan selir-selirnya secara bergantian. Di waktu-waktu tertentu bahkan ia tidur dengan beberapa selir sekaligus. Permaisurinya sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. Tentu karena perempuan itu tak ingin kehilangan kemewahan dan kedudukan sebagai permaisuri.

“Ada apa, Kakanda Prabu? Mengapa wajahmu begitu murung? Lagi pula ini bukan waktunya kau tidur bersamaku, bukan?” cecar Permaisuri membuat Prabu Ranajaya menatapnya penuh amarah.

“Kau masih saja banyak tanya!” ketus Prabu Ranajaya.

“Aku hanya peduli padamu, Kakanda Prabu. Itu sebab aku terus bertanya tentang keadaanmu,” sahut Permaisur
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status