Share

69. Penolakan

69. Penolakan

"There I was again tonight.

Forcing laughter, faking smiles.

Same old tired, lonely place.

Walls of insincerity, shifting eyes and vacancy."

Suara merdu milik Kelam terdengar mengalun indah di indera pendengaranku. Kedua mataku menatap lekat sosoknya yang begitu tampan hari ini. Kedua tangannya begitu lincah memainkan alat musik bernama gitar tersebut. Seakan terpaku, kini yang kulihat rasanya hanya ada sosok Kelam saja. Semuanya tampak buram dan tidak berarti.

"Vanished when I saw your face.

All I can say is, it was enchanting to meet you.

Your eyes whispered, "Have we met?"

'Cross the room your silhouette."

Dia melangkah, mendekat ke arahku yang masih terjerat pesonanya. Senyum manisnya masih saja tertahan, mengarah untukku. Aku mendongak ketika sosoknya tepat berdiri di depanku.

"Starts to make its way to me.

The playful conversation starts.

Counter all your quick remarks.

Like passing notes in secrecy.

And it was enchanting to meet you.

All I can say is,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status