Beranda / Romansa / Jodohku Pria Buta / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Jodohku Pria Buta: Bab 31 - Bab 40

68 Bab

Bab. 31. Perhatian Andriek

Di sebuah kamar gantiAndriek baru saja selesai mandi, setelah beberapa jam melakukan pekerjaannya di ruang rekaman. Dan dia masih mengenakan sebuah handuk yang dia lilitkan di pinggangnya. Tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka.Cekleek...'Ya... Ampun, Aku lupa nguci pintunya.'Batinnya pelan. Dan ketika itu tante Jenni pun muncul."Ndriek." Wanita itu langsung terdiam sejenak, sambil memandangi lelaki di hadapannya penuh kagum."Ooh... Ya Tuhan, kamu barusan selesai mandi." Ucap Tante Jenni pelan. Dia menjadi salah tingkah."Hem maaf Tante ada apa ya?" Andriek menanyainya, dia tak ingin berbasa basi berharap wanita itu cepat pergi."Eem... eemm begini Ndriek ada surat undangan buat kamu." Tante Jenni memegang sebuah amplop berwarna biru."Simpen aja di atas meja Tan, terus keperluannya cuma itu aja kan Tan?""Iy... Iya sih." Tante Jenni sedikit gugup."Kalau begitu silahkan keluar Tante, Aku mau ganti baju dulu.
Baca selengkapnya

Bab. 32. Pamit

Pagi-pagi sekali Andriek sudah rapi dengan pakaiannya. Dia memakai baju berwarna hijau muda serasi dengan celana jeans hitam.Ceklek....Terdengar pintu di tutup, secara kebetulan Keyla pun tengah menutup pintunya. Karena memang kamar mereka bersebelahan. Keyla menatapnya samar-samar, itu di karenakan dia baru saja bangun tidur. Jadi hawa mengantuknya masih terbawa mungkin sebenarnya dia hanya ingin mengambil segelas air minum saja sih.Namun tiada di sengaja mereka bertemu di situ."Ndriek.." Panggilnya pelan, sambil menggaruk rambutnya yang sedikit gatal, dan tampangnya juga masih berantakan. Mungkin, jika Andriek melihatnya pasti dia akan menertawainya, tapi sayangnya lelaki itu tak melihatnya dia hanya terlihat menunduk serta masih memegangi gagang pintu kamarnya."Ya." Dia baru menjawabnya."Mau kemana?""Mau pergi!""Pergi? Hah, sejak kapan sih Lo mulai sibuk?" Keyla menjeda pembicaraannya sejenak. "Gue mau tanya sama Lo."
Baca selengkapnya

Bab. 33. Perusahaan Bangkrut

Di rumah kediaman orangtua Keyla"Pah Gak sarapan dulu?" Tanya Mamah Nia ketika dia liat suaminya nampak sibuk dengan berkas-berkas di tangannya."Nanti saja Mah, Lagian Papah sibuk banget!""Kalau Mamah boleh tau sibuk apa?""Berkas-berkas ini loh semuanya gak ada yang beres!" Lelaki itu sejenak memijit kepalanya sepertinya sedang pusing sekali.Mamah Nia hanya menghela nafas pendek sambil menatap suaminya dengan tatapan iba."Mah, perusahaan kita sedang genting dan sekarang, kita terancam bangkrut!""Maksud Papah?" Mamah Nia tampak memperlihatkan keterkejutannya. "Papah serius dengan pernyataan Papah ini?""Iya Mah, hutang perusahaan sudah terlalu besar, akhir-akhir ini penghasilan benar-benar anjlok dan Papah terpaksa harus menjual perusahaan kita untuk menutupi segala hutang yang ada."Lelaki itu berkata sambil menatap lekat wajah isterinya yang terlihat khawatir."Terus bagaimana dengan Keyla Pah? bisa kah dia meneri
Baca selengkapnya

Bab. 34. Bertemu Angel

Tak lama kemudian, Taksi pun datang menghampiri mereka karena Papah Rama sudah memesannya sejak masih di rumah tadi. Mereka langsung naik."Key."Mamah Nia memegang pundaknya."Apakah kamu sedih? Karena sekarang Papah kamu udah gak punya apa-apa?""Ya sedih dong Mah? Terus kuliah Key gimana? Jangan bilang kalau Key harus benar-benar putus kuliah sekarang!" Mata gadis itu kini berubah sendu ada kesedihan yang dia simpan sejak tadi. Kedua orang tua itu, terdiam sejenak. Dan Mamah baru menjawab."Kamu bisa bicarakan sama Andriek nanti.""Iih... Kenapa harus dia sih. Key gak mau makan jasa dia! Mamah kan tau kalau key itu bener-bener anti sama dia.""Iya Mamah tahu, lagian sekarang harta papah kamu udah habis semua, gak ada satu pun yang tersisa.""Hufff...."Keyla tampak begitu manyun."Iya Key, Apa yang di bilang Mamah kamu itu gak salah, lagian Andriek juga kan suami kamu. Dia udah berhak membiayai hidup kamu."Keyla diam saja.Mata
Baca selengkapnya

Bab. 35. Cinta Lama Bersemi Lagi

Di dalam kamar hotel. Mereka berdua sudah duduk di sofa. Andriek menatapnya."Bagaimana mungkin kamu bisa berada di sini Ndriek?' Tanya Angel penasaran.Andriek tersenyum."Ceritanya panjang gel fan itu adalah sebuah proses yang tidak terduga.""Apakah ini Artinya kamu sudah menjadi seorang lelaki yang sukses? Beberapa minggu yang lalu Aku mencari kerumah lamamu, tapi Aku hanya bertemu Ayah dan Adikmu saja. Ayahmu bilang bahwa kamu sudah menikah dengan gadis di kota saat itu, Aku sangat sedih mendengarnya. Aku juga, sempat datang waktu Adikmu meninggal tapi sayangnya kita tidak bertemu." Wanita yang kira-kira umurnya sebaya dengan Andriek, tampak bercerita panjang lebar. "Ndriek sejak umur kita sama-sama 9 tahun, Aku udah punya perasaan yang berbeda terhadap kamu dan Aku menyukaimu Ndriek.'"Gel? Kamu serius?"Andriek balas menatapnya."Iya Ndriek Aku serius.""Apa kamu pikir Aku tidak menyukaimu? Kamu salah jika berprasangka begitu.""
Baca selengkapnya

Bab. 36. Pindah Kerumah Oma

Selama itu juga Andriek tak pernah mempunyai perasaan apa-apa terhadap lawan jenisnya.Karena dia tahu, mencintai, lalu berpisah itu sangat sakit.Dia menjadi bertambah tertutup, semenjak kecelakaan yang hampir saja menewaskannya. Lagi pula dia juga tak harus bersusah payah mencari cinta, mengobral cinta toh atau apa lah. Toh dia kan sudah di jodohkan, dengan seorang anak gadis, dari sahabat kedua orangtuanya. Jam sudah menunjukan pukul 20:00 Wib, Taksi yang di tumpangi Papah Rama berserta keluarga kecilnya telah sampai pada tujuannya.Yaitu rumah kediaman Kakek Keyla, Ayah kandung dari Papahnya. Rumah itu tampak sunyi, hanya lampu taman yang berjejer rapi, di setiap sudut halaman rumah itu. Mereka turun dari mobil, dengan perasaan getir. Karena, mereka baru saja menelan pil pahit atas musibah kebangkrutan yang menimpa keluarga kecilnya. Perlahan mereka berjalan memasuki perkarangan rumah. Tok... Tok... Pintu di ketuk lama belum ada jawaban. Papah Rama m
Baca selengkapnya

Bab. 37. Reza Artanegara

Di hotel Aston.Andriek keluar dari toilet wajahnya terlihat berseri-seri semakin tampan, sejak tadi malam sebelum dia berangkat tidur hingga bangun pagi, Andriek belum juga memeriksa Handphonenya. Dan sekarang Dia baru saja mengambil Handphonenya, ekspresinya menjadi terkejut. Ada 10 panggilan tak terjawab dari Keyla. Andriek tersenyum tipis.'Mau apa dia?' gumamnya pelan sambil meletakan Handphonenya kembali, kesannya tak perduli. Andriek segera mengganti bajunya, hari ini ada janji yang harus dia penuhin. Sebenarnya hari ini, dia ingin beristirahat setelah manggung semalaman, itu cukup menguras energi nya tapi sayangnya dia tak bisa melakukannya.Tok... Tok....Tiba-tiba pintu terketuk.Andriek segera membuka pintu dan dia melihat Tante Jenni serta Aliya sudah berdiri dengan gaya mereka masing-masing."Ndriek apa kamu akan pulang hari ini?" Tanya Tante Jenni datar karena di lihatnya penampilan Andriek sudah rapi."Belum.""Kap
Baca selengkapnya

Bab. 38. Dendam Dan Jasa

Reza tertawa, kali ini sedikit keras. "Andriek... Andriek kamu itu tak hanya licik tetapi juga seorang pria kejam. Apakah sekarang dirimu sangat puas dengan permainan yang telah lama ku mulai? Keluarga Rama sudah hancur atas kemauanmu, bukan kah berarti dendam mu sudah terbalaskan?" Andriek menanggapi tuduhan Reza dengan senyumnya."Ya hanya sedikit puas." "Hah hanya sedikit." Reza terkejut mendengarnya tapi akhirnya dia tersenyum juga walaupun mungkin terasa hambar. "Apalagi yang masih menjadi unek-unek mu? Apakah sebelum melihat si kakek Dino itu membusuk di penjara?" "Tentu saja, Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu, bagaimana caranya Dia membunuh ibuku bahkan diriku dengan cara liciknya itu, Orang-orang mengatakan bahwa itu adalah murni sebuah insiden, padahal sebenarnya adalah pembunuhan yang di rencanakan, hanya karena persaingan bisnis yang ketat dan perjodohan antara Aku dan Keyla, Dia benar-benar tak ingin Aku menikahi cucunya. Mereka telah me
Baca selengkapnya

Bab. 39. Godaan

Hari itu telah berlalu. Terlihat dari kejauhan sebuah taksi berwarna biru, memasuki perkarangan rumah Oma Keyla. Taksipun berhenti, tepat di depan rumah. Setelah membayar, Andriek berjalan memasuki teras rumah itu sambil menenteng tongkatnya. Dia mengetuk pintu. "Tok... Tok...." Tak lama kemudian pintu terbuka, Ceekleek. Keyla sudah berdiri, sambil terpaku memperhatikan Andriek. Begitu juga dengan Lelaki itu, dia masih berpura-pura tak melihat. Dalam sekejap suasana menghening. Tanpa ada yang memulai, keduanya diam membisu. Namun keheningan mereka tak berjeda lama. "Siapa Key?" Suara Mamah Nia terdengar dari dalam."Kok gak di suruh masuk." Ujarnya lagi, kali ini semakin jelas. "Eh.... Andriek, masuklah." Dia tersenyum. Yang tadi nya ada rasa penasaran ketika sudah melihat siapa yang mengetuk pintu Mamah pun segera mempersilahkannya masuk. Lelaki berparas tampan, bertubuh atletis menampakan senyumnya juga, kemudi
Baca selengkapnya

Bab. 40. Mulai Berubah Sikap

Andriek malah tersenyum."Gak mau apa-apa kok." "Terus... Ngapain Lo pegang wajah gue? Jangan bilang kalau Lo mau......." Keyla langsung menghentikan perkataannya. "Mau apa? Kamu pikir Aku bakalan cium kamu? Gak usah kepedean lah Aku cuma mau ngerasain muka kamu aja kok, Kira-kira udah berapa hari sih kamu gak ke beauty care?" "Lo ngeledekin gue?" Mata Keyla melotot dan bergegas bangun dari bantal empuknya. "Kemaren-kemaren di kasi uang gak mau, kasian juga sih sebenernya sama kamu, tapi...." "Tapi apa? Lo seneng sekarang karena nyokap bokap gue udah jatuh miskin. Iyakan?" "Gak juga sih." Andriek menjawab, sambil bangkit dari posisinya. "Gue gak butuh belas kasihan Lo! Selama gue bisa cari kerja, gue gak bakalan minta uang Lo kok!" Andriek tersenyum sinis."Kamu yakin bisa kerja sendiri? Mau kerja apa? Lalu biaya kuliah kamu gimana? Inget ya Kamu kuliah bukan karena dapat biaya siswa dan kuliah kamu itu semesternya mahal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status