68. Dance With You"Kamu pasti bisa! Semangat, Kejora!" Aku tersenyum lebar, menatap pantulan wajahku di kaca. Walau begitu, senyuman itu tidak bertahan lama. Kuhembuskan napas panjang, rupanya menyemangati diri sendiri itu tidak mudah. Sudah sepuluh menit aku berdiam diri di toilet sekolah hanya untuk menenangkan diri yang telah dilanda kegugupan yang luar biasa. Bodohnya aku melupakan satu fakta yang seharusnya tidak pernah kulupakan dalam hidupku. Aku mengidap demam panggung, bagus sekali! Hingga suara pintu yang dibuka kasar membuatku menoleh. Aku terdiam, cukup merasa takut ketika mengetahui bahwa yang memasuki toilet adalah Diana. Dengan segera kumatikan air kran yang sejak tadi menyala. Lalu, berjalan cepat meraih tisu kering untuk mengeringkan kedua tanganku yang basah. Baru saja hendak beranjak, suara Diana membuat langkahku harus berhenti. Cewek itu dengan santai mencipratkan kedua tangannya yang masih basah ke wastafel, lalu meraih tisu kering. Setelahnya, berjalan mende
Read more