54. Paket MisteriusSeusai sampai di rumah sakit yang kutuju. Langsung saja aku berlari cepat mencari nomor ruangan yang juga telah diberitahu Rai sebelumnya. Kepalaku bergerak, melihat setiap nomor-nomor ruangan yang kulewati. Sesekali kuhentikan langkahku ketika di persimpangan, mencoba menimang-nimang jalan mana yang harus kupilih. Untungnya, tidak lama kemudian sosok Rai terlihat. Tidak hanya Rai, Tante Oliv pun juga terlihat. Melihat keduanya, aku kembali berjalan cepat, mendekat. "Gimana keadaan Iqbal, Mommy?" tanyaku kepada Tante Oliv. Tante Oliv menoleh, tersenyum tipis menyadari kehadiranku. Senyuman itu hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya tatapan sendu di wajah cantik wanita itu tercipta, menatap ke arah pintu ruangan di depan kami. "Kritis." Satu kata itu berhasil membuatku terdiam. Tangis Rai masih terdengar. Sesekali Tante Oliv memberikan kalimat penenang untuk menenangkan putrinya. Melihat Rai yang begitu kacau membuatku ikut sedih. Dengan pelan, kudekatkan diri
Read more