Share

77. Perjuangan

77. Perjuangan

Kelam menegakkan tubuhnya, suasana yang mulai berubah telah dia rasakan. Mata elangnya mengedar, mencoba melihat ancaman yang sedang mengawasinya. Tidak tahu apa yang sedang mengawasinya, Kelam memilih mempercepat langkahnya. Sesekali ia melirik ke arah jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Pukul delapan malam telah ia lewati yang menandakan bahwa ia telah cukup lama berada di alam itu.

"Manusia tempatmu bukan di sini." Bisikan penuh penekanan itu membuat langkah Kelam terhenti seketika. Dia berbalik, mendapati sosok laki-laki dengan jubah hitamnya yang menutupi separuh wajahnya. Tidak lupa sosok itu juga membawa sebuah tongkat sabit yang terlihat begitu menyeramkan. Terlihat mengkilap seakan tidak sabar menyantap darah dari sang korban. Ialah sang maut.

Kelam mengepaltan kedua tangannya, mencoba untuk tidak gentar. Tatapannya semakin menajam, mengamati gerak-gerik sosok itu dari jarak yang cukup jauh. Degup jantungnya begitu cepat nan keras, hingga ia begitu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status