30. Dua Sisi pada Satu SosokKata orang, terlalu mempercayai seseorang itu menyakitkan. Kata orang, tidak ada yang bisa kita percayai selain diri kita sendiri. Sepertinya, memang benar begitu. Sebab, sekarang aku dibuat kecewa akan kepercayaan itu sendiri. Dibuat terbungkam karena sebuah fakta. Ingin menjerit, tetapi hanya ada lidah kelu yang tak berfungsi. Ingin menepis, tetapi kalimat tegas itu menjadi penjelas. Bahkan aku salah mengartikan seseorang. "Kenapa?" Suaraku bergetar hebat, menahan tangis yang sialnya tidak bisa kutahan. Bahkan kini bulir kristal itu telah membasahi kedua pipiku dengan sangat deras. Kutatap wajahnya, memohon agar dia menyalahkan semua praduga yang terselip di otak. "Kenapa, Kelabu?" Aku kembali bertanya kepada sosoknya. Kelabu terlihat menghela napas panjang. "Karena aku suka sama kamu, Kejora!" jawabnya tegas. "Aku jauh lebih lama menyukaimu, lebih dalam menyukaimu, tetapi sialnya mereka mencoba memisahkan kita! Aku enggak suka, Ra ...." Suaranya me
Read more