Share

36. Permintaan Iqbal

36. Permintaan Iqbal

Aku meringis ketika tangan kananku masih saja dicengkeram erat oleh cowok di depanku. Sudah sejak tadi cowok itu menarikku setelah bel pulang berbunyi, tetapi sampai saat ini aku tidak tahu mau ke mana cowok itu membawaku. Hingga akhirnya aku tahu ke mana tujuan cowok di depanku. Rooftop.

Pintu dibuka dengan keras, membuat suara bedebum. Angin sore berhembus kencang, membuat suraiku berterbangan. Masih setia mengekor, akhirnya cowok di depanku melepaskan cengkeramannya. Aku diam, tidak tahu alasan Iqbal membawaku ke sini.

Karena itu aku memilih menunggu apa yang akan cowok itu katakan hingga dia harus membiarkan Rai untuk pulang sendiri dan memilih mengobrol empat mata denganku. Setelah beberapa menit tidak ada ucapan dari cowok itu, membuat kedua kakiku mulai pegal. Bahkan sejak tadi aku sudah menggerakkan kedua kakiku, mencoba menghilangkan rasa pegal itu.

"Kalau ga ada yang mau diomongin, aku mau pula–"

"Jauhin Rai!"

Aku terdiam. Menatap tidak mengerti Iqba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status