Share

32. Alur Mulai Berubah

32. Alur Mulai Berubah

"Di mana Kelam, Ra?"

Pertanyaan Rai hanya kubalas dengan gedikan bahu saja. Tanpa berniat membalas, aku memilih mengeluarkan beberapa buah dari dalam kantong plastik dan menatanya di meja kecil samping brangkar Rai. Di sebuah sofa di pojok ruangan terdapat Iqbal yang sejak tadi menatapku dengan tajam. Sepertinya cowok itu begitu was-was denganku. Memangnya, apa yang dia takuti dariku?

"Kok ga dateng sih Ra? Kan gue kangen dia." Celetukan Rai berhasil membuat pergerakanku terhenti. Seakan menyadari sesuatu, Rai kembali berucap, "Sebagai temen doang. Sayang jangan lihatin aku kaya gitu deh."

Diam-diam aku mengembuskan napas lega. Kulirik sejenak ke arah Iqbal, rupanya cowok itu sudah memasang wajah masam ke arah Rai. Pantas saja sepupuku itu langsung keringat dingin. Memang siapa suruh punya sifat blak-blakan seperti itu.

"Udahlah mending kamu makan nih apel. Udah aku kupas," ucapku mencoba mengalihkan topik.

Untungnya Rai langsung tergiur. Dengan lahap dia l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status