Ki Bayanaka tergesa menaiki anak tangga rumah panggungnya. Setiap ruang ia masuki dan akhirnya mendapatkan putrinya duduk sendiri di belakang rumah. Jenar tetap duduk di sana meski sudah mengetahui ayahandanya pulang, tak seperti biasanya. “Jenar, apakah Arya tadi ke sini?” tanya Ki Bayanaka sambil berjalan mendekat. Jenar mengangguk, lalu gadis itu kembali menatap kosong ke depan. Ki Bayanaka mengamini bahwa pemuda itu sudah lebih dahulu memberi tahu niatnya berperang pada putrinya. Sikap Jenar sudah lebih dari cukup untuk mengkonfirmasinya. “Jadi dia sudah mengatakan padamu akan turun ke medan perang?” tanya Ki Bayanaka lagi. Pria itu lalu duduk di sebelah putrinya berjarak satu lengan. “Ya, Arya menceritakan semuanya, Ayah. Tentang kematian Ibundanya, yang menurutnya dilakukan oleh pasukan Baka Nirdaya,” terang Jenar. “Tunggu! Jadi Gusti Dewi Gantari sudah wafat?” Ki Bayanaka terkejut tak percaya. “Tak mungkin Baka Nirdaya pelakunya! Bagaimana dia bisa yakin pelakunya prajurit
Read more